51. PERASAAN BAHAGIA

Start from the beginning
                                    

Keadaan taman cukup ramai sore ini, Geta sama sekali tidak malu untuk datang ke tempat ini bersama Maherjuna. Hanya saja mengingat mereka masih mengenakan seragam sekolah membuatnya terlihat seperti sedang berpacaran dengan cowok itu. Geta merasa tidak nyaman datang berdua ke tempat yang mungkin orang-orang akan memperhatikan dirinya dan Maherjuna.

"Geta."

Geta terkejut ketika Maherjuna menyentuh pipinya. Ia tidak sadar sejak tadi cowok itu memanggil dirinya. Ia benar-benar melamun sampai tidak tahu kalau sekarang Maherjuna berdiri terlalu dekat dan menatapnya bertanya-tanya.

"Apa?" Geta malah bingung.

Maherjuna masih memegang pipinya. Mengusap lembut kulit Geta dan detik ini ia bisa menatap mata cokelat cowok itu dengan jarak yang begitu dekat. "Lo gak apa-apa?"

Geta menggeleng. "Gak apa-apa."

Walaupun kenyataannya bohong. Sekarang Geta merasa tidak baik-baik saja saat Maherjuna belum juga mengalihkan tatapan mereka. Baru kali ini Geta merasa jaraknya dengan Maherjuna sedekat itu. Ia merasakan berdebar saat ini.

"Mau minum, Get?"

"Mau, Juna."

Ia melihat Maherjuna mengangkat kedua ujung bibirnya. Geta tidak mengerti hari ini sudah berapa kali cowok itu tersenyum? Tapi Maherjuna kini memang mendatangi penjual minuman dingin di taman itu, dia membelikan sekaleng minuman ringan untuk Geta. Tidak banyak bicara lagi sampai akhirnya mereka memutuskan untuk duduk di kursi panjang tepat di hadapannya pemandangan sebuah danau.

"By the way, lo mau ngomong apa?" Geta membuka suaranya lebih dulu. "Ada yang penting?"

Geta melihat cowok itu membuka ponsel. Tapi Geta mengalihkan pandangannya saat ia sadar kalau ia ingat apa yang telah terjadi di antara Kiran dan Ivar. Ia penasaran ... apakah Maherjuna tahu tentang itu?

Atau apakah Maherjuna juga tahu kalau Ivar adalah saudara kembarnya?

Geta ingin sekali bertanya sekarang namun sepertinya membahas Kiran detik ini bukan lah waktu yang tepat. Ia tidak ingin merusak perasaan bahagia cowok itu yang terpancar jelas di wajahnya.

Maherjuna memberikan ponselnya ke Geta. Menunjukkan layar yang menyala membuat cewek itu melihat sebuah undangan acara ulang tahun. "Maksudnya, Jun?"

"Acara ulang tahun teman gue," balas Maherjuna jelas penuh kebohongan. "Tapi gue gak mau berangkat sendirian ke sana. Gue mau ajak lo jadi pasangan gue ke acara itu."

Geta terdiam mendengarnya. Sukses membuatnya terkejut karena cowok itu memilihnya menjadi pasangan cowok itu untuk ke pesta ulang tahun ini.

"Kenapa lo ... ajak gue?" Geta bertanya disertai tawa gugup, ia menunjukkan tidak percaya diri saat ini. Bisa saja cowok itu mengajak cewek lain yang mungkin lebih dekat dengannya. "Kenapa gak ajak cewek-cewek lain di sekolah? Mereka pasti mau nemenin lo."

"Gak ada cewek lain, Glori Ivegta."

"Hah?"

"Cuma lo cewek yang dekat sama gue."

* * *

GIMANA CHAPTER INI MENURUT KAMU?

SEMOGA SUKA YAAA🥰

NEXT?

2K KOMENTAR YA BUAT NEXT

FOLLOW

INSTAGRAM
@erlitascorpio

TIKTOK
@erlitascorpio

TWITTER
@scorpioerlita

TWITTER@scorpioerlita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MAHERJUNAWhere stories live. Discover now