Bagian satu

2.4K 145 1
                                    

Hope u enjoy! Happy reading!!!

Jungkook kecil menerawang kedepan, menatap pintu rumahnya yang tertutup rapat saat ini. Ia ditinggalkan disini, sendirian dirumah besar yang gelap. Semuanya sudah pergi, berlibur kepulau Jeju sesuai dengan keinginan Taehyung - kakaknya.

Ini gila, apakah semua orang tidak mengingat jika mereka memiliki seorang anak dengan mata bulat berumur tujuh tahun? Apakah tidak ada yang menyadari jika Si bungsu dari keluarga Jeon masih berada dirumah?

Air mata anak itu mulai mengalir, berlomba-lomba keluar dari mata bulat besarnya. Ia sendirian, dan rumah ini terlalu gelap dan sepi untuk seorang anak berusia tujuh tahun.

"Mama...... " Ia mulai terisak pelan, memeluk lututnya disudut rumah yang gelap, menenggelamkan wajah penuh air mata miliknya dilipatan lututnya sendiri.

Tok..... Tok..... Tok......

Jungkook mendongak saat mendengar ketukan pintu yang menggema, air mata masih berlinang diwajahnya, ia ketakutan.

"Jungkook-ie!!!!! Jungkook-ie!!! Kau didalam? Ini Hyung!!! " Jungkook menghapus kasar air matanya, ia mengenali suara itu, suara Jimin Hyung, tetangga seumuran Taehyung yang tinggal tepat disebelah rumah.

"Hyung.... " Jungkook berdiri, dan membuka pintu yang sebelumnya tertutup. Sosok Jimin terlihat, dengan payung berwarna kuning ditangannya, ternyata diluar sedang hujan, hujan dimusim panas yang menyejukkan.

"Kau sendiri? " Jungkook mengangguk pelan, air matanya kembali mengalir dipipi tembemnya, Jimin melempar payungnya dan memeluk erat Jungkook.

"Uljima, ada Hyung disini. Kau tidak sendiri sekarang. " Jimin menepuk Pelan punggung Jungkook yang bergetar karena menangis.

"Hyung, gelap. Jungkook-ie takut gelap. " Jungkook menunjuk kedalam rumahnya yang gelap, masih dengan isakannya.

"Ada Hyung disini, kau tidak perlu takut lagi. Kau mau kerumahku? " Jungkook mengangguk cepat, tidak ingin ditinggalkan sendiri dirumahnya.

Jimin dengan cepat mengambil payung yang tadi ia lempar dan menggandeng tangan Jungkook dengan erat menuju rumahnya.

°°°°°°°°

Jungkook menatap orang-orang yang berlalu lalang disekitarnya dengan datar, seluruh orang dirumah sedang panik, karena Taehyung yang colaps, tapi Jungkook hanya berdiri didepan pintu kamarnya dengan wajah datar, menatap orang-orang yang terlihat panik.

Pagi yang menyebalkan untuk seorang Jeon Jungkook. Bukannya ia tidak peduli, tapi hal ini sudah terjadi sejak ia lahir, ia tidak lagi bisa merasa panik saat kejadian seperti ini terjadi.

Ahhhhh, sudahlah. Jungkook berjalan santai menuju pintu dengan ransel hitam yang ada di bahunya. Ia harus bersekolah untuk melanjutkan hidupnya. "Jungkook-ah, kau mau berangkat?"Jungkook berhenti ditempatnya kemudian mengangguk menjawab pertanyaan anak tertua keluarga Jeon.

"Kau bersekolah dikeadaan seperti ini? " Anak kedua keluarga Jeon menimpali, Jungkook menghela nafas lelah.

"Yang sekarat bukan aku, jadi kenapa aku tidak kesekolah?" Sarkas Jungkook tajam, ia lantas melanjutkan langkahnya, meninggalkan rumah keluarga Jeon yang sibuk dengan Taehyung.

"Dasar anak tidak tahu diri. " Hoseok, anak kedua keluarga Jeon berucap tajam, matanya menatap punggung Jungkook dengan tatapan menusuk.

"Dia harus sekolah, jangan menekannya. Saat ini yang terpenting baginya adalah masa depannya. " Yoongi, anak pertama keluarga Jeon menimpali saat mendengar ucapan tajam milik Hoseok. Ia menghentikan Jungkook, karena khawatir adiknya berangkat menggunakan apa, bukan untuk menekannya seperti yang dilakukan oleh Hoseok.

"Kau terlalu memanjakannya. " Hoseok melengos pergi saat mendengar perkataan Yoongi, memilih untuk menghampiri Taehyung yang sedang ditangani dokter dikamarnya.

Jungkook turun dari Bus yang mengantarnya kesekolah dengan wajah datar. Oh, shit. Ia terlambat lagi, gerbang sudah ditutup rapat, mungkin semua murid sudah sibuk dengan buku pelajaran mereka didalam kelas.

Ini semua salah bus yang yang ditumpanginya, bus itu datang terlambat dan membuatmya terjebak dikeadaan seperti ini. Baiklah, tidak ada pilihan lagi, ia harus memanjat ditembok belakang sekolah untuk bisa memasuki area sekolahnya, dan setelah berhasil masuk, ia akan berdiam diri di Gymnasium hingga jam istirahat tiba.

Hal yang mudah bagi seorang Jeon Jungkook, ia berhasil masuk dengan sangat mudah keruang bela diri dengan santai. Sebenarnya Jungkook bukanlah tipe murid pembangkang yang nakal, ia justru salah satu murid terbaik yang ada disekolah nya, tapi kejadian seperti ini pasti terjadi beberapa kali.

"Wuahhh, ternyata Jeon Jungkook juga terlambat hari ini. " Jimin menyambut Jungkook dengan senyum lebar dan tepukan tangan yang bergemuruh di Gymnasium.

"Kau juga? " Jimin mengangguk dengan senyumnya.

"Kau lapar? Aku membawa Kimbab, satu untukmu dan satu untukku. " Jimin mengeluarkan dua gulung Kimbab dari ranselnya dan memberikan satu pada Jungkook. Mereka duduk diruang beladiri sambil memakan Kimbab mereka dengan santai, sesekali tertawa terbahak saat melihat tingkah lucu mereka.

"Taehyung juga terlambat? " Jungkook menggeleng, mulutnya penuh dengan Kimbab yang digigitnya.

"Colaps, pagi ini. "

Jimin terdiam, ia menatap lekat Jungkook. "Seluruh orang pasti mengacuhkanmu lagi, bukan? " Jungkook tersenyum kecil, Jimin pasti tahu semua yang terjadi.

"Karena itu kau terlambat? " Jungkook lantas menggeleng kencang, " Aku terlambat kerena bus, bukan karena mereka. " Jimin menghela nafas pelan kemudian mengelus pelan rambut Jungkook.

"Semua akan berakhir sebentar lagi, bersabarlah sedikit lagi. Setelah Taehyung sembuh, semua orang akan menatap kearahmu. " Jungkook tidak menghiraukan ucapan Jimin, ia berdiri dengan ranselnya dan berjalan keluar dari ruang bela diri, waktu istirahat sudah tiba.

 " Jungkook tidak menghiraukan ucapan Jimin, ia berdiri dengan ranselnya dan berjalan keluar dari ruang bela diri, waktu istirahat sudah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAY!!! WELCOMEE!!!! AKSJSBEBDUDU FINALLY INI SELESAI KUTULIS SETELAH BEBERAPA BULAN~~~

JamaisVu artinya berarti belum pernah melihat. Pada intinya jamais vu terjadi ketika kita tak mampu mengenali situasi yang sebenarnya akrab atau familiar. Dengan kata lain, sesuatu yang pernah dialami menjadi terasa baru sekali itu terjadi.

Nahh, sedangkan Solitude artinya kesendirian.

Jadi, disini JK yang menjadi pemeran utama dari Story ini tuh merasakan kesendirian yang selalu ia rasakan, tapi masih asing untuk dia.

Soo, i hope u enjoy this story, dan selamat menikmati kehidupan Jungkook yang menyedihkan disini.

Jamais-vu : Solitude [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang