15. Mayleen Yang Menyebalkan (1)

14.4K 2.2K 147
                                    

Vote dulu sebelum baca🌟

Tidak membutuhkan waktu yang lama, sepasang suami istri itu keluar dari tempat pemandian dengan keadaan Pangeran Wu Tianzhi menggendong tubuh mungil Mayleen.

Pangeran Wu Tianzhi berjalan penuh kehati-hatian karena takut menjatuhkan Mayleen sehingga membuat istri tercintanya itu kembali merasa kesakitan. Jangan cara jalannya, cara menurunkan Mayleen saja sangat hati-hati.

Pangeran Wu Tianzhi meninggalkan Mayleen, mencari pakaian yang cocok untuk mereka kenakan hari ini.

"Kau ingin memakai hanfu warna apa, istriku?" Bertanya pendapat Mayleen sembari menoleh ke wanita cantik yang tengah menatapnya polos.

"Terserah."

"Baiklah. Kalau begitu kita memakai hanfu warna kuning saja hari ini."

Pangeran Wu Tianzhi hendak mengambil hanfu kuning yang terlihat olehnya tapi segera dicegah oleh Mayleen. "Jangan!! Jangan warna kuning!!"

Pangeran Wu Tianzhi menoleh dan menatap Mayleen heran. "Kenapa?"

"Seperti warna tai. Aku tidak suka." Ringis Mayleen sembari bergidik ngeri.

Pangeran Wu Tianzhi terkekeh geli kemudian memilih untuk mengangguk. "Baiklah. Kalau begitu, bagaimana dengan warna coklat?"

"Seperti tai beneran, njir!!" Sentak Mayleen kesal.

"Kalau hijau?"

"Jangan. Itu seperti lumut."

"Warna biru?"

"Jangan. Itu seperti langit."

"Kalau putih?"

"Jangan. Itu seperti pakaian orang mati."

"Kalau hitam?"

"Jangan. Memangnya kita mau melayat orang mati?"

"Kalau merah?"

"Jangan. Nanti kita disundul banteng."

"Kalau warna warni?"

"Jangan. Norak, goblok!"

"Kalau warna emas?"

"Jangan. Nanti kita Dimaling orang karena dikira memakai emas."

"Kalau pink?"

"Gak!"

Pangeran Wu Tianzhi menghela nafas kasar. Semua warna yang ditawarkannya ditolak mentah-mentah dengan berbagai alasan, padahal tadi istrinya itu menjawab 'terserah'.

"Kenapa menatapku seperti itu? Kau kesal padaku?!" Tanya Mayleen dengan nada dingin sehingga membuat Pangeran Wu Tianzhi gelagapan.

"Mana mungkin aku kesal padamu. Aku selalu mencintaimu sayang dan tidak pernah kesal oleh tingkahmu."

"Cih! Sok-sok an tidak pernah kesal padahal di dalam hati mengumpati ku."

"Astaga, istriku. Aku tidak pernah mengumpatmu di dalam hati."

"Bacot! Cepat ambilkan hanfu putih itu! Aku sudah kedinginan." Sentak Mayleen lagi sedangkan Pangeran Wu Tianzhi hanya bisa mengelus-ngelus dada sabar.

"Tuh kan benar!! Kau kesal padaku sampai mengelus dada agar bisa bersabar!"

Pangeran Wu Tianzhi melotot. Bisa-bisanya Mayleen mengerti tindakannya. Istrinya ini cenayang atau apa?

"Woi! Cepat anjir!! Aku sudah kedinginan dan lukaku sudah mulai sakit lagi!"

Mayleen misuh-misuh sendiri di atas tempat tidur. Kesal dengan Pangeran Wu Tianzhi yang dianggapnya lelet.

"Dasar suami tidak siap siaga!" Dengkusnya lagi saat melihat Pangeran Wu Tianzhi masih mengambil pakaian. Dan yah, karena ucapannya, pria itu langsung bergerak cepat dan membawa semua pakaian itu ke tempat Mayleen duduk.

Ia meletakkan pakaian itu di samping Mayleen dan duduk. Kemudian memasang perban di lengan Mayleen penuh kehati-hatian.

"Pelan-pelan, sayang. Sakit tahu!"

Senyuman manis muncul di bibir Pangeran Wu Tianzhi mendengar panggilan manis sang istri. "Iya. Aku akan berusaha lebih pelan lagi, istriku." Kembali melanjutkan kegiatannya.

Tiba-tiba saja rambutnya dijambak oleh Mayleen sehingga membuatnya tersentak kaget. "Kenapa menarik rambutku?" Tanya Pangeran Wu Tianzhi berusaha sabar meski ringisan tak bisa ditahannya. Terlalu kuat jambakan Mayleen.

Mayleen tersenyum polos ke arah Pangeran Wu Tianzhi. Seolah tidak ada dosa sama sekali. "Rambutmu membuatku gemas."

Dan jawaban Mayleen mampu membuat Pangeran Wu Tianzhi melotot kaget.

"Jangan protes, aku masih ingin menjambak rambut cute mu."

Setelahnya, Mayleen benar-benar kembali menjambak rambut Pangeran Wu Tianzhi namun kali ini lebih kuat sehingga membuat Pangeran Wu Tianzhi mengaduh kesakitan.

Mayleen benar-benar menyebalkan baginya pagi ini! Entah apa yang merasuki Mayleen-nya itu sehingga menjadi sosok yang menyebalkan.

Bersambung....

My Possesive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang