Part 16 : Rempong!

43 10 0
                                    

"Anjir, lo, Kak!" pekik Zia menatap nyalang Bara.

"Parfum gue yang harusnya seminggu baru abis, sekarang jadi enam hari udah abis nih keknya!" kesal gadis itu yang melemparkan parfumnya kearah Bara.

"Ya elaaah ... nggak papa kali, Zi," sahut Bara tanpa dosa, ia tengah menatap Zia yang uring-uringan kesal dengan dirinya.

"Nggak papa! Nggak papa! Pantat lo gosong!" pekik Zia masih dengan amarahnya.

"Dih, galak banget, lo! Gue 'kan cuman pake sepuluh semprotan doang, sayaang!"

"Sayang-sayang! Pala lo melayang!" sungut gadis itu dengan deruan nafasnya yang terdengar sangat tidak santai.

"Lagian, ya, gue biasanya juga cuman pake sembilan semprotan doang! Kok lo ngelebihin gue sih?!" lanjut gadis itu.

"Yaelaah ... cuman nambah sesemprotan aja heboh, lo!" celetuk Bara masih acuh.

"Iiih! Jawab gue dulu! Kenapa lo pakenya sepuluh semprotan?!"

"Yaa abisnya baunya tuh enak, Zi ... nggak papa dong nambah sesemprotan dari lo," santainya.

"Iiih! Ngeselin banget, sih, lo!" ketus Zia yang dengan segera mengambil gulingnya dan memukulkannya ke Bara.

"Aarkh! Dasar Zialan lo!" pekik Bara yang berusaha mengelak dari pukulan Zia.

Saat Bara berhasil lari dari pukulan Zia dan sudah sampai diambang pintu kamar gadis itu, Bara langsung berpamitan untuk pulang.

"Dah lah! Gue mau pulang aja, bay!" pamitnya dengan wajah yang meledek.

"Sana pergi!" ketus Zia mengizinkan.

Zia mengontrol nafasnya yang tak terkondisikan karena ledekan menyebalkan dari kakak kelas songongnya itu.

Beberapa detik kemudian, baru saja Zia tenang, tiba-tiba Zia mendengar teriakan orang ketakutan, hal itu membuat Zia kembali panik dan mencoba untuk melangkahkan kaki berniat menghampiri asal suara tersebut.

Brak!

Baru saja satu langkah Zia beranjak dari kasurnya, tiba-tiba muncullah kembali sosok menyebalkan yang Zia kenal.

"AAAAAA!"

"ZI! KUCING ZI! ADA KUCING!"

"TOLONGIN GUE ZI!"

Ya, siapa lagi kalau bukan suara teriakan dari Bara Athaya Putra.

"Ih! Apaan sih lo, Kak?!" ketus Zia saat Bara bersembunyi dibelakang gadis itu. Padahal percuma saja, tubuh Zia yang mungil sama sekali tak menutupi tubuh Bara.

"ADA KUCING, ZIAAAA! GUE TAKUUUT, GEBLEK!" pekik Bara dengan memeluk Zia dari belakang, wajahnya ia sembunyikan diceruk leher gadis itu.

"Iiih! Kak Baraa! Leher gue geli tauuuu!" pekik Zia seraya berusaha menyingkirkan lelaki menyebalkan itu.

Percuma saja, Bara sama sekali tak menghiraukan pekikan Zia, bahkan wajahnya semakin ia sembunyikan diceruk leher Zia.

"KAK! IIIIH! GELI BANGEEETT!"

"GUE TAKUT, ZII!"

"KAK BARAAA! AAARRGH! LEPAAASS!"

"JANGAN BANYAK GERAK, ZI! JANGAN BANYAK TERIAK! ENTAR KUCINGNYA KE SINI!"

"LO APA-APAAN, SIH, KAAK?! GELI BANGEET SUMPAAHHH!"

"LO--!"

Bruk!

Bara dan Zia pun akhirnya ambruk terjatuh, untung saja mereka jatuh pas diatas kasur, dengan posisi mereka yang miring, dan Bara yang masih memeluk gadis itu dengan erat.

BEFORE NEMBAK YOU || Selesai✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang