10. Iqbal Day

2.4K 326 48
                                    

Merah itu warna yang berani, sayangnya aku tak berani menatapnya

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Merah itu warna yang berani, sayangnya aku tak berani menatapnya. Sebab, warna itu dipenuhi dengan bayangan yang kelam. Membuatku selalu bernostalgia tentang dirinya. Sampai aku jadi gila.

 Sampai aku jadi gila

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

7 Serangkai
.

.

.

"IQBAL!!"

"Hah?!!"

Mendengar teriakan seseorang, Iqbal jadi mengangkat kepalanya yang sedari tadi hanya rebahan di meja. Wajahnya kusut, terlihat dari jiplakan pulpen di pipi kanannya.

"Lo ketiduran."

"J-jam berapa?"

"Jam sepuluh, istira- Iqbal lo mau kemana?"

Tanpa mempedulikan teman sekelasnya, Iqbal yang belum sadar sepenuhnya pun mencoba bangkit dan berlari meninggalkan orang yang telah berbaik hati membangunkannya dari mimpi buruk tadi. Hampir saja ia oleng dan ingin terjatuh. Untungnya Iqbal bisa kembali menyeimbangkan tubuhnya yang masih lemas itu dan kembali lari dengan langkah kesetanan. Iqbal hampir lupa dengan janjinya untuk bertemu Lintang di jam istirahat. Itulah yang paling membuat Iqbal sepanik ini.

Gawat, sudah terlambat tujuh menit. Iqbal terus bergegas. Melewati teras tiga kelas, naik tangga buat ke gedung sebelah, kemudian lari lagi. Padahal Iqbal tak perlu secemas itu hanya karena telat untuk menemui Lintang.

Bruak!

"Akh!"

Tiba-tiba Iqbal merasakan tubuhnya terasa sangat sakit. Iqbal tau ia baru saja menubruk seseorang di depannya.

"Jalan pake mata anjing!"

"M-maaf, nggak sengaja." Kedua netra legam itu membola, saat orang yang tak sengaja ia tabrak itu memakinya. Apakah dia sangat marah? Iqbal jawab, itu iya. Lihat saja wajah bengis cowok tinggi di depannya ini. Iqbal seperti anak kecil saat berhadapan dengan Roy.

7 SERANGKAI | NCT DreamWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu