39. Mine

310 57 7
                                    

Matahari turun dengan cepat hari ini. Hari ini aku sibuk dengan membopong barang barang bunda, dan membuat nya rapi.

yaaa jujur saja, kamar ku berantakan dengan baju, dan barang dimana mana. Aku sedikit ragu, apa aku bisa mengurus semua ini?

***

Pagi yang melelahkan. Baru 1 jam aku duduk di sini, aku sudah lelah dengan pekerjaan melipat lipat baju seperti origami.

Mau gimana pun, aku tetep bersikap biasa saja dan mengerjakan ini semua dengan tuntas.

Oh Iyaa, aku lupa untuk memberi kabar kepada my friend. Ah, tidak tidak, teman terlalu formal untuknya, apalagi aku menyukainya. My Crush. Itu dia!

"loh, rey. Kamu mau kemana? Inikan belom selesai. Awas kamu sampe kabur!"

"n-nggaaa, astagaaa! Bunda jangan mikir negatif dulu dong sama rey. Emm, rey mau ke kamar 10 menit aja. Habis itu rey balik kesini"

"ohhh. Yaudah, tapi nanti turun lagi lho ya!"

"iyaa bun"

Aku menaiki anak tangga dengan cepat agar 10 menit ku itu tak terbuang sia sia hanya untuk menaiki tangga yang panjang ini.

Lagi lagi tak ada notif dari siapapun. Apa dia tidak ingin memberikan Kabar padaku sebelum aku yang memberikan kabar untuknya?

Sandy🐻🍩
- active yesterday 10.16 pm -

Seriously??! Dia tidak aktif setelah jam 10.16? Apa paket datanya habis? Tidak mungkin itu! Seharian dia tidak on sama sekali. Dan sekarang, pikiran cemas ku kemana mana.

Sandy🐻🍩
- active yesterday 10.16 pm -

Me :
San?

Me :
Kamu ngga papa kan?

Me:
kalo ada apa², cerita sama gue.

Me :
Lo ngga aktif seharian lebih, kenapa?
Ada masalah?

Me :
Sann.. Please lahh :")

Me :
Sann, lo kenapaa?

Me :
San..

Me :
:(

Tak ada satupun jawaban darinya. Sudah hampir 10 chat telah ku kirim padanya. Yaa bagaimana lagi, mau 1 juta pesan pun, kalo dia off yaa sama saja.

Lamunan ku terbuyar karena tangan bunda yang sudah menempel di telinga ku.

"di panggilin dari tadi malah ngelamun. Ayoo turun! Bantuin bundaa, masih banyak itu! Kalo bunda ngga kesini, mungkin kamu udah kerasukan iblis nya amerika. Kamu ini, turun sekarang!"

"i-iyyaaa bun, iyaa maaf kalo rey kelamaan di kamarnya."

Bunda hanya berdehem dan melenggang pergi begitu saja. Bunda tambah killer semenjak di USA. Entahlah.

Sendu untuk Sandy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang