Gue mau nanya sesuatu sama lo
Apaan? Gak biasanya lo permisi sebelum nanya sesuatu sama gue
Jangan-jangan lo mau nanya warna kancut yang gue pake sekarang
Bukan kampret!
Oh kirain, emang mau nanya apa?
Teman gue satu-satunya siapa?
Gue lah
Cowok yang satu-satunya dekat sama gue siapa?
Gue dong
Cowok yang selalu rela badannya gue gebukin buat ngelampiasin marah, siapa?
Cuma Gervan seorang
Cowok yang selalu ada buat gue siapa?
Gervan Nuraga ganteng
Gue suka sama dia
“Serena.”
Alena menoleh mendengar seseorang di belakangnya. Regha?
“Oh sorry, gue pikir Serena.” kata Regha tersenyum kikuk. Ia sempat menduga gadis yang berjalan sendirian itu adalah Serena. Regha membulatkan mata melihat keadaan Alena.
“Lo kenapa, Na?” tanyanya terdengar sangat khawatir. Mereka memang tidak terlalu dekat hanya beberapa kali pernah saling berbincang di kantin. Sebenarnya sih Regha yang mengajak Serena duduk bersamanya di kantin bersama Nando dan Arjuna. Tapi yang ada Serena juga mengajak Alena.
Alena mengulum bibirnya. “gue dicopet.” bohongnya.
“Sampe terluka kayak gini?”
Alena mengangguk. “Gue ngelawan jadi mereka mukulin gue.” Bahkan untuk mengeluarkan kata itu sudah membuat bibirnya terasa perih.
“Gha.” panggil Alena pelan.
“Kenapa, Na?”
“Boleh anterin gue?” Alena tersenyum tipis. “Ke rumah sakit.” ucapnya lagi.
Regha mengangguk kemudian mereka berjalan mendekati motor Regha yang terparkir sembarangan. Alena kembali melihat ponselnya yang berbunyi.
Gadis itu menggeleng pelan melihat isi pesan Gervan. "Bego banget jadi cowok.” cicitnya terkekeh pelan.
--0o0--
“Ini bukan rumah sakit, Na.” sahut Regha memperhatikan gedung menjulang tinggi di depannya. Sebuah hotel.Alena langsung turun dari motor besar Regha. Ia membuka helm yang terkait di kepalanya kemudian memberikan kepada laki-laki itu.
“Makasih, lo bisa pergi.”
Regha mengernyit kemudian tersadar sesuatu. “Mata lo bengkak. lo nangis dari tadi?”
Alena tertawa padahal tidak ada yang lucu dari pertanyaan Regha. “Mata gue kelilipan doang. Gue ada urusan disini.” sahutnya.
Regha sempat ragu karena melihat bagaimana Alena selalu berusaha tidak bertatap dengannya. Detik setelahnya ia kemudian mengangguk dan kembali memasang helm.
YOU ARE READING
Possessive Badboy [END]
Teen FictionLaki-laki itu menatap tajam gadis di hadapannya. "Kenapa dekat-dekat dia?" tanyanya dengan marah tertahan. Gadis itu mendongak menatap pacarnya itu. "Dia cuma ngajarin aku main basket." Ia tersenyum sinis. "Enak ya di pegang-pegang sampe dipeluk ka...
Possessive Badboy 50
Start from the beginning