53. Ekspektasi yang Salah

341 57 7
                                    

"Mau apa lo kesini?! Urusan kita udah selesai kan?! Apa masih kurang puas lo nyakitin gue?!"

Sandy langsung terbangun dan merebahkan punggungnya pada kepala kasur yang ber-alas bantal. Aku membantu nya dengan perlahan.

First time, aku melihat nya semarah ini kepada seseorang. Sebenarnya Pria itu ada masalah apa dengan sandy? Sampai - sampai ia sangat tega menyakiti nya.

Tatapannya sangat mudah untuk di mengerti. Disini aku hanya bisa mengusap pundaknya yang sesekali ku redam amarah nya.

Aku hanya tidak mau kesehatan nya Drop hanya karena Pria bajingan itu datang merusak segalanya!

"yaa. Itu benar! Tapi, gue masih sayang sama lo. Gue masih cinta sama lo. Gue mau bawa lo balik ke gue. Apa lo inget? Dulu lo selalu bertahan walaupun gue bersikap acuh ke lo. Bahkan sikap kasar gue udah sering lo rasain. Bahkan mungkin itu udah jadi makanan lo setiap hari. Gue bisa lakuin apapun saat itu. Gue yakin, rasa sayang lo yang tulus masih ada sampai sekarang. Hanya buat gue."

"najis gembel! Apa - apaan coba. Bisa - bisanya masih bilang kata "sayang" padahal kelakuannya setan."

Ekspresi sandy sangat kecut saat Pria itu
berpidato skenario halu nya itu. Sandy hanya bisa mencerna kata - kata Pria itu yang sangat melampaui kata 'PD'

"Terserah jika lo ber - anggapan perasaan tulus gue masih ada cuma buat lo itu terserah lo.
What ever! Tapi yang jelas, gue lega udah ngga punya hubungan apapun lagi sama lo. Bahkan rasa. Jangan mimpi kalo gue masih ada rasa yang tulus ke lo! Itu salah. Gue punya pilihan hati gue sendiri, Dan itu pada orang yang tepat! Bukan lo!"

"cih, belagu banget ni cewe. Emang siapa sih, yang mau pacaran sama lo? Bahkan suka sama lo? Siapa, hah? Palingan cuma gue yang dengan bodoh nya suka sama lo! Jangan kek orang paling 'wah' deh!"

"iya! Gue emang 'Wah' dimata orang yang tepat. Dan itu Dia!"

Aku terkejut saat sandy menunjuk ku dengan mata me-merah dan air matanya yang sedari tadi tak usai berhenti.

"apa lo tau? Dia orang yang selalu jadiin gue layak nya Wanita sempurna! Di matanya, semua yang ada di diri gue ini berharga! Walaupun kekurangan gue sekalipun, Dia selalu buat gue terjaga dan aman dari orang brengsek kayak lo! Cuma dia yang bisa jadiin gue layaknya seorang manusia! Dan cuma dia, yang gue punya di dunia!"

Penekanan di setiap kata yang ia lontarkan membuat perasaan ku perih. Aku merasa menjadi orang yang paling berhasil jika ia menganggap ku ada untuknya. Selama ini, aku menganggap ia tidak akan pernah menyadari keberadaan ku. Hari ini, aku dibuat sesak dengan perkataan nya.

"D-dia?? Ohh jadi si sok jagoan ini? Heh! Lo bayar cewe ini berapa sih?"

"damn! Pria bajingan ini sudah melampaui batasnya! Mulutnya tak bisa diam jika aku tidak melawannya!"

Ia semakin mendekat di mana tempat ku berdiri saat ini. Melihat nya saja serasa ingin ku jotos wajahnya itu!

"i see! Jadi ini selera lo san? Yaudah si, orang kalian juga cocok. Sama - sama bangsat. ya ngga?"

Tanpa berpikir panjang, aku langsung menarik kerah nya sampai ia terjinjit. Aku benar - benar tidak bisa diam jika diperlakukan seperti ini!

"NGGA USAH BANYAK BACOT! APA LO KESINI CUMA BUAT NAMBAH - NAMBAHIN BEBAN NYA SANDY? IYA?! INGET, LO SIAPA NYA SANDY! KALO LO CUMA MAU BACOT DENGAN PIDATO 'BULLSHIT' LO ITU TANPA LO TANGGUNG JAWAB, MENDING LO KELUAR SEKARANG SEBELUM GUE BENER - BENER TELPON POLISI SEKARANG!"

Ia sekarang malah tersenyum sendiri layaknya orang gila. Dengan keadaan nya yang sudah di ujung tanduk seperti ini, ia malah melunjak.

"Apa sih yang si perempuan itu suka dari lo? Gue juga penasaran."

Sendu untuk Sandy (END)Where stories live. Discover now