13. Jakarta City

1.9K 296 48
                                    

Jakarta Selatan, pukul 15.30 WIB

Takdir itu tidak bisa ditebak, tidak bisa diarahkan, dan tidak bisa disesuaikan oleh keinginan kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Takdir itu tidak bisa ditebak, tidak bisa diarahkan, dan tidak bisa disesuaikan oleh keinginan kita. Mungkin yang benar adalah kita hanya bisa menunggu kapan takdir itu datang seiring kita melakukan sesuatu. Maybe ....

7 Serangkai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7 Serangkai

.

.

.

Lintang menatap lampu merah di depan sana. Menunggu kapan lampu lalu lintas itu berubah menjadi hijau. Menurut Lintang, tidak ada yang banyak berubah di kota Jakarta. Selalu penuh dengan sepeda motor ataupun mobil yang melintas. Menyebabkan kemacetan panjang. Apalagi di jam pulang kerja begini. Yang biasanya hanya butuh waktu sepuluh menit perjalanan, kini harus berubah jadi tiga puluh menit. Itupun harus menyerobot jalan sana sini. Truk pengangkut itu tiba-tiba mengeluarkan asap pekat. Membuat lintang mau tak mau menutup hidungnya karena merasa sesak napas.

Untungnya Lintang punya jalan pintas yang lebih sepi dari jalanan besar ini. Begitu semua kendaraan di depannya mulai berjalan, ia langsung ambil belok kiri, kemudian masuk ke jalan sempit perumahan yang hanya muat untuk kendaraan bermotor.

Ia jadi teringat soal kejadian tadi di sekolah. Mengapa ia bisa setuju saja dengan usul si anak baru, Cleon. Anak cerewet itu. Padahal awalnya ia malas mendengarnya. Lintang bahkan memberikan syarat yang aneh pada Cleon dan teman yang lain. Bagaimana kalau dia bisa memenuhi syarat konyol dari Lintang dan ia harus terpaksa ikut di geng mereka. Sial, cukup Iqbal saja yang tau kalau ia ini si bandar narkoba. Bisa gawat kalau yang lainnya tau.

Flashback

"Tapi gue ada satu syarat, kalo nggak gue nggak jadi ikut."

"Syarat?" tanya Javas bingung.

Sedangkan Cleon masih diam, menunggu ucapan Lintang yang selanjutnya. Serius, ia sangat penasaran.

"Angka enam itu jelek. Gue suka angka tujuh," ujar Lintang sembari menatap Cleon tanpa ekspresi.

7 SERANGKAI | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang