89

11.4K 1.1K 10
                                    

Asya tengah berbaring diatas hospital bad, yang ditemani langsung dengan berbagai macam alat-alat rumah sakit dan sebuah infus. Bahkan jarum itu sudah menusuk sempurna dipunggung tangan Asya.

Semalam ia jatuh pingsan, Dirga yang menggendong tubuh Asya untuk ia bawa ke rumah sakit. Semua orang saat itu panik, jadi mereka ikut mengantar Asya sampai kedalam gedung rumah sakit. Sontak aksi itu sempat membuat orang-orang yang berada disana takut. Mereka kira rumah sakit ini akan diserang oleh sekelompok anak geng motor, ternyata mereka hanya mengantar satu orang saja untuk ditindak lanjuti oleh pihak rumah sakit.

Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka, menangkap para gadis cantik yang ingin masuk menjenguk Asya, bahkan mereka juga yang menemani Asya tadi malam, "Asya, gue bawa makanan nih" seru Anya.

"Heh tolol, dia gak boleh makan-makanan yang sembarangan" timpal Key.

"Gimana sih lo Anya. Mending lu makan cireng sama gue aja Sya" ajak Ivana.

"SAMA AJA TAPASYAH!" sorak seluruh inti Bradiz kesal. Ivana hanya terkekeh sembari menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Gapapa, sini gue cobain satu-satu" ucap Asya. Ia sedikit mengambil jajanan yang dibawa oleh sahabatnya, Asya hanya ingin mencoba makanan itu, lagipun makanan rumah sakit sangat tidak enak, rasanya saja hambar, bagaimana Asya bisa menyukai makanan itu.

"Enak juga, lagi dong" unjuk Asya. Belum sempat tangannya menyentuh jajanan itu, Ivana dan Anya sudah lebih dulu menariknya, "Lu bentar lagi mau operasi bego!"

"Sekali deh sekali"

"Gak" tolak Ivana.

"Lima kali deh kalau gitu"

"Geblek, kok makin kebangetan" serkas Anya.

Mereka terus berebut hingga membuat Asya tertawa. Ruangan ini sebelumnya sangat sepi sebelum mereka datang, karena kedua orangtuanya baru saja pulang untuk mengambil kebutuhan Asya. Sedangkan seluruh anggota Katradoz juga baru saja keluar untuk kembali ke markas mereka. Asya menyuruh mereka semua untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Sama seperti Nathan, pria itu juga baru saja pergi karena paksaan dari Asya tentunya. Tetapi tenang saja, mereka akan kembali lagi pukul tujuh malam. Sementara operasi Asya akan dilaksanakan pukul sembilan malam.

"Kak, tadi Bang Kelvin nyariin Kak Asya terus tuh" adu Molly. Asya menghentikan tawanya, ia mengerutkan dahinya bingung, "Terus?"

"Dia nyariin Kak Asya sampai muterin bangunan sekolah" imbuh Sandra.

"Iya Sya, wajah Kelvin kayak panik gitu" timpal Andra menanggapi. Asya kembali termenung, bukankah kemarin Kelvin sudah ingin menjauhinya? Tapi mengapa hari ini ia kembali mencarinya?

"Terus kalian jawab apa?"

"Kita jawab aja gak tau" jawab Key.

"Syukurlah" Asya menghembuskan nafasnya lega.

"Sya, mau sampai kapan lu sembunyiin ini dari Kelvin? Percuma Sya, mau secuek apapun dia kalau dia udah tau yang sebenarnya, dia pasti tetap akan sedih,"

"Jujur, gue dulu emang gak suka sama Kelvin karena dia pernah nyakitin lu. Tapi setelah gue lihat-lihat dia beneran tulus cinta sama lu Sya, dia keliatan nyesel banget setelah dia tau bahwa Vina itu lu" jelas Anya. Dirinya kasihan melihat Kelvin yang terus mengejar Asya. Bahkan pria itu selalu menemui Asya setiap saat hanya karena ingin memperbaiki semuanya.

"Udah, mending sekarang kalian balik ke base camp dulu. Mandi sono, abis balik sekolah juga kan?" suruh Asya sembari mengulas senyumannya. Ia berusaha mengalihkan pembicaraan mereka. Gadis itu juga tahu pasti semua sahabatnya merasa lelah, maka dari itu ia menyuruh mereka untuk beristirahat terlebih dahulu.

MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓Where stories live. Discover now