Bagian dua

1K 121 1
                                    

Hope u enjoy!! Happy reading!!

Jungkook keluar dari gerbang rumah dengan santai, merasa senang karena memiliki sedikit waktu untuk pulang kerumah terlebih dahulu, ia sesekali bersenandung pelan ditengah perjalanannya. Pukul sembilan malam, waktu untuk berkerja paruh waktu.

"Hyung!!!" Jungkook berseru kencang dengan senyum lebar diwajahnya, memperlihatkan gigi kelincinya yang lucu saat melihat sosok tinggi pemilik lesung Pipit. Orang yang dipanggil Hyung itu menoleh dan melambai dengan senyumnya kearah Jungkook.

"Kau sudah makan?" Tanya orang itu, tangan besarnya mengacak rambut Jungkook yang sesekali melambai karena angin malam. Jungkook menggeleng pelan,  ia tidak pernah punya tempat untuk makan malam dirumah.

"Dasar anak nakal, ayo makan." Ajaknya, mereka berjalan berdampingan menuju restoran ttoppokki yang sering mereka kunjungi.

"Namjoon Hyung, bagaimana proyek menulismu? Apakah semuanya berjalan lancar? " Tanya Jungkook dengan mata membesarnya sebelum akhirnya memasukkan sepotong ttoppokki kedalam mulutnya.

"Yahhhh, sepertinya begitu. " Jawab Namjoon santai, ia mengangkat bahunya santai kemudian melanjutkan makannya.
Tidak butuh waktu lama, seporsi ttoppokki yang mereka lahap berdua kini telah habis, dan sekarang mereka harus bergegas untuk berkerja.

"Hyung, kau tidak memiliki pekerjaan paruh waktu yang lain? Sepertinya aku harus bekerja lebih banyak." Ujar Jungkook saat mereka kembali berjalan menuju tempat pekerjaan paruh waktu mereka.

Namjoon lantas berhenti berjalan dan mentap Jungkook terkejut, "Kau tidak lelah? Kau sudah melakukan tiga kerja paruh waktu, Sebaiknya fokuslah pada sekolahmu, satu pekerjaan paruh waktu sudah cukup untuk membeli hal yang kau mau. Aku tidak punya lagi pekerjaan paruh waktu." Jungkook tersenyum kecil saat Namjoon menatapnya dengan khawatir, dibenaknya bertanya-tanya 'Apakah seharusnya mereka memperlakukanku seperti ini? '

Mereka memasuki restoran ayam tempat mereka bekerja, bergerak cepat untuk mengganti baju mereka dan mengerjakan banyak pekerjaan yang sudah mulai menumpuk. Pesanan sudah membludak seperti malam-malam sebelumnya.

Jungkook keluar dari toilet setelah mengganti bajunya, kaos hitam dengan pin khas toko, dilengkapi apron merah khas restoran. Ia mulai bekerja, membersihkan meja-meja yang kotor setelah digunakan dan melayani para pelanggan.

"Selamat datang!!" Seru Jungkook ramah saat suara bel berdering, menadakan seseorang baru saja memasuki restoran.

"Jungkook-ah, pulang! " Seseorang menarik kasar lengannya, membuat buku menu yang ada ditangannya terjatuh. Mata Jungkook membulat saat melihat sosok yang menarik lengannya dengan kasar.

"Apa yang kau lakukan disini? " Jungkook menepis pelan tangan Taehyung yang ada dilengannya.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, ayo pulang! " Taehyung tidak menyerah, ia kembali menggapai lengan Jungkook dan mencoba melepas apron yang dikenakan adiknya.

"Apa yang kau lakukan? Aku sedang bekerja!" Ucap Jungkook tajam, ia menjauh dari Taehyung dan menatap kakaknya itu tajam. "Kau harus pulang. " Ujar Jungkook kepada Taehyung.
"Aku tidak akan pulang jika kau tidak pulang. " Jungkook menghela nafas kasar, ini malam hari dan Taehyung sangat tidak disarankan untuk keluar dimalam hari seperti ini.

"Baiklah." Jungkook akhirnya mengalah, ia tidak ingin hal buruk terjadi pada kakaknya.

"Namjoon Hyung! Maafkan aku, aku harus pulang. Aku akan menjelaskan semuanya nanti. " Jungkook melepaskan apronnya dengan terburu-buru dan pergi dari restoran, meninggalkan Namjoon yang menatap kepergian Jungkook dengan heran.

Jamais-vu : Solitude [JJK]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz