#15. Sebuah Tanda

50 15 56
                                    

Yok yok di vote dan comment yok

Enjoy reading.. 💚

*+:。.。 。.。:+*

_

"Hayo, kalian ngapain??!!"

Pintu kamar Tara dibuka dengan paksa oleh Nata, Jeno juga sudah memberikan tatapan intimidasi setelah dugaannya benar, Naren ada disana, hanya berdua bersama Tara.

Keterkejutan Tara dan Naren tidak bisa disembunyikan lagi. Syukur keduanya tidak memiliki riwayat sakit jantung.

Kalau ada, Nata dan Jeno harus tanggung jawab bila keduanya kena serangan jantung mendadak.

"Ngapain kalian berduaan disini? Jangan aneh-aneh ya, belum muhrim." ucap Jeno yang jelas ucapan nya mengarah pada Naren.

Jeno dan Nata mendekat ke arah Naren dan Tara, setelahnya Jeno mendapatkan sebuah tinjuan di lengan kanannya.

"Gue ngga ngapa-ngapain, njir. Cuma nemenin Tara doang. Lagian udah hari ketiga gue disini."

Nata refleks bertanya pada Naren.

"Lo yang jagain Tara, Na?"

Naren hanya mengangguk dengan senyum tipisnya.

"Ya elo ngga bilang sama gue kalau lo sejak dua hari lalu disini."

"Sorry Jen, emergency."

"Malam itu darurat banget, sepupu gue minta tolong bawain obat, dia demam. Yaudah gue ke klinik dulu, pas banget sama Tara yang nanyain gue dimana, dan dia nitip obat juga. Karena udah terlalu malem, gue stay aja disini sampe gue rasa Tara bisa ditinggal sebentar.  Besoknya, gue pulang dulu dan balik lagi, udah gitu doang."

"Na, thanks banget udah jagain Tara. Kalau misalnya gue ngga ikut event kemarin, lo ngga akan kerepotan."

Naren mengangguk.

"Ngga pa-pa Nata. Gue juga emang keinginan sendiri untuk jagain Tara, jadi santai aja."

"Lo jangan sakit lama-lama Ta, makin lemot nanti lo. Gue yang pusing."

"Ih, Nat. Lo nyumpahin gue lemot terus ya, ucapan itu do'a Nat."

Sampai Tara lupa membuatkan minum untuk Nata, dan teman barunya, Jeno.

"Astaghfirullah lupa buatin minum, bentar ya." Tara langsung menuju bar kecil untuk membuatkan minum.

Nata segera menyusul Tara yang sedang membuatkan minuman.

"Ta, lo tau. Jeno mau ngajak gue jalan. Hari ini." ucap Nata sedikit berbisik

"Hari ini? Jadi abis ini kalian mau jalan gitu?"

"Iya, tapi gue masih suka ngerasa aneh."

"Gapapa Nat. Biasain aja, sampai lo ngerass terbiasa dekat dia. Everything will be okay."

Keduanya kembali, Tara membawa nampan berisi dia gelas sirup Marjan rasa Melon.

"Minum dulu Jen." ucap Tara.

"Makasih Ta."

Jeno mulai menyesap minumannya hingga sisa setengah gelas.

_

Right or Left  || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang