Ugly 1 - Biang Rusuh

Start from the beginning
                                    

Ini bukan kali pertama bagi Jefri menjadi radio berjalan untuk memberikan informasi pada Riyu seputar Scarletta, tunangan yang tidak pernah dianggap hadirnya sama sekali. Meski sudah mengingatkan sampai mulutnya berbusa pun, tetap saja telinga Riyu tuli jika itu tentang Scarletta. Yang ada di pikirannya hanya Aluna, gadis yang sangat dicintainya.

Pertunangan mereka adalah kesalahan satu malam. Tapi bukan kesalahan yang menjerumus pada kata 'ena-ena' seperti yang dipikir orang-orang. Scarletta bagi Riyu adalah pengacau, penghalang, pembuat masalah, dan segelintir penolakan keras dari hati terdalamnya.

Scarletta adalah defenisi gadis jahat yang meresahkan dan harus disingkirkan segera dalam benak Riyu.

Semua orang mengakui, bahwa tunangannya adalah most beauty of Pancabuana's High School. Tapi siapa yang peduli dengan itu? Bagi Riyu yang tercantik hanyalah Aluna, Aluna dan Aluna.

Tidak ada tempat untuk Scarletta!

o0~AMU~0o

Seorang gadis memilin ujung rambutnya seraya mengerucutkan bibir yang dipoles dengan liptint merah muda. Mata hazel tanpa sentuhan softlens tersebut hanya menatap lurus ke depan, tepatnya ke arah foto presiden dan wakilnya yang terpampang di dinding sebuah ruangan minimalis itu.

Ruangan yang menyeret namanya hampir setiap hari ke dalam daftar siswa bermasalah.

"Kamu ini benar-benar berandalan, ya. Nggak ada etika!"

Suara lengking seorang wanita berseragam dinas membuat kupingnya merasa sakit. Entah berapa kali kalimat itu menusuk gendang telinganya. Sampai akhirnya ucapan tersebut menjadi makanan sehari-harinya.

"Scarletta, kalau guru lagi bicara itu tolong didengar!"

Gadis itu mengalihkan tatapannya ke wanita baya tersebut. "Kan sudah saya bilang dari tadi, kalau saya nggak salah. Ibunya aja yang keras kepala nggak mau percaya sama saya!" gerutunya kesal.

Bu Tuti, guru BK yang terkenal killer dan kejam pada muridnya tersebut hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap siswanya yang satu ini.

"Baru kali ini saya mendapat murid yang nggak ada tata krama kayak kamu . Apa kamu tidak memikirkan orang tua di rumah?!"

"Lah, orang Mama sama Papa saya aja nggak mikirin saya, kok."

"DIAM!"

Scarletta mengerjap karena bentakan yang diterima oleh kupingnya. Ia bicara jujur. Sungguh, orang tuanya terlalu sibuk hingga tidak punya banyak waktu dengannya. Di mana salahnya?

"Astaga, saya bingung bagaimana cara menghadapi siswi nakal seperti kamu. Kamu itu perempuan. Harusnya bisa jaga sikap, jaga mulut, jaga etika!" Bu Tuti mengusap dada yang terasa sesak karena ulah gadis yang terkenal dengan julukan biang rusuh tersebut.

Scarletta maju beberapa langkah ke depan. "Ibu harusnya jangan mengadili saya secara sepihak. Saya hanya membela diri dan hak saya, kok."

"Apa maksud kamu membela diri?" Bu Tuti menaikkan sebelah alisnya. "Dengan menampar dan menjambak rambut Aluna sampai dia pingsan?"

"Itu dianya aja yang lemah. Digertak dikit nangis, pingsan, ngadu ke orang lain. Cih, drama banget!" cicit Scarletta.

"Yang salah itu kamu. Harusnya intropeksi diri. Untung Aluna nggak kenapa-kenapa. Kalau dia meninggal, kamu bisa masuk penjara!"

Scarletta tertawa dengan nada meledek. "Ditampar dikit nggak bakal mati, Bu. Kecuali kalau Aluna cewek penyakitan baru iya."

"Scarletta, jaga bicara kamu!"

After Me UglyWhere stories live. Discover now