30. Hanya Drama

9.5K 1.7K 160
                                    

Orang yang sedari tadi mengamati Mayleen di tempat tersembunyi dilanda kepanikan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Orang yang sedari tadi mengamati Mayleen di tempat tersembunyi dilanda kepanikan.

Ia menjadi ragu antara menolong Mayleen atau membiarkan Mayleen begitu saja.

Kalau menolong, maka dia akan dikenali oleh Mayleen. Sementara, jika tidak ditolong, takutnya Mayleen akan meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Tangannya terkepal erat. Pikirannya bercabang. Kakinya terasa gatal untuk berjalan mendekati Mayleen.

"Ini semua gara-gara wanita sialan itu!" Geramnya dengan mata terpejam.

Amarahnya meluap-luap memikirkan alasan Mayleen berada di dalam bahaya.

Selama ini, dia tahu Chi Chi sering melakukan tindakan untuk mencelakai Mayleen tapi diam saja karena Mayleen tidak tersentuh oleh perempuan itu tapi sekarang, perempuan itu berhasil mencelakai Mayleen-nya.

Memang bukan Chi Chi yang mendorong Mayleen ke dalam kolam tapi tetap saja, perempuan sialan itu lah penyebabnya.

Jika saja Chi Chi tidak membawa Mayleen ke sana, sudah pasti Mayleen tidak akan kenapa-napa.

"Aku akan membunuhmu!" Matanya berkilat penuh kebencian.

Tatapannya kembali tertuju pada Mayleen yang mulai tenggelam. "Persetan dengan semuanya! Aku harus menolong wanitaku!" Dengkusnya seraya keluar dari tempat persembunyiannya. Namun, baru selangkah ia berjalan, langkahnya berhenti mendadak melihat Mayleen kembali ke permukaan.

Ia kembali ke tempat persembunyiannya dan mengintip Mayleen. Memastikan penglihatannya tidak salah.

Kini, Mayleen terlihat mengusap wajah cantiknya yang basah. "Pasti perempuan itu sedang kesenangan sekarang membayangkan aku akan mati tenggelam." Pendengaran tajamnya dapat menangkap ucapan Mayleen. Ucapan yang membuatnya melotot kaget dan tidak percaya.

Mayleen terlihat mengambangkan tubuhnya di permukaan air. "Chi Chi bodoh! Selalu melakukan berbagai cara untuk mencelakaiku tapi tidak ada satu pun rencananya yang berhasil."

Orang yang sedang mengawasi Mayleen itu mengerjap tidak percaya. Wanita yang membuatnya tertarik ternyata sangat menarik dari apa yang dibayangkannya.

Mulutnya sedikit terbuka melihat Mayleen berenang dengan lincah di dalam kolam layaknya putri duyung. Sangat indah dan mempesona. Membuatnya terhanyut ke dalam keindahan itu.

Orang itu berusaha menyadarkan dirinya sendiri lalu memukul pelan kepalanya. Hatinya telah kembali tenang karena Mayleen tidak kenapa-napa. Ia pergi meninggalkan Mayleen untuk menyampaikan informasi penting yang sempat tertunda karena rindu dengan Mayleen.

Sementara itu, Mayleen terus berenang di dalam kolam sampai puas.

Air kolam yang segar dan bunga teratai yang indah membuatnya sangat betah berada di dalam sana.

Kegiatan berenangnya baru terhenti kala melihat Pangeran Wu Chyou sedang berjalan menuju ke arahnya.

Mayleen kembali berakting.

"Tolongg!!" Teriaknya.

Benar-benar seperti orang yang tidak bisa berenang aktingnya sehingga siapa pun akan tertipu olehnya.

Pangeran Wu Chyou yang melihat Mayleen seperti itu tentu saja dilanda kecemasan. Bahkan tanpa pikir panjang, pangeran itu langsung menceburkan dirinya ke dalam kolam dan membawa Mayleen keluar dari kolam.

Wajah tampannya terlihat sangat panik melihat keadaan lemah Mayleen.

Mayleen terbatuk-batuk dan mengeluarkan air yang lumayan banyak dari mulutnya.

"Astaga, Lilin. Kenapa kau bisa tenggelam? Siapa yang membawamu ke sini? Ah, itu tidak penting. Aku akan membawamu ke tabib. Aku takut kau dan calon keponakanku kenapa-napa." Pangeran Wu Chyou yang panik lantas segera menggendong tubuh Mayleen dengan mudah.

"Aku tidak kenapa-napa," kata Mayleen lemah. "Jangan membawaku ke tabib." Lanjutnya lagi.

"Tidak! Kau harus ke tabib dulu!" Tolak Pangeran Wu Chyou mentah-mentah.

Pangeran itu berjalan dengan sangat cepat tapi tetap berhati-hati karena takut tersandung dan berakhir mencelakai calon keponakannya.

Di sepanjang perjalanan mereka menjadi pusat perhatian. Banyak yang kepo tapi tidak ada yang berani bertanya melihat wajah cemas Pangeran Wu Chyou.

Tepat di tikungan, muncul lah Permaisuri Mia Lin bersama para dayang. "Mayleen kenapa?" Tanyanya Panik.

"Lilin hampir tenggelam di dalam kolam, ibunda." Jawab Pangeran Wu Chyou cepat lalu melewati Permaisuri Mia Lin begitu saja.

"Astaga, kau tidak kenapa-napa kan, menantuku?" Cemas Permaisuri Mia Lin. mengikuti langkah sang anak. Tatapan khawatir terus tertuju pada Mayleen.

"Aku tidak kenapa-napa, ibunda."

Permaisuri Mia Lin semakin panik mendengar nada lemah Mayleen.

"Cepat bawa dia ke tabib! Dan kalian para dayang, sampaikan berita ini ke Pangeran Wu Tianzhi!"

Mayleen terus berakting, membiarkan semua orang merasa cemas dengannya karena itu merupakan suatu kebahagiaan tersendiri baginya. Dan yah, dia tidak sabar untuk mendengar penjelasan Chi Chi di hadapan semua orang nantinya.

Bersambung....

3/6/21

My Possesive HusbandWhere stories live. Discover now