Bagian Enam

768 106 1
                                    

Tiga dari lima!!! Happy reading! Hope u enjoy!!

"Dasar anak tidak tahu diri! Bagaimana bisa kau membawa Taehyung kedalam masalahmu! Kau tahu jika dia adalah murid teladan disekolahnya, dia jadi dipanggil keruang kepala sekolah karena kesalahanmu, bodoh! " Hoseok berujar pedas sambil menatap Jungkook yang menunduk dengan tajam. Berita tentang Taehyung yang dipanggil keruang kepala sekolah karena Jungkook diketahui dengan mudah oleh keluarganya. Hasilnya, ia saat ini sedang dimaki dengan tatapan tajam oleh Nyonya Jeon dan Hoseok.

Taehyung belum pulang dari akademi belajarnya, begitu juga dengan Yoongi yang masih berada dikantornya. Jungkook tadinya berniat pulang kerumah untuk menaruh barang-barangnya dan pergi untuk bekerja paruh waktu, tapi ia malah dimaki seperti ini, dan mirisnya ternyata tidak ada yang ingin mengetahui karena apa Jungkook dipanggil keruang kepala sekolah bersama Taehyung.

"Aku benar-benar menyesal karena telah melahirkan anak seperti mu, seharusnya dari awal aku melenyapkanmu. " Nyonya Jeon berucap, sebelum akhirnya melengos pergi meninggalkan Jungkook bersama Hoseok yang masih menatapnya tajam.

Heoll, bagaimana bisa seorang ibu mengatakan seperti itu kepada anak kandungnya sendiri hanya karena masalah kecil ?

Jungkook tersenyum sinis, hatinya seperti dicabik-cabik, ia terus bertanya-tanya, kenapa rasanya masih sakit, bahkan saat ia sudah mendengar hal itu berkali-kali?

"Seharusnya kau menjaga Taehyung, kau tahu bagaimana keadaannya. Jangan berbuat onar dan membawanya kedalam masalah, kau harus bersyukur karena aku sedang lelah hari ini. " Hoseok berjalan meninggalkan Jungkook yang masih diam ditempatnya, rasanya benar-benar sesak.

Kenapa mereka tidak bertanya tentang bagaimana dirinya bisa dipanggil keruang kepala sekolah?

Tentang apa alasannya bertingkah seperti itu?

Yang mereka bicarakan hanya Taehyung, Taehyung dan Taehyung. Seolah-olah jika Taehyung tersentil sedikit saja akan mati. Seharusnya Taehyung yang menjaganya, bukan? Kenapa malah dia yang disuruh menjaga kakaknya sendiri?

Jungkook menarik nafasnya kasar, kemudian berdiri dan memasuki kamarnya. Ia harus pergi bekerja.

°°°°
"Hyung, boleh aku menginap dipanti malam ini? " Tanya Jungkook pelan, ia meremas tangannya pelan, mata bulatnya menatap harap pada Namjoon yang juga sedang menatapnya.

"Boleh, kenapa tidak? " Senyumnya merekah saat Namjoon merangkulnya.

Jungkook butuh sendiri malam ini, ia tidak ingin menemui keluarganya malam ini. Hatinya belum siap untuk kembali dimaki dan ditatap tajam seperti sebelumnya.

"Hyung, terimakasih. " Nanmjoon mengangguk dan mengusak rambut Jungkook lembut.

Jungkook tersenyum senang saat memasuki panti, seluruh anak yang ada disana menyerbunya dengan pelukan erat, memanggil namanya dengan bahagia.

"Anyyeong! Chingu-aahhh ! Ahhhh, sudah lama! " Jungkook tersenyum lebar, sampai rasanya bibirnya akan robek karena senyumnya yang terlampau lebar.

"Ahhh, apa tidak ada yang merindukanku? Kalian hanya menyambut Jungkook-ie ? " Jungkook tertawa saat melihat raut Namjoon yang bermain-main seolah sedang merajuk kepada anak panti.

"Jungkook Oppa! Kenapa tidak pernah kesini?! Kami merindukanmu! " Jungkook mengelus pucuk kepala anak perempuan yang ada dihadapannya, kemudian mencubit gemas pipi tembem anak itu.

"Mianhae, Aku sangat sibuk akhir-akhir ini. " Ujarnya lembut.

"Halmonie! " Jungkook menghampiri sosok tua yang sedang tersenyum lembut kearahnya, ahhh benar-benar sudah lama ia tidak melihat senyum lembut wanita ini. Mungkin sudah Setengah tahun?

"Aishhh, anak nakal! Kenapa tidak pernah kemari? " Jungkook membalas pelukan wanita itu erat, ia dituntun kearah ruang keluarga, dan didudukkan disofa.

"Halmonie, maafkan aku. Aku sangat sibuk belakangan ini. "

"Ahhh kau terlihat semakin tampan, sekali-kali sempatkan datang kesini dan makan. Aku akan membuatkanmu makanan yang lezat." Jungkook mengangguk senang, didalam hatinya ia merasa bersalah karena hanya mengunjungi mereka saat dirinya membutuhkan.

Mereka sangat baik pada Jungkook, membuat Jungkook merasakan bagaimana rasanya kehangatan keluarga. Anak-anak kecil yang menggemaskan selalu melimpahnya dengan kecupan dan tingkah menggemaskan mereka, Namjoon dan Halmonie seolah-olah menjadi seorang Hyung dan Ibu yang selalu menyayanginya.

Untuk malam ini, Jungkook memiliki keluarga. Ia akan melewatkan malam indah ini bersama orang-orang baik yang ada disini

°°°°°°°°°°°°

"Jungkook-ah! " Suara berat itu berseru, memanggil Jungkook yang sepertinya sedang asik dengan dunianya sendiri, anak itu sedang berjalan santai menuju kelas dengan headset yang terpasang ditelinganya.

"Jungkook-ah..... " Jungkook tersentak saat seseorang memegang lengannya, ia berbalik dan mendapatkan Taehyung yang sedang kesusahan mengatur nafas karena berlari.

Jungkook dengan buru-buru melepaskan Headset nya dan membantu Taehyung duduk dikursi yang ada di koridor. "Kau bodoh! Kenapa kau berlari?! " Seru Jungkook kesal.

"Maaf... " Jungkook mendengus saat Taehyung meminta maaf padanya.

"Ada apa? " Tanya Jungkook datar.

"Kemana saja kau semalaman?  "

"Bukan urusanmu, aku sangat sibuk. Berhentilah mencampuri urusanku, dan urus dirimu dengan baik. " Ujar Jungkook tajam, ia kemudian meninggalkan Taehyung dan melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

"Ughhhh, apa kau terlalu berlebihan?" Gumam Jungkook pelan, ia berbalik dan mengintip diantara koridor dan ia bisa melihat Taehyung yang menatap nanar lantai.

Sebenarnya ia tidak bermaksud seperti itu, tapi ia sedikit terburu-buru dan mungkin menjadi sedikit sensitif karena sedang lelah, rasa bersalah mulai mengintainya saat melihat tatapan nanar Taehyung.

"Dasar Jungkook bodoh! " Jungkook keluar dari tempat persembunyiannya dan berjalan kearah Taehyung.

"Maafkan aku, aku bekerja tadi malam. Aku tidak bermaksud untuk berbicara kasar padamu, aku sedang lelah dan sensitif belakangan ini. " Taehyung mendongak dan menatap Jungkook, senyumnya merekah, ia berdiri dan merangkul bahu Jungkook.

"Aku mengerti, Jungkook-ie adalah kebanggan sekolah. Mana mungkin bisa bersantai seperti ku? " Ujarnya ceria.

"Jangan berlebihan, kau juga kebanggan sekolah. " Jungkook melepaskan tangan Taehyung yang ada dibahunya kemudian berjalan menuju kelasnya.

Setidaknya Taehyung tidak merasa sedih lagi, bukan?

"JUNGKOOK-IE!!!! AKU AKAN MENGHAMPIRIMU DIGYMNASIUM SAAT ISTIRAHAT!! SEMANGAT! " Jungkook tersentak, oh tidak. Sepertinya ia sedikit belebihan kepada kakaknya, ia berbalik dan menatap Taehyung dengan mata menbulat, ia benar-benar malu saat ini, semua mata sedang tertuju kearahnya dan Taehyung.

Jungkook mengisyaratkan Taehyung untuk menutup rapat mulutnya seperti resleting, membuat Taehyung menyengir lebat sebelum akhirnya menutup rapat mulutnya seperti resleting.

Jungkook mengisyaratkan Taehyung untuk menutup rapat mulutnya seperti resleting, membuat Taehyung menyengir lebat sebelum akhirnya menutup rapat mulutnya seperti resleting

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAYY!!!! JANGAN LUPA TEKAN BINTANG!!! KOMEN JUGA YAH!! SARAN DAN PERBAIKAN SANGAT DIBUTUHKAN DISINI!! LOVE U!!

Jamais-vu : Solitude [JJK]Where stories live. Discover now