(SEQUEL MAYLEEN AND GAY PRINCE)
~suka kisah cinta orang zaman kerajaan? Di sini lah tempatnya.
~suka cerita yang pemeran utama perempuannya gak mudah ditindas? Di sini lah tempatnya.
~suka cerita yang pemeran utama cowoknya bucin akut? Di sini lah t...
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
"Lapor, pangeran. Putri Mahkota Chi Chi meninggal dunia."
Mayleen yang sedang minum jus jeruk langsung menyemburkan minumannya sehingga wajah tampan Pangeran Wu Tianzhi lah yang menjadi korbannya.
Pangeran Wu Tianzhi mengusap wajahnya dan menatap Mayleen sabar. Dia tidak memarahi Mayleen yang sudah mengotori wajah tampannya. "Pelan-pelan saja minumnya, istriku. Tidak akan ada yang merebutnya darimu."
Pengawal yang mengabarkan berita itu meringis melihat sifat manis Pangeran Wu Tianzhi.
"Kapan Putri Mahkota meninggal dunia dan kenapa bisa meninggal?"
Pengawal itu menjawab secepat kilat. "Di duga Putri Mahkota sudah meninggal sejak tadi malam dan penyebabnya adalah sayatan di leher Putri Mahkota."
"Kapan pemakamannya akan diadakan?"
"Siang ini, pangeran."
"Baiklah, kau boleh pergi."
Pengawal menunduk hormat sebelum pergi meninggalkan sepasang suami istri itu.
"Kenapa Chi Chi mati secepat ini ya?" Celetuk Mayleen.
"Aku juga tidak tahu."
"Tapi ada untungnya juga sih dia mati. Anak kita tidak akan terancam lagi." Kikik Mayleen senang.
"Iya. Kau benar, istriku."
Sepasang suami istri itu malah senang mendengar kabar kematian Chi Chi.
Yah, begitu lah kira-kira apa yang akan terjadi pada musuh setelah kalian meninggal.
Mereka akan senang dan berbahagia atau bahkan sampai membuat pesta 7 hari 7 malam.
"Ah, mendekat lah. Aku akan membersihkan wajahmu."
Pangeran Wu Tianzhi tersenyum mendapatkan perhatian dari istri tercintanya.
Ia langsung beringsut mendekat dan memeluk pinggang Mayleen posesif. Senyuman manis terpatri di bibirnya serta tatapan penuh cinta dilayangkannya ke arah sang istri.
Mayleen memutar bola mata malas. "Aku menyuruhmu mendekat bukan memelukku." Sarkasnya.
"Mendekat saja tidak cukup bagiku." Kekeh Pangeran Wu Tianzhi lalu mengecup bibir Mayleen secepat kilat.
Pelototan Mayleen malah membuatnya terkekeh geli. "Menggemaskan sekali istriku ini." Mencubit pipi berisi Mayleen kuat saking gemasnya. Mayleen yang dicubit pipinya menjerit kesakitan.