Sendirinya masih ingat betul bagaimana sang alpha menyetubuhinya tanpa henti. Sekalipun ia memohon dan mengeluh lelah, tetapi pria angkuh itu seakan tuli dan terus menghujam lubang senggamanya. Terlebih lagi, Jin mengeluarkan semua cairan pekatnya didalam tubuhnya. Tanpa menggunakan pengaman sekalipun. Ia takut jika h terburuk seperti kehamilan akan terjadi.
Seorang pria manis menyembul dari balik pintu di susul dengan pelayan yang mendorong trolley makanan ke arah ranjang. Ia terlihat sangat cantik dengan senyum lebar yang mengulas bibirnya yang tipis. Jika V tak salah, lelaki ini adalah orang yang mengantarnya menuju kamar tempat ia bernaung saat ini.
Dengan sekali gerakan tangan, si pelayan meninggalkan mereka berdua dengan pintu yang kembali menutup rapat.
"Hai, bagaimana malammu? Apakah luar biasa?" sapa Hoseok yang kini mengambil duduk di tepi ranjang setelah berhasil membuka tirai yang sebelumnya menghalau sinar mentari menembus kaca kamar.
V terdiam. Ia menatap pria di hadapan dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Surainya bewarna putih. Senyumnya sangat manis dengan wajah berkilau. Dia benar benar terlihat sangat cantik di mata V.
"Kenapa hanya diam? Oh, perkenalkan. Aku Hoseok. Kau boleh memanggilku Hobi untuk panggilan lebih akrab"
Pria budak itu termangu. Bibirnya seakan terkunci rapat menatap makhluk indah di depannya saat ini.
Merasa kesa seolah berbicara sendiri, Hoseok menepuk lengan V main main.
"Hei, bicaralah. Apa kau mengalami sakit?"
Pemuda Korea mengangguk. Sejenak kemudian maniknya melebar saat menyadari jika rasa sakitnya adalah pada bagian belakangnya.
"Tunjukkan padaku. Biar ku obati"
V menggeleng cepat. Ia menarik tubuhnya untuk menepi hingga tanpa sadar ia terhuyung dan terjatuh dari ranjang.
Brruuukk!
Pemuda manis itu meringis. Ia memegangi pinggangnya yang seakan patah tanpa menghiraukan tubuh polosnya terekspose.
"Hei, hati hati. Jin akan menebas leherku nanti jika sesuatu terjadi padamu"
Hoseok mendekat untuk membantunya berdiri. Menyadari jika sendirinya telanjang bulat, V menarik selimut tebal dengan segera. Sayang, tenaganya yang cukup besar. Tubuhnya serasa lemas.
"Tenang saja. Jangan malu padaku. Kita sama sama Omega bukan? Harus saling membantu."
Mendengar penuturan halus tersebut, V tak lagi melawan. Justru ia mengikuti setiap pergerakan yang di lakukan yang di lakukan Hoseok pada tubuhnya.
"Menungginglah. Aku akan obati lukamu"
Si pemuda manis meragu.
"Ayolah. Kita kawan bukan? Jangan malu. Aku disini ada untuk mengobatimu"
Setelah hampir semenit meyakinkan diri, V pun melakukan perintah pria ramah tersebut. Dan benar saja, ia mengobati luka pada bibir lubang senggamanya dengan gel dingin. Tak hanya itu, ia memberikan banyak obat obatan untuk di konsumsi yang katanya untuk memulihkan kembali tenaga yang terkuras semalam. Sekaligus antibiotik.
"Sekarang, makanlah lebih dulu. Lalu kau bebersih diri. Kau mengerti?"
V mengangguk.
Dengan telaten, Hoseok menyiapkan hidangan paginya di atas ranjang satu per satu. Ia bahkan dengan ceria menceritakan berbagai hal mengenai dirinya mengapa bisa bergabung dengan The Black Diamond.
Sungguh, Hoseok benar benar membuatnya nyaman. Ia bahkan hampir lupa jika sendirinya adalah seorang budak tawanan.
"Jin itu orang yang baik. Mungkin saat ini kau baru melihat sisi kejamnya, tapi asal kau tahu saja, ia akan menjadikanmu bernilai di matanya. Aku yakin"
YOU ARE READING
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
• Between Slaves and You •
Start from the beginning
