34. Sosok Suami Yang Pengertian

10.5K 1.7K 68
                                    

Mayleen bergerak gelisah sedari tadi

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Mayleen bergerak gelisah sedari tadi. Berbagai posisi sudah dicobanya tapi tak kunjung bisa masuk ke alam mimpi. Sangat berbeda halnya dengan Pangeran Wu Tianzhi yang sudah terlena dalam alam mimpi dan mendengkur keras. Dengkuran yang sedikit menganggu pendengaran Mayleen tapi lumayan lah untuk mengusir keheningan malam ini.

Dengkuran Pangeran Wu Tianzhi bersaing dengan bunyi jangkrik. Karena saking gabutnya, Mayleen sampai bernyanyi, menjadikan dengkuran dan bunyi jangkrik sebagai pengiring suaranya.

Namun lama-lama dia menjadi bosan sendiri. Endingnya, ia pun tak tahan untuk membangunkan Pangeran Wu Tianzhi agar suami tampannya itu menemaninya. Selain itu, tiba-tiba dia juga ingin mendengar suara Pangeran Wu Tianzhi.

Mayleen mengguncang pelan tubuh Pangeran Wu Tianzhi. "Bangun, Tian!"

Bukannya bangun, Pangeran Wu Tianzhi malah membelakangi tubuh Mayleen dan bergumam tidak jelas.

Mayleen beringsut mendekat, mendekatkan bibirnya ke telinga Pangeran Wu Tianzhi, dan berbisik lirih. "Bangunlah Anda sebelum Anda tidak bisa bangun selama-lamanya." bisiknya lalu meniup telinga suaminya pelan.

Pangeran Wu Tianzhi malah mendorong wajah cantik Mayleen dan mengusap-ngusap telinganya. "Jangan menggangguku, nyamuk sialan." Gumaman pria itu membuat Mayleen duduk dengan ekspresi yang terlihat sangat kesal.

"Menyebalkan." Tanpa merasa kasihan sedikit pun Mayleen mendorong tubuh Pangeran Wu Tianzhi sehingga tubuh pria itu terjatuh ke lantai dan menimbulkan suara yang cukup kuat.

Pangeran Wu Tianzhi meringis kesakitan lalu berdiri dengan wajah kusutnya. "Kenapa aku bisa terjatuh ya?" Tanyanya pada diri sendiri lalu menguap lebar.

Bantal yang mendarat keras di wajahnya membuat pangeran itu seketika tersadar seutuhnya.

"Eh, kenapa?" Tanyanya polos.

"Menginginkan sesuatu lagi?" Duduk di samping Mayleen dan merengkuh tubuh Mayleen ke dalam pelukannya. Menghirup aroma tubuh Mayleen rakus seolah tidak akan bisa menciumnya lagi selama-lamanya.

"Kau ingin apa, istriku?"

Mayleen membalas pelukan Pangeran Wu Tianzhi dan menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami. "Aku tidak bisa tidur. Temani aku."

Rengekan manja sang istri tentu saja membuat senyuman manis tersungging di bibir Pangeran Wu Tianzhi.

Pria itu membaringkan tubuh mereka secara perlahan. "Pejamkan lah matamu. Aku akan membuatmu tertidur." Bisiknya seraya melayangkan kecupan singkat di puncak kepala Mayleen.

Mayleen mengangguk patuh. Memejamkan mata dan semakin mengeratkan pelukannya. Sedangkan Pangeran Wu Tianzhi mengusap-ngusap puncak kepala Mayleen.

"Maaf membangunkanmu." Tutur Mayleen secara tiba-tiba.

Pangeran Wu Tianzhi terkekeh geli. "Tidak apa-apa. Kau tidak perlu merasa bersalah, istriku."

Mayleen tersenyum senang. Suaminya adalah suami terbaik di dunia. Selalu pengertian dan tidak pernah memarahinya meskipun sering menganggu di tengah malam seperti ini.

Ah, betapa beruntungnya ia memiliki suami pengertian seperti Pangeran Wu Tianzhi.

Mayleen sadar, sikapnya terkadang sangat keterlaluan pada suaminya tapi suaminya itu tidak pernah marah.

Suaminya itu selalu sabar menghadapinya. Selalu tersenyum manis padanya. Yah, kecuali kalau dia nakal.

Suaminya itu akan mengomelinya seperti emak-emak yang tengah mengomeli anaknya, tapi itu hanya sekedar Omelan. Suaminya itu tidak pernah main tangan.

'terimakasih telah membawa jiwaku ke zaman ini, tuhan.' bisik batinnya.

'Awalnya aku merasa kesal dengan takdirku yang harus terjebak di masa lalu dalam tubuh ini tapi sekarang aku merasa sangat bersyukur dan semua ini karena Pangeran Wu Tianzhi. Cinta yang diberikannya membuatku merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia. Semoga kebahagiaan selalu mengelilingi hidup kita, Tian.'

"Aku mencintaimu, suamiku." Bisiknya sebelum jatuh tertidur. Namun bisikan tersebut mampu didengar oleh Pangeran Wu Tianzhi. Membuat pria itu merasa sangat bahagia.

"Aku juga mencintaimu, istriku."

Tidak peduli apa pun yang menguji hubungan mereka dimasa depan, Pangeran Wu Tianzhi tidak akan pernah melepaskan Mayleen!

Bersambung...

4/6/21

My Possesive HusbandNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ