#19. Agenda 7 Hari

35 11 19
                                    


🌸🌸
__

Hari ini sudah terhitung satu bulan Nata dan Jeno menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Mungkin belum terlalu merasakan bagaimana pasangan itu diuji dengan banyak hal ; seperti ada orang ketiga, salah paham dan saling menuruti ego masing-masing.

Untuk memperingati satu bulan hari jadi mereka, Jeno mengajak Nata untuk menghabiskan malam ini berdua, mumpung mulai besok sampai 5 hari kedepan kampus mereka mengadakan event, jadi mahasiswa diliburkan.

.

Kota Bandung di malam hari memang memberi kesan baik untuk siapa saja yang mampu memaknai  dan menikmati setiap keindahan alamnya. Beberapa bangunan peninggalan sejarah juga menghiasi setiap sudut kota.

"Nat, kita buat sesuatu yang beda yuk. Lo mau ngga??" Jeno sedikit berteriak agar suaranya didengar oleh Nata di belakang sana.

Lalu Nata mendekatkan diri, meletakkan dagunya pada bahu sang kekasih.

"Buat apa Jen, contohnya??"

Jeno merasakan bahunya ada sedikit beban, lalu menatap Nata melalui spion motornya.

"Kita cari tempat duduk dulu di sekitar alun-alun, nanti gue ceritain."

Nata mengangguk saja. Ia masih meletakkan dagunya di bahu tegap Jeno sambil mengedarkan pandang ke setiap apa yang ia lihat di sepanjang jalan.

.

Setelah cukup lama berkeliling mencari tempat yang strategis untuk mereka berdua, akhirnya sebuah kursi di sudut alun-alun menjadi pilihan mereka.

Nata turun terlebih dahulu, lalu meninggalkan Jeno untuk duduk di tempat pilihan mereka.
Nata suka pemandangan kota pada malam hari. Sejak beranjak ke tempat duduk tadi, matanya tak henti memandang setiap kelap kelip lampu, tanpa ia sadari Jeno juga menatapnya dari samping dengan sebuah senyuman.

Nata merasa ia diperhatikan, lalu berbalik menatap Jeno. Detik itu juga mata mereka bertemu.
Jeno tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Lagi, tangannya terulur mengusap kepala Nata.
Nata salting bukan main.

Detik berikut nya, Nata menarik tangan Jeno dari kepalanya.

"Tadi lo mau bilang apa Jen?" tanyanya.

Jeno mendadak kikuk.

"Oh, itu." Jeno membenarkan posisi duduknya.

"Kita udah jalan sebulan, jadi gue pengen lakuin sesuatu gitu."

Nata terus menyimak ucapan Jeno dengan seksama.
"Lucu ngga sih selama 7 hari kedepan kita ngelakuin kegiatan apapun. Bisa aja gitu kan kita jalan, main ke Ranca Upas misalnya, atau gue ajak lo ketemu Mama."

"Hah? Mama? Mama lo?" Nata menganga tak percaya.

"Iya sayang. Emang gue mau ngenalin lo ke siapa lagi selain ke mama dan papa?"

Berharap Nata mengalami salah pendengaran saat ini.

"Ngga pa-pa kali Nat. Mama pengen juga ketemu sama kamu."

Right or Left  || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang