64

9.7K 1.2K 49
                                    

Asya sudah siap dengan pakaian yang ia kenakan untuk beranjak pergi kesekolah. Bukan, ia bukan memakai seragam, melainkan jaket hitam kebanggaan Bradiz dengan bawahan jens hitam.

Tujuannya memakai pakaian ini adalah untuk memberi tahu indentitasnya sebagai ketua Bradiz. Sudah saatnya semua orang tahu tentang anggota Bradiz, karena sudah lama Asya menyembunyikan tentang indentitas setiap anggotanya. Jadi, setelah ini mereka tidak perlu mengenakan menutup muka lagi untuk menghindari orang-orang.

Nama Bradiz sendiri sudah banyak dikenal, namun masih banyak orang-orang yang belum mengetahui wajah asli setiap anggotanya. Seluruh siswa sekolahnya pun tidak tahu jika seluruh anggota Bradiz bersekolah di SMA Cakra Birawa. Padahal penggemar Bradiz bisa dibilang cukup banyak, apalagi saat itu masih Arga yang menjadi ketuanya. Pria itu pernah menjadi bahan rebutan para wanita. Entah lah, mungkin mereka sangat mengagumi ketampanan Arga.

Semua inti Bradiz sudah berada didepan gerbang SMA Cakra Birawa, dengan pakaian yang sama juga tentunya. Mereka langsung menjadi pusat perhatian seluruh siswa, bahkan orang-orang menatap mereka dengan tatapan tidak percaya.

"Gila ternyata mereka anggota Bradiz selama ini"

"Gila gila, gue gak sadar kalau gue satu sekolahan sama inti Bradiz"

"Demi apa? Ternyata mereka anggota Bradiz"

"Sumpah mereka keren banget"

"Moza cantik banget parah"

"Gue gak ngangka Asya Adik sepupunya Arga"

Masih banyak lagi komentar yang mereka utarakan untuk kelima gadis itu. Pemandangan ini sangat membuat semua orang terkejut, karena yang mereka tahu anggota Bradiz selalu menutupi identitasnya. Namun kali ini mereka sudah tidak lagi menyembunyikan itu.

"Gue akan bales perbuatan lu Alena, ini demi Alika"

"Dan gue bakal bektiin ke Kelvin kalau gue adalah Vina yang sebenarnya" gumam Asya didalam hati. Gadis itu sudah tidak lagi membawakan Kelvin makanan seperti biasa. Asya hanya mau Kelvin cepat menyadari kebenarannya.

Mereka berjalan beriringan melewati koridor sekolah. Seluruh siswa masih menatap mereka dengan tatapan kagum dan tak terduganya.

"Jadi lu anggota Bradiz selama ini?" tanya Aland yang tiba-tiba saja datang menghampiri mereka. Membuat langkah kelima gadis itu terhenti.

"Iya, itu kita" balas Key cepat.

"Ivana, lu juga anggota mereka?" tanya Alex dengan raut wajah meminta penjelasan.

"Bukan, gue pembantunya. Ya iyalah gue anggota dari mereka, lu gak liat jaket gue samaan sama mereka?" Jawab Ivana sewot.

Kedua pria itu mundur selangkah dari hadapan mereka. Kedua pria itu menatap mereka dengan tatapan tidak percayanya. Sontak reaksi itu membuat inti Bradiz merasa bingung, mengapa dengan kedua pria itu? Apakah Bradiz pernah membuat masalah dengannya? Apakah ada yang salah dengan anggota Bradiz?

"Kak, kalian kenapa?" tanya Moza bingung.

"Gue gak nyangka..."

"Ternyata calon pacar gue anggota Bradiz"

"WOI FOTOIN GUE WOI" raut wajah kedua pria itu langsung berubah sumringah. Bahkan Alex sejak tadi mengucapkan kalimat syukur dihadapan Ivana.

"Rasya fotoin gue dong" suruh Alex.

"Lah, gue gak diajak foto juga Bang?"

"Gak usah, udah buruan" Rasya mengambil ponsel milik Alex dengan ogah-ogahan. Ia terus menatap wajah Alex dengan rasa kesal.

MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓Where stories live. Discover now