4. Selalu Saja

20.7K 2.9K 100
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tatapan tajam Mayleen tertuju pada orang yang menghinanya. Ia sangat tidak suka dengan sikap arogan dan sok berkuasa yang ditunjukkan orang itu, meskipun berwajah tampan.

Gadis cantik itu berdiri dengan tatapan tajam yang tak pernah putus. Tatapan tajam yang mampu membuat pria itu mendadak bergidik ngeri.

Pria itu adalah Pangeran Wu Hongli. Anak selir agung, Li Wei. Berusia 23 tahun.

Pangeran Wu Hongli mempunyai watak yang arogan dan selalu merendahkan orang-orang yang tidak satu status dengannya.

Dia begitu silau akan kekuasaan dan menganggap dirinya sendiri adalah orang yang paling berkuasa di Kekaisaran Wu setelah kaisar.

Dia begitu berambisi untuk menguasai tahta dengan cara mengalahkan pangeran mahkota di berbagai kesempatan.

"KENAPA KAU MENATAPKU SEPERTI ITU HAH?! APA KAU TIDAK TAHU SIAPA AKU?!" bentak Pangeran Wu Hongli marah.

Senyuman sinis tersungging di bibir Mayleen. "Aku memang tidak tahu siapa dirimu. Memangnya kau siapa sampai aku harus mengenalmu? Kaisar tidak, anak permaisuri pun juga bukan."

Skak mat!

Pangeran Wu Hongli langsung terdiam mendengar kata-kata savage Mayleen.

"AKU ANAK KAISAR WU! MEMANGNYA KAU SIAPA SAMPAI BERANI BERKATA TIDAK SOPAN PADAKU?!"

Mayleen mengusap telinganya yang berdengung akibat teriakan penuh amarah Pangeran Wu Hongli. "Tidak bisakah berbicara dengan nada sewajarnya saja? Aku tidak tuli sama sekali asal kau tahu." Cetusnya.

Pangeran Wu Hongli semakin menahan amarah mendengar perkataan Santai Mayleen.

Selama ini belum ada orang yang berani melawannya selain para putera permaisuri.

"Dan juga, kau teriak-teriak terus dari tadi. Apakah ibumu tidak mengajarimu sopan santun?"

Pangeran Wu Hongli semakin tidak bisa menahan amarah mendengar pertanyaan Mayleen yang dianggapnya merendahkan.

Saking marahnya, dia langsung melayangkan tamparan ke wajah Mayleen tapi tamparannya tidak mengenai wajah Mayleen sama sekali. Itu karena Pangeran Wu Chyou menahan tangannya.

"Berani sekali kau hendak menyakiti kakak iparku. Apa kau tahu akibatnya kalau aku mengadukan perbuatanmu ke Ayahanda?"

Pangeran Wu Hongli menarik tangannya kasar dan menatap Pangeran Wu Chyou datar. "Memangnya dia siapa sampai ayahanda akan memihak padanya? Sudah pasti ayahanda akan memihak padaku yang jelas-jelas putranya daripada orang asing sepertinya."

Pangeran Wu Chyou tertawa sinis. "Selama ini kau terlalu sibuk bersaing dengan Kak Zhuting ku sampai tidak menyadari siapa gadis yang hendak kau sakiti itu, huh?"

Pria itu mendadak terdiam mendengar pertanyaan Pangeran Wu Chyou. Ia menoleh ke arah Mayleen yang menatapnya sedatar tembok. Memangnya siapa gadis itu hingga dia harus kenal? Bukan kah hanya seorang gadis rendahan?!

"Biar ku beri tahu dan setelah ini berpikir lah ribuan kali sebelum mencari masalah dengannya. Dia adalah istri Kak Tianzhi, Mayleen. Orang yang telah menyelamatkan Permaisuri dan dikagumi oleh kaisar."

Wajah Wu Hongli pucat seketika mendengar perkataan pangeran Wu Chyou.

Ya, Dia tahu nama Mayleen.

Bagaimana mungkin ia tidak tahu jika setiap saat orang-orang selalu mengagung-angungkan nama Mayleen. Bahkan Kaisar sendiri pun juga sangat membangga-banggakan Mayleen di hadapan para petinggi.

Tanpa mengatakan apa pun, Pangeran Wu Hongli langsung pergi begitu saja. Meninggalkan Mayleen yang mengerutkan kening heran.

"Hoho, bukan kah aku sangat hebat, Lilin? Aku bisa membuatnya tidak berkutik dan langsung melarikan diri dengan wajah pucat." Pangeran Wu Chyou mengibaskan rambutnya penuh percaya diri sehingga membuat Mayleen memutar bola mata malas.

"Tenang saja, Lilin. Selama pangeran tampan ini ada di sini, aku akan melindungi mu. Kau akan aman bersamaku. Lagipula aku tidak akan membiarkan orang yang mengagumi ketampanan ku berada dalam masalah."

Ucapan lebay Pangeran Wu Chyou membuat Mayleen bergidik ngeri. "Tolong jangan terlalu percaya diri. Kau membuatku mual, sialan!"

Pangeran Wu Chyou melotot kaget. "Seperti inikah sikapmu pada penolong tampan mu?" Protesnya.

"Aku tidak membutuhkan penolong karena aku bisa menanganinya sendiri. Kau saja yang bersikap sok pahlawan dan ikut campur dalam urusanku." Mayleen berlalu begitu saja, meninggalkan Pangeran Wu Chyou dan Yueyin.

Wajah Pangeran itu menyiratkan kekesalan tiada Tara. "YAK!! KAU BENAR-BENAR MENYEBALKAN! HARUSNYA KAU BERTERIMA KASIH PADA PRIA TAMPAN YANG TELAH MENYELAMATKANMU. DASAR LILIN TIDAK TAHU TERIMA KASIH."

Bersambung....

My Possesive HusbandWhere stories live. Discover now