-spin off : Tentang Rasa yang menyakitkan-

36 7 9
                                    

Chapter ini berisi tentang kisah awal bagaimana Tara dan Trauma nya di masa lalu.  Dan tentang bagaimana hadirnya Naren dan menyembuhkan Tara dari trauma nya. (Chapter 2 : Nata dan Tara)

🌻🌻🌻🌻

Sebenarnya, ini salah satu amanah dari Jeno sebagai pacar Nata yang begitu dekat dengan Tara. Juga dari Taro yang pernah memergoki sebuah kejadian tidak mengenakkan yang terjadi pada Tara saat itu, tepatnya dua hari setelah ospek jurusan.

Saat itu, Naren belum terlalu mengenal Tara. Ia hanya menganggap Tara sebagai mahasiswa baru yang masih labil yang biasa bertengkar dengan pacar.

Setelah mereka mulai dekat, Tara terlihat seperti sedikit ragu untuk menerimanya dan fokus pada hubungan yang serius.

Jeno dan Taro sering memberi wejangan padanya.

Satu hari, saat Naren main ke rumah Jeno...

"Na, lo beneran deketin Tara? Nggak cuma main-main doang kan?"

"Iya lah Jen. Lo gak liat se niat apa gue deketin Tara? Emang ada hal yang urgent?"

Jeno menghela nafasnya.

"Nata cerita ke gue, kalau Tara pernah mengalami hal yang tidak mengenakkan pas awal-awal maba, sebenarnya itu berlangsung sejak Tara kelas 12."

"Lo bisa tanyain Tara sendiri, kalau lo mau." tambahnya.

Dan hari dimana, Nata sendiri yang mengungkapkan kepada Naren soal Tara. Saat itu ada waktu khusus Nata bertemu dengan Naren.

"Na, lo serius mau deketin sahabat gue? Nggak cuma buat main-main doang, kan?"

Wajah Naren menjadi agak datar kala itu.

"Wajah gue keliatan nggak serius ya, Nat?"

"Bukan gitu, Na. Gue cuma takut, karena trauma Tara yang dulu, gue takut itu keulang lagi." Nata menghela nafasnya.

"Jangan pernah lo main tangan sama Tara, pukul atau nampar dia kalau lo lagi kesel, Na."

Kening Naren justru berkerut. Apa Tara sebelumnya pernah dipukul? Oleh pria??

"Lo tau nggak, Tara pernah dipermalukan sama mantan pacarnya di depan umum dulu. Awal jadi Maba. Sampai Tara dicaci, bahkan di bully. Dan itu adalah kali pertama juga gue berani untuk pasang badan buat Tara. Dulu dia selalu belain pacar nya itu dan nggak pernah denger omongan gue."

Tangan Naren mengepal sedari tadi Nata bercerita bagaimana sulitnya Tara saat itu.

Ia juga seketika teringat akan ucapan Taro tempo hari.

"Na, serius nggak mau deketin kembaran Taro??"

"Iya dong, udah ready banget nih. Kenapa sih? Banyak banget yang nanya keseriusan gue."

Taro menepuk bahu Naren.

"Taro pernah mergokin Tara di bully sama pacarnya dulu, sampe di tampar tau nggak, makanya Nana kalau emang serius, jagain Tara bener-bener yak."

"Udah, Taro mau ke perpustakaan sebentar." Taro menepuk bahu Naren kemudian berlalu ke perpustakaan. Naren masih diam di tempatnya.

Ucapan itu sama persis seperti apa yang Nata bilang hari ini. Berarti Tara sudah menyembuhkan luka hatinya sendiri, dengan waktu yang lama. Bahkan sekarang mereka kenal di tahun ketiga perkuliahan. Naren yakin, luka Tara akan dapat terbuka lagi, bahkan trauma itu kembali.

Right or Left  || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang