Possessive Badboy 60 -End-

279K 16.6K 4.2K
                                    

SELAMAT MEMBACA

vote⭐ dan komen

-0o0-

Brukk!

"Shhh, pantat gue sakit, njirr." lirih Bara mengusap bokongnya.

Regha menarik tubuh Bara saat seorang berbadan kekar melewati tempat persembunyian mereka berdua. Mereka baru saja berhasil memasuki gedung rumah sakit lama itu melalui atap.

"Jangan berisik."

"Sakit nih."

Regha menghela napas. Ia memperhatikan ponsel Bara di tangannya tepatnya titik hijau yang menunjukkan dimana keberadaan Kia saat ini. Posisi mereka masih jauh dan Regha sedari tadi sangat cemas dengan keadaan Kia.

"Satu, dua. Gila mereka ada sepuluh orang." kata Bara.

Regha langsung menoleh ke belakang. Ia mengerutkan kening. "Lo ngitung?"

"Bukan, gue ngarang." balas Bara kelewatan santai. Padahal kondisi mereka sangat tidak memungkinkan untuk saling melempar candaan, tapi laki-laki itu malah melakukannya membuat Regha geram ingin mencekiknya saja.

"Gue tau lo cemas sama keadaan Kia tapi jangan bertindak gegabah lagi. Kalau sampai lo salah langkah nyawa Kia yang bakal jadi taruhannya." jelas Bara memberikan tepukan pelan di bahu Regha.

Jika saja tadi Bara tidak mencegah Regha yang tadinya nekat menerobos pintu utama gedung itu. Mungkin saat ini mereka tengah saling baku hantam dengan suruhan Serena. Regha seperti orang yang tidak bisa berpikir jernih ditengah situasi yang bahaya ini. Jika Serena tahu mereka ada disini, mungkin gadis itu nekat membunuh Kia saat itu juga.

Regha menghela napas, mencoba menenangkan pikirannya. Lelaki itu kemudian mengangguk mengerti. Keduanya ini mengendap-endap memasuki lorong rumah sakit lebih dalam lagi. Suasana gelap di tengah bangunan tua itu membuat bulu kunduk siapa saja pasti meremang. Termasuk Bara tentunya.

"Semoga nggak ada mbak kunti atau mas pocong tiba-tiba nongol di depan gue." ucap Bara merapalkan doanya saat tidak sengaja melihat ruang mayat di ujung lorong kanannya.

Sebenarnya lorong yang mereka lewati setiap lampunya menyala walau hanya temaram. Hanya saja posisi Regha dan Bara sedang mengendap-endap dan berusaha menhindari cahaya agar mereka tidak dilihat siapapun.

"Berasa uji nyali ini mah." celutuk Bara lagi.

"Belok kanan, belok kanan lagi, terus lurus kedepan. Tempat Kia disekap ada disana." kata Regha tidak terpengaruh dengan segala ocehan Bara.

"Gue tau kenapa Serena milih tempat ini..." ucap Bara sok misterius. "Pasti karena sesama dia juga ada disini. Serena kan setan."

"Lo bisa serius nggak?" Geram Regha mulai emosi dengan tingkah Bara. Ini situasinya sedang genting.

"Gue dari tadi udah serius, emang ada omongan gue yang salah?" tanya Bara membuat Regha mendengus kasar.

Regha mengangguk. "Hati-hati, jangan injek kepala depan lo."

Bara memekik lirih, refleks memundurkan langkahnya. "Aiss... Cuma pel an anjir!" kesal Bara, malah menendang pel itu hingga menimbulkan suara lumayan keras.

"SIAPA DISANA!?"

Regha dan Bara terlonjak kaget. Sekitar empat orang berlari dan mengepung mereka.

"Bego, kan jadi ketahuan." kesal Regha.

Bara berdecak. "Becanda lo tadi nggak lucu, bambang!"

Bugh!

Regha menangkis tangan besar itu, kemudian melayangkan tinjuannya tepat mengenai wajah pria bertato kupu-kupu di bagian lengan kirinya.

Possessive Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang