27. Menghindar

546 66 18
                                    

Setelah Ujian Nasional selesai, Hasil telah dibagikan. Tetapi nilaiku begitu anjlok. biasanya Sandy, dan aku selalu peringkat pertama dan kedua. Tetapi, hanya dia yang dapat peringjat pertama. Dan aku? Ah sudahlah. Memang aku lelaki yang bodoh dalam hal apapun.

***

Mereka semua saling mencoret coret baju putih Abu itu dengan spidol. Wajah sumringah terukir pada raut wajah mereka. Tetapi, Sandy dimana? Kenapa aku sama sekali tidak melihatnya? Sedangkan, putih abu ku ini belum tergores warna apapun. Dan aku mau, jika first goresan itu berada di Sandy. Tapi itu nampak mustahil bagiku.

Aku menyusuri koridor yang sepi tanpa adanya orang. Aku ingin ke toilet. Tetapi langkahku terhenti disaat Suara tak asing terdengar di toilet perempuan. Isak nya semakin tak terbendung. Ia melepaskan kelaraannya semaksimal mungkin.

"sandy?"

Lirihku. Tak selang lama, ia keluar dari toilet dan mendapatiku berdiri diambang pintu.
Ia menatap tajam mataku. Matanya membengkak, dan hidungnya memerah.

"san, kamu kenapa si? Yang lain udah pada dilapangan itu. Liat ni, seragam aku aja belum kamu coret. Aku mau, kamu yang pertama kali menyambutku dengan goresan"

"san"

Ia diam, dan melajukan langkahnya. Tetapi, aku langsung mencegahnya. Aku tak tau harus bagaimana lagi harus bersikap bagaimana dengannya. Aku sudah lelah dengan sikapnya.

"san kamu kenapasi?! Selama sebulan ini kamu kemana aja? Hey, aku ini pacar kamu. Bukan musuhmu!"

"seharusnya aku yang tanya. Kamu kemana aja selama ini? Udah capek? Okay fine. Aku sama sekali ngga melarang kamu. Karena ini titik dimana aku harus menghindar!"

"hey. Apa maksud kamu?! Aku selalu ada buat kamu. Aku sayang sama kamu san. Ak-"

"udah. Aku udah bosen denger bullshit itu dari mukut kamu. Ternyata, selama sebulan ini aku mendiamkan mu, aku kira kamu berubah. Tapi, nyatanya miris"

"san. Kamu ngomong apaa si?! Aku ngga paham!"

"apa si yang pernah kamu pahami? Hanya perempuan itu?"

"kenapa kamu jadi merembet kesana?! Aku udah ngga berhubungan lagi sama dia!"

"oh ya? Aku punya buktinya kok!"

Ia mengarahkan Handphone nya padaku.
Panas dingin menyapa tubuhku. Tubuhku terpaku saat aku melihat foto yg dimana aku mencoba memeluk gadis itu. Cerobohnya aku!

"siapa yang nyebarin foto itu san? Aca? Ica? Jawabb san!"

"lo ngga perlu tau siapa yang kasi tau gue. Yang pasti, gue udah tau yang sebenarnya. Dan gue merasa lega, udah tau segala nya."

Ia meninggalkan ku dengan isak tangisnya yang tersendu. Bagaimana dia tak tambah marah, apa yang aku lakukan pada dirinya sudah terlewat batas.

***

Seragam putih abu ku sama sekali bersih tanpa adanya goresan. Sahabat, pacar, teman, sama sekali tak menggubris ku. Serasa ku hidup di tengah orang orang yang asing bagiku. Tetapi apadaya, memang ini karma yang seharusnya ku dapat. Mulai sekarang, gue berprinsip. Ngga akan ada lagi air mata Sandy yang mengalir untuk ke ribuan kalinya.

Sudah jam 15.34 sore. Merenung, dan terdiam adalah solusiku saat ini. Meratapi bagaimana cara membenahi diri.

Sepercik suara tak terdengar lagi. Asing bagiku. Tak ada lagi kebahagiaan yang ku miliki bersama kedua sahabatku. Sandy? Sudah jelas ia kecewa pada ku. Keadaan dan ego menghantarku pada keasingan, kesunyian, kebisuan hati.

Aku masih ingin mengobrol dengan sandy. Masih ingin memeluknya. Masih ingin melihatnya. Masih ingin bertemu dengan nya walau sekali saja. Tapi, apa kedepan nya bisa?

***

Berpulang dengan keadaan kusut. Dengan seragam yang masi bersih tanpa noda. Aku harus berbuat apa? Seharusnya, aku bahagia di hari ini. Ternyata, semua itu hanya ilusi bagiku.

Untung saja, bunda ngga ada dirumah. Ia lagi kepasar. Aku bisa cepat cepat berbaring di kasur empuk ku itu. Setapak demi setapak ku lalui. Tubuh ku memang disini, tetapi raga ku berada jauh dari tubuhku. Ku ingin mencari kebahagiaan yang ada. Tapi nihil hasilnya.

***

Sudah 3 Hari ini, hari dimana aku berdiam diri dirumah. Mencari Universitas yang menerima pendidikan ku. Tapi, apakabar dengan sandy? Ah, pasti nya dia sudah mendapatkan Universitas yang Bagus. Syukurlah. Tetapi, sudah 3 hari ini sama sekali tak ada kabar darinya.

Alumni Angkatan 2016 - 2019•

Ratu :
Ehh gaiss! Gawat! Ada yg
Tau kabar Sandy ngga?
Dari kemaren dia off trs.
Gue telpon ngga bisa!

Aqeela :
Eh iya tu. Barusan gue telp
Diaa. Tp ngga bisa. Ada yg tau
Dmn Sandy? Gue khawatir nihh!

Jefan :
Lah, mana gue tau. Emang gue
Bapaknye. Bisa tau Sandy
Dimamapun dan kapanpun.

Gema :
Hahaha, jeff jeff. Iya juga si
Kalo dipikir pikir. Halahh udah!
Ngga mungkin lah Sandy kenapa napa!
Dia kan udh besar. Perempuan baik baik pula. Udh ngga ush khawatir!

Jefan :
Nahh iya tuh. Mana mungkin Sandy kluyuran kemana mana. Mungkin lagi beli pecel lele kali, disuruh mamak.😌

Gema :
Anjayy pecel lele ngga tuh😌✌

Aqeela :
Heh! Bukan waktunya bercanda gentong! Lu tu aslinya temen nya Sandy apa musuhnya si? Ngga care bngt!

Jefan :
Iya maap tante

Aqeela :
Tante?! Eewwwwhh!

Ratu :
Tau tuh! Ngelawak kaga tau tempat ya begitu qeel. Dahlah, kerumahnya Sandy aja yok! Gue malah khawatir klo sandy knp².

Aqeela :
Oghey! Gue otewe!

Senyap, rasa bersalah, dan ke khawatiran merutuki tubuhku. Ada apa dengan nya? Sampai sampai tak ada kabar.sampai sekarang? Sesibuk itu dia? Sampai sampai tak ingin menghubungi ku?! Ku tak ingin mencarinya. Walau dia akan pergi jauh!

***

Playlist Music : 🌛

• lara Hati -Laluna-
• Buta Hati -Naif-
• Aku Sedang Mencintaimu -Maudy Ayunda-
• Cinta Datang Terlambat -Maudy Ayunda-
• Manusia Bodoh -Ada Band-
• Aubrey -Bread-
• Setengah Hati -Ada Band-
• Pedih -Last Child-
• Untuk Apa -Maudy Ayunda-
• Bahasa Kalbu -Raisa- / -Titi DJ-
• salahkah aku terlalu mencintaimu
-Tata Janetta-
• Till Death do us Part -White Lion-



01, Maret 2021

:)

Sendu untuk Sandy (END)Место, где живут истории. Откройте их для себя