44. Antara Asya dan Oma

9.8K 1.1K 27
                                    

Asya sudah selesai dengan kegiatan mandinya. Ia juga sudah memakai baju yang Bunga berikan. Baju ini masih terlihat oversize jika Asya yang mengenakan. Namun tak apa, di baju ini terdapat parfum milik Kelvin yang masih melekat.

Asya segera menghampiri Bunga yang masih berada di dapur. Sedangkan Kelvin, pria itu belum selesai dengan kegiatan mandinya.

"Oma, tidak usah repot-repot, Asya hanya sebentar disini" ucapnya merasa sungkan. Bunga hanya menatapnya sekilas dengan senyuman yang sama seperti sebelumnya.

Namun tubuh Bunga seperti ingin roboh saat ia sedang asik mengaduk teh hangat untuk Asya dan juga Kelvin. Untung saja Asya langsung menangkapnya dengan gerakan gesit.

"Kamu menolong saya lagi" Bunga terkekeh.

"Oma gapapa? Oma duduk dulu ya? Kayaknya Oma kecapekan deh. Biasanya kalau lagi musim dingin paling enak minum teh jahe Oma, Asya bikinin ya?" Perlahan Asya mendudukkan Bunga di salah satu kursi yang terdapat dimeja makan. Ia kembali menuju dapur dan terus mencari bahan-bahan untuk membuat teh jahe. Dulu Asih yang mengajarkan Asya bagaimana caranya membuat teh jahe yang nikmat.

Tidak berselang lama, teh jahe buatan Asya pun jadi. Gadis itu langsung memberikannya kepada Bunga dengan sopan. Bunga mencoba minuman itu dengan tatapan tidak percaya, "Teh jahe nya enak sekali, rasanya pas. Darimana kamu belajar membuat ini Nak?"

"Bunda yang ngajarin Asya Oma, hehehe"

"Bukan hanya baik, kamu juga bisa membuat teh seperti ini. Padahal banyak anak jaman sekarang yang tidak tau cara membuatnya,"

"Asya tidak sebaik itu Oma. Oma bisa saja" ucap Asya malu-malu. Ia juga meminum teh hangat buatan Bunga dan duduk di depan wanita tua itu. Namun bedanya, Asya memilih duduk dibawah lantai. Dan aksi itu membuat Bunga heran.

"Kenapa kamu duduk di lantai?"

"Gapapa Oma, lebih enak dibawah sini"

"Ayo duduk diatas bersama saya"

"Gak Oma, gak sopan" Asya terus menolaknya. Ia hanya merasa tidak enak jika harus duduk sederajat dengan Bunga.

"Kenapa kamu tidak mau dengan cucu saya?"

Uhuk uhuk

Asya tersedak saat itu juga. Pertanyaan Bunga sangat membuatnya terkejut sekaligus bingung. Gadis itu mulai menggaruk tengkuk belakang lehernya yang tidak gatal.

"Bukan seperti itu Oma, Asya hanya belum bisa jujur dengan perasaan Asya sendiri, Asya masih suka ragu-ragu"

"Tapi, Oma jangan kasih tau Kelvin ya, kalau Asya suka sama dia. Nanti Kelvin nya kepedean. Tapi Asya butuh bantuan Oma. Oma mau kan pura-pura tidak mengenal Asya dan menganggap pertemuan kita ini yang pertama kali dihadapan Kelvin?"

"Kenapa seperti itu?"

"Ada alasan terpenting Oma,"

"Baiklah, Oma akan bantu kamu"

"Terimakasih Oma..." Asya langsung memeluk Bunga begitu erat. Bunga sangat baik, pasti Kelvin sangat bangga karena memiliki Nenek yang penyayang seperti Bunga.

Asya sengaja merahasiakan ini dari Kelvin karena yang Asya ingat saat dirinya tengah menolong Bunga, gadis itu tengah balapan liar. Dan Bunga juga tahu jika Asya adalah anggota geng motor. Asya hanya tidak mau Kelvin mengatahui yang sebenarnya jika ia adalah gadis tidak benar.

"Oma"

"Ada apa?"

"Apa Oma tidak merasa takut berada didekat Asya? Sedangkan orang-orang mengira Asya anak nakal, anak tidak berpendidikan, dan gadis tidak benar. Karena mereka hanya menyimpulkan itu ketika mereka tau bahwa Asya adalah anak geng motor,"

MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang