[FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA]
Berawal dari luka dan rasa sakit yang menghancurkan, hidup mereka terjebak dalam keputusasaan. Harapan perlahan memudar, menyisakan bayang-bayang kelam yang menggerus hati. Di tengah gelapnya kehidupan, luka-luka mere...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Iqbal x Jelano
Apa yang kau rasakan .... Membuat aku teringat akan suatu hal. Kau lebih berharga dari apapun.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
7 Serangkai
.
.
.
Iqbal tak pernah tau, kalau di pojok sekolah ada tempat senyaman ini. Begitu tubuhnya menembus semak-semak tanaman hias menyusul Jelano di depan. Ia bisa melihat satu buah gulungan tikar di lantai yang halus. Suhunya terasa sejuk karena tertutup tanaman, membuat cahaya tak menyelinap masuk sepenuhnya.
"Aw!"
"Nunduk dikit, ada kayu soalnya."
"O-oke."
Iqbal mengusap kepalanya yang nyut-nyutan karena membentur palang kayu di atas. Sembari menatap Jelano yang mulai menggelar tikar di bawah kakinya. Membuat sasak yang nyaman untuk diduduki mereka berdua.
Iqbal mengamati Jelano lekat-lekat. Bagaimana pemuda itu duduk duluan dengan santainya. Menyandarkan punggungnya di tembok, kemudian melirik ke arah Iqbal. Si garang menepuk tempat kosong di sampingnya. Agar Iqbal mau duduk di sana.
Iqbal lalu berjongkok dan mulai bersila di dekat Jelano. Entah buat apa mereka ada di sini di jam istirahat. Yang jelas, Iqbal merasa sangat canggung. Mengingat ia belum terlalu mengenal dengan jelas sesosok Jelano ini. Bingung mau bicara apa, cerita apa, atau mau apa. Iqbal tidak tau. Ia menoleh ke arah Jelano. Pemuda itu sedang memejamkan mata, mungkin mencoba menikmati suasana yang tenang ini. Menurut Iqbal sih begitu.
"Hah, kenapa diem? Lo takut sama gue?"
"Uhm? K-kagak."
Memang di awal pertemuan mereka berdua, Jelano bersikap menyeramkan. Lihat saja raut wajahnya itu. Benar-benar tidak bersahabat. Siapa yang tidak akan takut kalau seperti itu. Iqbal sendiri sampai bergidik ngeri. Ingin hati menghindar dari Jelano, ia justru dipertemukan kembali. Dia duluan pula. Sebenarnya ada apa dengan hari ini? Aneh.
