Possessive Badboy 23

203K 19.8K 4.8K
                                    

SELAMAT MEMBACA


vote⭐ dan komen

-0o0-


“Serena.” Panggil Regha saat sudah berhadapan dengan gadis itu.

Merasa namanya dipanggil Serena mendongakkan kepala. Matanya membulat melihat Regha kini menatapnya. Gadis itu menundukkan kepala berusaha tidak memperdulikan Regha. Regha meraih tangan Serena.

“Lo kerja? sejak kapan?” tanya Regha menuntut.

Serena kini beralih menarik pergelangan tangan Regha agar menjauh dari caffe tersebut. Gadis itu memberanikan diri menatap Regha. Ia sejenak menghela napas.

“Kamu pergi ya, kalau kerja aku udah selesai nanti aku jelasin.”

Regha menggeleng. “Kita pulang.” putusnya.

Serena menahan tangan Regha yang ingin menariknya. Ia tahu betul Regha paling tidak suka jika perkataannya dibantah. Tapi kali ini Serena tidak bisa menuruti kemauan laki-laki itu untuk meninggalkan pekerjaannya. Ia sangat membutuhkan pekerjaan ini. Gadis itu menatap Kia yang berada di belakang Regha. Ia menyadari bahwa Regha bersama dengan Kia. Serena tersenyum tipis.

“Kamu jalan sama Kia, ya? Kalau gitu kamu pulang sama dia.” Ujar Serena singkat. Dengan langkah cepat ia meninggalkan Regha.

Regha berdecak kesal. Serena sengaja menghindarinya. Saat ia berniat mengejar Serena, sebuah tangan menahannya. Kia menatap penuh harap. Bolehkah ia egois untuk saat ini? ia tidak mau Regha meninggalkannya demi mengejar Serena. Ia tidak mau Regha mengacuhkannya karena kepeduliannya untuk gadis itu. Kia ingin menahan Regha setiap langkah kaki laki-laki itu selalu tertuju pada Serena. Ia ingin membuat Regha hanya menatapnya tanpa menoleh pada Serena. Ia ingin perasaan Regha tumbuh walau hanya sedikit untuknya.

“Tadi lo sendiri yang ngajak gue pulang, gue mau lo anterin gue.” Ucap Kia sedikit memerintah.

“Lo bisa pulang sendiri, kan?” tanya Regha merendahkan suaranya.

Kia mengepal tangan merasakan rasa sakit yang mulai menjalar. Dadanya terasa nyeri saat Regha malah menyuruhnya pulang sendiri. Kia ingin berteriak mengatakan kalau ia tidak suka dengan kedekatan Regha dan Serena. Kia mendongakkan kepala menatap Regha yang masih memperhatikan Serena yang sedang mengelap meja.

“Emang Serena harus di tungguin sama lo?” tanya Kia tidak habis pikir.

Regha menoleh pada gadis di hadapannya. “Gue harus jagain dia.”

Kia tersenyum miris. “Gha, dia bukan anak kecil yang butuh penjagaan ketat dari lo.”

Regha menaikkan alis, tidak suka dengan perkataan gadis itu. “Gue gak mau orang yang gue sayang kenapa-napa, jadi kalau lo mau pulang ya udah pulang sana!” usir Regha sedikit meninggikan suaranya.

Kia terdiam di tempat menatap punggung Regha yang meninggalkannya. Gadis itu menunduk membuat air matanya jatuh tanpa diminta. Dadanya sangat sakit saat Regha menegaskan bahwa Serena adalah orang yang ia sayang. Regha seakan memberi tetesan air garam pada luka dan meninggalkan rasa perih. Kia langsung menghapus air matanya dengan cepat. Tubuhnya yang gemetar berusaha menahan tangis lalu menghentikan taksi dan masuk ke dalamnya.

--0o0--

Praanggg!

“Kalau jalan liat-liat! Punya mata kan!?”

“Maaf saya gak sengaja, maafkan saya.”

“Maaf, maaf, emang maaf lo bisa bersihin jas mahal gue! Panggil atasan lo!”

Possessive Badboy [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant