Part 4

112 10 1
                                    

Happy Reading❤

Typo komen!

Banyak hal yang membuat seseorang lupa akan siapa dia sebenarnya. Yang terlena akan kehidupan yang mendewasakan dia atau memang di tuntut untuk dewasa.
(ू•ᴗ•ू❁)

23.15

Jam sudah menunjukkan menuju ke tengah malam namun seorang ibu sedang melamun kan sesuatu yang familiar untuk dia. Rasa sayang itu melebihi apapun dan muncul begitu saja.

"Ma..."

"E..eh Farel ngapain ke sini?ada yang mau di bicarain sama mama?"

"Ma aku tanya sesuatu boleh ga?"

"Boleh atuh..mau tanya apa?"

"Kenapa tadi mama kaya ngelamun di Rs. Mama bilang gapapa tapi aku lihat sorot sendu di mata mama."

"Senja. Yap karena dia mama melamun karena kata kata yang lontarkan sama dia permintaan itu pelukan yang mama rasakan terasa familiar di tubuh Mama." jawab sang Mama.

"Ternyata bukan hanya aku aja Ma yang ngerasa familiar ternyata mama juga. Aku familiar dengan matanya Ma."

"Udah kita bahas besok lagi sekarang udah larut sekarang abang tidur oke.. Good night son."

"Good night too mom" sambil mencium kedua pipi sang Mama.

***

Kicau burung menyambut hari ini. Suara yang menyejukkan hati. Namun tidak membangunkan pemuda manis satu ini.

"San...Ikhsan...bangun dek astaga kamu ga sekolah?" Sudah berulang kali tapi tidak ada sautan dengan menggunakan jurus ribut Senja membangunkan adik nya itu.

Senja sudah di perbolehkan pulang kemarin sore. Tanpa harus menginap di rumah sakit.


"WOYYYY...BANGUN BEGO LO GA SEKOLAH HAH!!!SEPULUH MENIT LO GA BANGUN GUE KUNCIIN DARI LUAR LO!!!" Senja teriak pas di samping telinga kanan.

Dengan muka bantal setengah sadar Ikhsan dengan kecepatan kilat bangun dan menuju kamar mandi. Dengan tergopoh-gopoh turun ke bawah memastikan bahwa dia tidak di kunci dari luar.

"Kak Na...jangan di kunciin dong aku nya." ujar nya dengan wajah kalang kabut. Dan tangan yang mencoba membuka engsel pintu.

"Kak Na lagi di dapur kamu ngapain di pintu depan."

Dengan wajah linglung dia menuju ke dapur yang ternyata memang benar ada sosok kakaknya yang sedang menggoreng ayam.

"Kok Kak Na di sini bukan nya tadi mau ke sekolah?" dengan wajah polos nya.

"Emang dari kamar kamu kakak ke sini terus sekarang kakak tanya kamu ngapain di pintu depan? Orang pintu nya belum aku buka."

"Emang sekarang jam berapa?"

Senja hanya menunjukkan kearah jam dengan dagu nya. Dan ternyata masih jam 05.45. Dengan wajah cemberut Ikhsan duduk di meja makan.

"Udah ga usah cemberut nanti jelek loh yuk makan! Kakak udah masakin ayam sama sayur sop."

Masih dengan wajah cemberutnya Ikhsan menghabiskan sarapan nya dan mencuci piring. Keduanya berangkat ke sekolah bersama. Oh ya perlu di ingatkan mereka satu sekolah namun beda tingkatan. Mereka sekolah di SMA Bima Sakti. Sekolah elit dan mewah ini sangat di dambakan oleh seluruh pelajar yang ada di Surabaya.

S E N J A [END]Where stories live. Discover now