4. Hopeless

3.1K 400 73
                                    

Putus asa itu sudah biasa, semua orang pernah merasa. Memang tidak enak, dan seperti enggan untuk mengalami. Sayangnya putus asa selalu datang. Kala sesuatu yang buruk sedang menimpa.

7 Serangkai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

7 Serangkai

.

.

.

"Satu, dua, tiga ...."

Gelap, seperti hidupnya yang redup tanpa cahaya yang menerangi. Tidak, seharusnya ia bisa lebih baik dari ini. Hanya saja ia takut untuk memulai. Andai ia tidak terjerumus dengan obat-obatan terlarang. Sekarang semuanya tinggal kekecewaan. Kecewa terhadap dirinya sendiri. Bukan karena orang lain.

Kalian pasti mengira ia ini pecandu obat sampai tubuhnya kering kerontang. Nyatanya tidak, ia hanya sebagai pengedar. Bukan yang lainnya. Seperti apa yang ia lakukan saat ini. Menunggu seseorang untuk mengambil pesanannya. Serbuk putih dan beberapa kapsul di kantung kecil yang ada di saku celananya. Meski kecil begitu, harganya bisa buat makan selama dua bulan secara mewah. Senang bukan mendengarnya?

'Kenapa lo nggak cobain? Dunia yang serasa neraka ini bisa jadi surga dalam lima detik.'

"Cih, gua gak mau darah gue terkontaminasi, mending ambil duitnya aja. Tentram hidup gua.'

Mengingat perkataannya satu jam yang lalu ia jadi tertawa sendiri dalam keheningan. Jika ada orang yang lewat pasti ia sudah dicap sebagai orang gila yang harus di angkut ke rumah sakit jiwa secepatnya.

" Hah, memang bodoh dunia ini. Duitnya kan tetep haram goblok. Ah, dahlah nikmati aja apa yang ada," katanya yang masih dalam keadaan sendiri.

Ya, memang benar. Nikmati saja apa yang ada. Tidak perlu pusing memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya. Entah itu buruk atau malah hoki. Menenangkan diri di saat hati agak gundah karena perbuatannya terlewat parah. Jika ketahuan Ayah dan Ibunya saat mereka pulang dari luar kota nanti, pasti ia sudah tamat.

"Sial, lama banget orangnya ini udah setengah jam gua nunggu. Tu orang inget gak sih kalo buat janji. Susah-susah gua dateng ke sini."

"Hm, gue di sini. Maaf lama. Ada masalah dikit."

Hampir saja jantungnya copot karena mendengar suara yang datang secara tiba-tiba dari arah kanannya, gila. Setidaknya ucapkan salam dahulu, orang ini malah nyelonong datang dan bilang kalau ada masalah kecil. Haechan tak mau tau. Entah itu dia sedang ada masalah atau tidak yang membuatnya harus telat menepati janjinya. Ia sama sekali tidak peduli.

"Lama, buka masker lo. Biar gue bisa liat. Sok gaul lo. Jangan-jangan lo intel lagi," tuduhnya penuh antisipasi. Yaampun, ia belum siap dibekuk oleh polisi. Mengingat polisi selalu berpatroli di malam hari. Anehnya ia tak pernah tertangkap, memang selalu mujur nasibnya. Tuhan sangatlah baik.

7 SERANGKAI | NCT DreamWhere stories live. Discover now