Chapter 46

27.2K 1.6K 81
                                    

Happy reading🖤

"A-lva?"

"Mama kenal?" Rava bertanya. Yang di balas anggukan oleh Zahra, "Iya, temen Mama."

"Dia udah nikah lagi? Bahkan udah punya anak." batin Alvandra sesak. Namun, dia cepat-cepat menghilangkan pikiran itu.

Alvandra berusaha untuk berpikir positif thinking, bisa saja Rava hanya anak angkat Zahra, dan mantannya itu belum menikah.

"Ayra, apa kabar?" tanya Alvandra antusias kemudian. Sungguh ia sangat ingin memeluk wanita di depannya itu. Namun, waktunya sangat tidak tepat.

Zahra berusaha agar terlihat biasa saja. Jangan sampai, jangan sampai dia jatuh lagi. Perempuan tersebut menyunggingkan senyum ramah. "Alhamdulillah, baik. Kamu?"

"By the way, stri kamu gimana? Anak kalian pasti udah besar ya?" lanjut Zahra sebelum Alvandra menjawab pertanyaannya.

Baru saja laki-laki itu ingin berbicara, Rava lebih dulu menyahut. Anak itu sebenarnya bingung, bukannya nama ibunya adalah Zahra? Tapi kenapa om-om itu memanggil dengan 'Ayra.'

"Ma, makan yu! Ava lapel."

(Ma, makan yuk. Rava laper.)

Zahra yang tadinya mengalihkan pandangan ke arah Rava, kini kembali menatap mantan suaminya. "Terima kasih sudah menolong anak saya. Saya duluan, ayo Av," ucap Zahra menarik tangan Rava untuk pergi dari sana, tetapi tak jadi karena anak kecil itu menahan tangannya.

"Ajak om Al ya, Mama?" Zahra yang mendengar hal itu berpikir sejenak lalu mengangguk ragu. Tidak ada salahnya ia mengajak Alvandra makan siang sebagai bentuk terima kasih.

Zahra beralih menatap wajah Alvandra. "Mau, Al? Sebagai bentuk terima kasih saya."

Laki-laki yang mendengar tawaran itu tentu saja mengangguk. Kesempatan. Kesempatan tidak bisa di sia-siakan begitu saja.

---

Restoran cukup sepi hari ini, dikunjungi oleh tiga orang yang berkeluarga hanya saja sudah hancur.

Ya, Alvandra, Zahra, serta Rava sudah sampai di restoran terdekat. Sekarang ini, mereka sedang memilih makanan.

"Ava mau makan apa?" Zahra menunjukkan menu makanan tersebut pada Rava.

"Mau ini Ma," tunjuk Rava pada gambar makanan yang menurutnya menarik dan enak.

Zahra mengangguk lalu memberikan menu makanan itu pada Alvandra, meminta laki-laki tersebut memilih makanan sendiri.

Setelahnya, ia memesan makanan yang di inginkan; Rava, Alvandra, dan dirinya sendiri pada pelayan restoran yang ia panggil.

"Ayra?" panggil Alvandra merasa Zahra selesai memesan makanan.

Perempuan yang baru saja ingin menyalakan handphonenya mendongak. "Iya?"

"Rava anak kamu?" tanya Alvandra pelan. Takut menyinggung perasaan salah-satunya.

Mendengar pertanyaan itu, tentu saja Zahra tak suka. Wajah yang tadinya biasa saja pun berubah; menjadi tak suka. Namun, ia kembali berusaha menetralkan raut wajahnya untuk terlihat biasa saja.

"Kenapa bertanya seperti itu?" Dia menaikkan sebelah alis.

"Rava anak kandung saya."

"Kamu menikah lagi? Suami kamu, mana?" Lagi-lagi pertanyaan yang tidak disukai Zahra keluar. Penasaran sekali.

"Dinas." Zahra kembali fokus pada ponselnya, tak ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan lagi.

"Ava." Alvandra memanggil Rava, sontak saja Zahra lagi-lagi mendongak.

Alvandra (END)Where stories live. Discover now