30. Jalan Sendiri Dulu

15 2 16
                                    

____

Nata yang sedari tadi diam saja tiba-tiba memutuskan untuk pulang. Sebelumnya ia menarik Tara untuk bicara sebentar.

"Ta, gue pengen ketemu ka Angga." ucapnya dengan pandangan yang kosong.

"Boleh kok. Ga ada yang larang."

"Dia kan lagi sibuk urus skripsi, gue ga mau ganggu, Ta."

"Nat, lo tau gimana Ka Angga kan? Sesibuk apapun dia, kalau emang dia bisa bagi perhatian, dia lakuin itu kok. Coba lo call aja. Atau lo mau gue anterin ke apartement nya?" Tara menawarkan diri.

"Ga usah, gue pinjem motor lo aja."

Tara menghela nafas. Baru kali ini ia melihat Nata seperti putus asa akan dirinya.

Nata meraih helm yang tergantung di kaca spion motor Tara dan memasangnya.
Tepat saat itu, Jeno keluar dan maksud hati ingin menahan Nata yang pergi.

Nata yang menyadari langsung berpura-pura tidak melihat dan berpesan pada Tara.

"Bilangin Jeno, Ta. Ga usah anterin gue. Gue bisa sendiri."

Ya, Jeno dengana jelas mendengar kata itu keluar dari mulut Nata, kekasihnya. Sampai punggung Nata menghilang dari pandangan nya pun, Jeno terdiam beberapa saat.

Tara menepuk bahu Jeno kemudian berlalu kembali ke dalam rumah. Tara juga sudah bilang pada Angga kalau katanya Nata akan datang.

Nata akhirnya tiba di apartemen Angga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nata akhirnya tiba di apartemen Angga. Tempat yang sering ia kunjungi bersama Tara beberapa bulan lalu. Karena sekarang Angga juga sedang sibuk mengurus skripsi, Nata dan Tara juga tidak ingin mengganggu.

Setelah menelfon Angga, Nata akhirnya bertemu dengan sang empu dan diajak masuk ke apartemen tersebut.

Sejak datang, Nata hanya diam. Tidak seperti biasa yang cerewet dan banyak omong.

"Lo berantem sama Jeno? Ada masalah apa?" tanya Angga dengan hati-hati.

"Dia ga jujur sama gue kak, kalau dulu pernah ada yang suka sama dia sampai segitu nya. Sekarang cewe itu balik lagi."

"Udah lo denger penjelasan dari Jeno nya?"

"Tadi dia udah jelasin cewe itu siapa, kak. Cuma gue masih kesel aja, kenapa ga cerita dari awal."

"Artinya dia menjaga hati lo, Nat. Gue yakin dia lagi cari saat yang tepat buat cerita semua ke elo. Dia takut apa yang dia bilang nanti bisa nyakitin hati lo."

Nata terdiam. "Gitu ya kak."

"Mungkin lo mau kasih space dulu untuk kalian bisa aja. Tapi jangan sampe lama banget. Dari story whatsapp atau instagram lo, keliatan banget Jeno se sayang itu sama lo, Nat."

"Jeno itu sayang sama lo. Jangan sampai dunia nya berhenti berputar karena ga ada lo yang selalu jadi dunianya." Angga menepuk bahu Nata ibarat memberi semangat.

Right or Left  || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang