31. Mengejutkan

20.5K 1.3K 104
                                    

Asya tengah berdiam diri didalam kamarnya. Entah apa yang harus ia lakukan di sore hari seperti ini. Namun sesuatu telah berhasil menyita perhatiannya. Notif pesan dari Kelvin tertera di depan layar ponselnya.

sinonim hangat

Sya,gue ada didepan rumah lu
Tapi kata pak udin lu gak ada di
rumah
Lu dmn Sya?
Read

Sial, dirinya sedang berada di base camp. Lagi pula sedang apa pria itu kerumahnya. Asya segera bersiap-siap untuk pergi menuju rumahnya. Ia sudah berpamitan kepada Ivana lebih dulu agar orang-orang tidak kembali cemas karenanya. Tak lupa ia juga membawa ponselnya. Ternyata Pak Udin sudah kembali. Ia bergegas lebih cepat lantaran tidak sabar untuk berjumpa dengan Rita dan Udin.

Diperjalanan Asya sedikit menambah kecepatan motor vespannya. Ia takut jika Alena yang menerima pesanan itu dan mengatakan jika Asya sudah tidak tidur dirumahnya.

Tidak sampai 20 menit Asya bisa melihat jelas rumahnya dari jarak sepuluh meter. Ia berniat menghentikan motor vespanya namun gadis itu dibuat terkejud ketika remnya tidak bisa dikendalikan, "KELVIN AWASSS!"

Brukkk

Asya menabrak pagar rumahnya cukup keras. Ia terjatuh dengan posisi tubuh menungging, "Aduhh...."

"Astaghfirullah Non, Non Asya teh kunaon sampai bisa nabrak begini?"

"Sya, motor lu gapapa? bagian mana yang lecet?"

"Bantuin gue dulu kek!"

"Eh iya lupa" Kelvin mencoba membantu Asya berdiri. Sedangkan Pak Udin berusaha mengangkat motor vespa miliknya. Untungnya Asya tidak mengalami luka-luka. Namun baju nya agak sedikit kotor karena harus menjadi pembersih aspal.

"Pak, sini saya bantu" Pria itu menghampiri Udin dan mencoba memperbaiki motor Asya. Gadis itu merasa aneh, padahal saat ia pulang sekolah rem motornya masih aman-aman saja, "Sudah beres Non."

Asya menghampiri kedua pria itu. Ia kembali mencoba menghentikan motornya dan kini remnya sudah bisa kembali ia kendalikan,"Makasih ya Pak Udin, makasih juga buat lu,"

"Lu ngapain sih ke rumah gue?" serkas Asya.

"Gue bawa makanan buat lu" Kelvin mengangkat semua bawaannya. Terdapat empat bungkus makanan yang berbeda macam. Asya mengerutkan dahinya bingung, "Kelvin ini banyak banget, buat siapa coba?"

"Buat tuan putri. Cepetan ambil gak usah banyak drama, pegel tangan gue"

"Bawel" Asya mengambil alih semua makanan itu dari tangan Kelvin. Karena terlalu banyak Asya akhirnya menyisihkan satu bungkus makanan untuk Pak Udin, "Pak Udin, ini buat Bapak"

"Aduh Non, makasih ya. Makasih juga ya Den" mereka berdua hanya mengangguk lalu tersenyum. Karena merasa rindu Asya akhirnya memeluk Pak Udin dihadapan Kelvin. Ia memeluknya dengan sangat erat, "Pak Udin Asya kangen..."

"Non Asya bisa aja"

"Gue juga mau ikut pelukan dong," Kelvin sudah merentangkan tangannya. Namun penolakan Asya menghentikan gerakan pria itu, "Gabisa gabisa! pulang gih"

"Ngusir mulu"

"Bodo wle....Pak Udin Asya masuk kedalem dulu ya?"

MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang