Extra Part

11.9K 1.1K 53
                                    

Seisi istana digemparkan oleh berita menghilangnya Wu An Na. Putri Pangeran Wu Tianzhi dan Mayleen yang baru saja berusia 3 tahun beberapa hari lalu.

Wu An Na menghilang saat bermain bersama para dayang. Membuat para dayang itu mendapatkan hukuman berat.

Di dalam istana, Wu An Na sangat disayangi dan dicintai oleh semua orang karena sangat cantik dan menggemaskan.

Cara berbicara yang lucu dan senyuman manisnya mampu membius siapapun.

Tidak akan ada orang yang sanggup menahan pesona gadis kecil itu saking lucunya.

Semua orang di dalam istana juga sangat melindungi dan memanjakan An Na. Setiap hari selalu saja ada yang meminjam An Na ke Mayleen dan Pangeran Wu Tianzhi.

Mayleen dan Pangeran Wu Tianzhi tidak bisa berbuat apapun karena sifat putri mereka sangat terbuka dan mudah dekat dengan siapapun. Namun secara bersamaan, sifat itu lah yang membuat Mayleen dan Pangeran Wu Tianzhi merasa waspada.

Mereka takut orang jahat akan memanfaatkan sifat terbuka An Na. Membawa An Na ke tempat jauh lalu membunuh atau menjualnya. Itu lah yang ditakutkan oleh sepasang suami istri itu sekarang.

"Apakah sudah ada kabar, ayahanda?" Tanya Pangeran Wu Tianzhi cemas.

Kaisar Wu menggeleng pelan. "Belum ada kabar sama sekali."

Pangeran Wu Tianzhi meraup wajahnya gusar. "Aku takut anakku kenapa-napa."

"Tenang saja. Ayah sudah menyuruh semua orang untuk mencari keberadaan An Na."

"Kalau begitu aku lanjut mencari An Na lagi, ayah." Pamitnya.

Pangeran Wu Tianzhi meninggalkan Kaisar Wu.

Di sepanjang perjalanan ia memanggil nama Putri kesayangannya itu karena biasanya An Na akan selalu menyahut ucapannya penuh semangat.

Pangeran itu tampak putus asa saat tidak mendengar sahutan dari An Na. Demi apapun, Pangeran Wu Tianzhi sangat takut putrinya diculik dan disakiti oleh orang jahat.

An Na putri kesayangannya, malaikat kecilnya, dan hidupnya.

Jika sampai An Na kenapa-napa, ia tak yakin bisa hidup bahagia lagi.

"Apakah An Na sudah ditemukan?" Tanya Mayleen yang muncul secara mendadak di hadapan Pangeran Wu Tianzhi.

Pangeran itu menggeleng lemas.

Mayleen menghela nafas lalu mengusap pipi suaminya lembut. "Jangan khawatir. An Na pasti akan segera ditemukan." Hiburnya.

Pangeran Wu Tianzhi mengangguk patuh.

Kedua orang itu langsung waspada saat melihat rumput liar di samping mereka bergerak seperti ada sesuatu di dalam sana.

"Apa mungkin itu ular?" Gumam Pangeran Wu Tianzhi.

Mayleen segera menarik Pangeran Wu Tianzhi mundur. "Hati-hati." Titahnya.

Kewaspadaan mereka hilang begitu saja saat melihat sosok yang keluar dari rumput liar. Siapa lagi kalau bukan An Na.

Tubuh gadis kecil itu sangat kotor tapi senyumannya masih tetap cerah seperti biasanya. "An Na pulang!!" Serunya girang.

Pangeran Wu Tianzhi langsung memeluk An Na erat. "Darimana saja kau, sayang? Ayah mencarimu sejak tadi."

"Ehm, lepaskan dulu pelukan ayah. An Na susah bernafas."

Pangeran Wu Tianzhi refleks melepaskan pelukannya dan meminta maaf.

"Kenapa tubuhmu bisa sekotor ini, sayang?" Tanya Mayleen cemas.

An Na mengerucutkan bibir kesal. "Tadi ada paman yang membawa An Na pergi tapi dia tidak ahli membawa kuda. Alhasil, An Na tercebur ke dalam genangan lumpur, Bu."

Gadis kecil itu bersidekap dada. "Ibu tahu tidak? Paman itu bilang ingin menculik An Na supaya kakek memberikan banyak uang padanya tapi dia sangat mengecewakan An Na. Dia tidak menculik An Na dengan estetik. Dia hanya membawa kesengsaraan untuk An Na. Lihat lah karena ulahnya, wajah cantik An Na, penuh dengan lumpur sekarang. Karena terlampau kesal dengan paman itu, An Na menginjak-nginjak tubuhnya di dalam lumpur sampai paman itu pingsan. An Na tidak salah 'kan, bu?"

Mayleen dan Pangeran Wu Tianzhi melongo. Putri kecil mereka sungguh luar biasa. Diculik oleh orang jahat tapi berhasil pulang dengan selamat tanpa bantuan orang lain. Hanya mengandalkan tubuh mungil dan tenaga kecilnya. Mereka benar-benar salut pada An Na.

"An Na mandi dulu, Bu! Byee!!" Seru An Na mulai berlari menjauhi keduanya.

"Anakku sangat ajaib." Kekeh Mayleen kala tersadar.

"Lebih tepatnya anak kita, sayang." Sahut Pangeran Wu Tianzhi juga terkekeh geli.

-Selesai-

Sampai jumpa di ceritaku yang lain.

Kalau mau tau kisah Wu An Na, ada di dalam cerita:

-Xia He
-My Love In The Past
-Time Travel Of Jenny

Aku tunggu kehadiran kalian semua😍❤️

firza532

My Possesive HusbandWhere stories live. Discover now