#8. Ungkapan Rasa

64 27 108
                                    


Nggak bosen ngingetin kalian untuk vote dan comment di lapak ini 🌸

_Kadang sebuah pengakuan yang menyakitkan lebih baik daripada dusta yang membahagiakan_

Rai..

*+:。.。 。.。:+*

Keadaan di dalam mobil Jeno selama perjalanan menuju padang rumput dihiasi keheningan diantara mereka berdua.

Padahal tadi mereka terlihat seperti sangat dekat dan bahkan saling usil.

"Jen, sorry. Gue tadi keras banget ya mukul lo?"

Nata yang biasanya blak-blakan dan sedikit galak saat bersama Tara akan menjadi sedikit kalem sejak hari dimana Jeno mengajak nya jalan untuk pertama kali.

"Ngga apa-apa. Kenapa sih Nat?"

"Ngga enak gue jadinya." jawabnya.

"Emang sih, baru lo yang sedekat ini sama gue meski baru kenal banget. Kebanyakan tuh orang-orang yang ngedeketin gue mah jadi caper Nat, ngasih coklat kek, atau bekal gitu. Risih gue sebenarnya."

Nata diam mendengar penuturan Jeno.

"Lo termasuk yang beruntung, kalau menurut gue."

Kening Nata berkerut.

"Kenapa?"

"Dari semua orang yang kenal gue di kampus ini, selain temen-temen gue baru lo perempuan satu-satunya yang gue ajak pulang bareng."

"Dan itu memang kemauan gue sendiri." tambahnya.

Nata menghela nafasnya berat. Lagi, jantungnya lari marathon di dalam sana. Memainkan tangannya agar menutupi kegugupan nya.

"Oh iya Nat, kalau lo ke sini sama siapa seringnya?" tanya Jeno.

Nata belum menyadari pertanyaan Jeno barusan.

"Nat, lo kenapa?" Jeno menyentuh tangan Nata sedikit.

"Ah, iya kenapa? Lo nanya apa?" ulangnya bertanya.

"Kalau kesini lo sering sama siapa?"

"Oh itu, sering sama Tara, temen gue anak Fasilkom."

"Tapi sendiri juga pernah, sejak sebelum kita ketemu waktu itu juga udah sering datang."

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 45 menit karena tadi ada sedikit kemacetan, tibalah mereka di padang rumput, tempat dimana pertama kali mereka bertemu dan berkenalan.

Nata turun lebih dulu, meninggalkan Jeno yang sibuk dengan barang-barangnya.

Setelah merasa cukup, Jeno turun. Turut berdiri di sebelah Nata yang masih tersenyum sembari mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru.

Tempat dimana ia pertama kali bertemu dengan Jeno.
Tempat dimana ia bertemu dengan pria yang belakangan ini membuatnya senyum sendiri dan kepikiran selalu.

Right or Left  || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang