44. Telah Berakhir

9.3K 1.1K 17
                                    

Keadaan di dalam ruangan sangat hening. Hanya kunyahan Mayleen yang terdengar.

Mayleen masih asik melahap strawberry sambil menatap wajah tampan Louis yang terlihat sangat lelah.

Raja tampan satu itu sedang memejamkan mata sehingga terlihat semakin tampan di mata Mayleen.

"Hei! Kenapa tidak menculikku dari dulu?" Celetuk Mayleen di sela-sela mengunyah namun tidak mendapatkan sahutan dari Raja Louis.

Wajah Raja Louis yang tadinya terlihat tenang sekarang malah terlihat tertekan. Kening mengernyit, alis menyatu, dan ekspresi muram.

Mayleen mengendikkan bahunya tidak peduli kemudian melemparkan buah strawberry ke kepala Raja Louis sehingga raja itu langsung membuka matanya.

Mayleen menyengir melihat tatapan lelah Raja Louis. Wanita cantik itu sadar bahwa Raja Louis lelah menghadapinya tapi dia tidak peduli karena dia senang menganggu Raja Louis yang telah berani menculiknya dari Pangeran Wu Tianzhi.

Menurut Mayleen, mental Raja Louis belum sekuat mental sang suami untuk menghadapinya.

Pangeran Wu Tianzhi, diapain pun tetap diam menerima dengan senyuman merekah karena telah menjadi budak cinta sejatinya.

Mayleen melemparkan strawberry lagi ke kepala Raja Louis. "Aku tahu kalau aku syantik, manis, imut, dan menggemaskan tapi jangan menatapku dengan tatapan seperti itu." Ujarnya begitu percaya diri.

Raja Louis hendak berbicara tapi lebih dulu dipotong oleh Pangeran Wu Tianzhi yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan bersama orang-orangnya bak pahlawan kesorean. "Jangan bergerak! Kami sudah mengepung kerajaan ini!"

Mayleen yang sedang mengunyah strawberry langsung tersedak karena terkejut sedangkan Raja Louis menatap lega Pangeran Wu Tianzhi.

Raja Louis berdiri dari ranjangnya. Semua orang terlihat bersiaga. Mayleen masih menonton mereka dengan polos sambil mengunyah buah kesukaannya itu.

Pangeran Wu Tianzhi terlihat panik melihat Raja Louis mendekati Mayleen.

"Mayleen!! Bangkit lah dan lari lah ke arahku, istriku!" Teriaknya panik.

Mayleen menatap Pangeran Wu Tianzhi polos. "Aku mager."

Semua orang tercengang mendengar penuturan gila Mayleen.

Mendadak merasa menyesal telah membantu Pangeran Wu Tianzhi untuk menyelamatkan perempuan bar-bar seperti Mayleen.

Pas ditolong bukannya lari ke arah mereka, malah asik mengunyah dan tidak mau bergerak karena mager.

Semuanya semakin tegang. Menunggu apa yang dilakukan Raja Louis selanjutnya.

"Ambil kembali istrimu! Aku tidak tertarik lagi!"

Tanpa siapa pun menduganya, Raja Louis menggiring Mayleen ke Pangeran Wu Tianzhi tanpa merasa keberatan sedikit pun.

Semua orang kembali melongo melihat hal tersebut. Tidak menyangka akan semudah ini. Lantas, kalau semudah ini, untuk apa mereka membawa pasukan?

Astaga! Kan bisa saja Pangeran Wu Tianzhi sendiri yang menjemput Mayleen ke kerajaan ini.

"Pergi lah kalian dari sini dan jangan pernah menginjakkan kaki lagi di istanaku ini." Ketus Raja Louis.

Mayleen langsung menyahut. "Kau seperti ini padaku sekarang? Kau tidak senang aku berada di sini?" Kesalnya.

Raja Louis memijit kepalanya. "Ya. Aku tidak senang kau berada di sini."

"Dasar laki-laki. Katanya cinta dan sayang tapi tidak senang aku berada di sini. Kaum lelaki memang pembohong." Omel Mayleen.

Semua orang lagi-lagi tercengang mendengar perkataan Mayleen.

Mereka benar-benar tidak habis pikir dengan pemikiran seorang Mayleen.

Harusnya kan Mayleen bahagia dilepaskan begitu saja oleh musuh, bukan malah mengomeli musuh karena telah melepaskannya.

Ah ya ... Mengenai perasaan Raja Louis, raja itu hanya terobsesi memiliki Mayleen karena pada awalnya menurut dia Mayleen sangat lah menarik.

Mayleen tidak lemah seperti wanita lainnya. Mayleen kuat dan licik. Rasa ingin memiliki wanita selicik Mayleen mendorongnya untuk merencanakan menculik wanita itu. Namun siapa sangka sifat lain Mayleen sangat lah menyebalkan dan dia tidak bisa menahan sifat menyebalkan itu. Maka dari itu, dia menyerah! Dia memilih melepaskan Mayleen daripada dibuat tertekan setiap harinya!

"Kenapa kau menyerang Kekaisaran Wu?" Tanya Pangeran Wu Tianzhi tiba-tiba.

"Tentu saja karena aku senang menghancurkan orang lain." Seringai Raja Louis.

"Heh! Jangan menghancurkan orang lain kalau tidak ingin kena karma." Omel Mayleen sekali lagi.

Raja Louis menghela nafas berat. "Baiklah, baiklah. Aku minta maaf telah menyerang Kekaisaran Wu. Sekarang juga aku akan menghentikan pergerakan para prajurit ku tapi kalian tidak boleh menyerang kami balik."

Semua rencana yang selama ini Raja Louis susun untuk menghancurkan Kekaisaran Wu berakhir begitu saja karena seorang Mayleen.

Menurutnya lebih baik mencari target lain daripada berurusan dengan Mayleen.

"Baiklah." Sahut Pangeran Wu Tianzhi tanpa pikir panjang.

"Lebih baik kalian membuat janji tertulis supaya nanti ada buktinya." Celetuk Mayleen lagi.

"Benar juga." Sahut Raja Louis dan Pangeran Wu Tianzhi setuju.

Lou Xi maju dan menulis sesuatu lalu Raja Louis dan Pangeran Wu Tianzhi menandatanganinya.

"Aku sebagai pihak netral. Lou Xi, pemimpin Sekte Qin. Akan menghancurkan pihak yang memulai peperangan setelah hari ini."

Dengan itu berakhir lah peperangan dan juga misi terakhir Mayleen yang belum sempat dilaksanakan.

Bersambung....

My Possesive HusbandWhere stories live. Discover now