78

14K 1.4K 325
                                    

Asya berlari bersama Nathan melewati koridor rumah sakit yang tampak luas. Asya semakin mempercepat lariannya, ia sudah tidak sabar menemui pria itu. Setelah Asya sampai didepan pintu ruangan Kelvin, gadis itu diam sejenak. Ia menyentuh knok pintu itu dengan perasaan ragu-ragu.

"Kelvin udah nunggu lu Bon" ucap Nathan. Sebelum Asya masuk kedalam ruangan itu, ia segera memeluk Nathan sangat erat, "Asya seneng punya sahabat kayak Jojo. Makasih ya, makasih karena Jojo selalu ada disamping Asya"

Nathan membalas pelukan Asya, ia mengelus rambut panjang Asya dengan perasaan sayang, "Gue juga seneng bisa ketemu cewek bawel kayak lu, udah gih masuk"

Asya mengangguk kecil, ia segera membuka pintu ruangan itu dengan perlahan. Saat pintu itu berhasil ia buka ternyata Kelvin sudah lebih dulu menatapnya dengan tatapan lesu. Gadis itu segera menghampiri Kelvin, saat ini ia sudah berada di sebelah brangkar pria itu.

Rasanya begitu canggung saat jarak mereka sedekat ini. Bahkan Asya terus menahan detak jantungnya yang terus memompa dengan sangat cepat. Reflek Kelvin langsung memeluk pinggang gadis itu dan menangis dipelukannya, "Maafin aku"

"Aku emang cowok brengsek yang pernah kamu kenal"

"Maaf atas semua ucapan aku, ucapan aku kasar ya? Pasti bikin hati kamu sakit kan? Maafin aku..." pinta Kelvin. Asya masih diam, ia sama sekali tidak membalas semua ucapan Kelvin. Gadis itu mencoba menyeka air matanya yang ingin jatuh.

"Aku tau kamu pasti udah kecewa sama aku, setelah ini aku akan terima semua keputusan kamu. Kamu boleh pukul aku Sya, kamu boleh tampar pipi aku, kamu juga boleh mengatakan aku sebagai cowok brengsek" imbuh Kelvin. Ia masih menangis dipelukan Asya. Bahkan gadis itu sempat tertegun saat pertama kali melihat Kelvin yang menangis dihadapannya.

"Kelvin jahat"

"Kelvin lebih milih Alena daripada Asya"

"Kelvin gak percaya sama semua ucapan Asya" balas Asya dengan pundak bergetar. Air mata Kelvin kembali deras saat mendegar ucapan Asya, gadis yang sudah ia sakiti selama ini.

"Tapi, Asya gak pernah bisa benci sama Kelvin. Asya selalu nungguin Kelvin. Kadang Asya selalu tanya sama langit, kapan ya Kelvin bisa sayang sama Asya?" lanjutnya. Asya terkekeh saat mengucapkan kalimat itu.

"Tolong kasih aku kesempatan, Sya. Beri aku satu kesempatan lagi. Tolong ijinin aku masuk kedalam cerita kamu, kamu mau kan?" Kelvin menghentikan tangisannya. Ia beralih menatap Asya dengan tatapan serius. Asya sendiri langsung mematung saat itu juga. Bukannya menjawab pertanyaan Kelvin, Asya malah beralih menatap Nathan.

Nathan menatap Asya dengan tersenyum pahit. Ia mengangguk kecil dihadapan Asya. Ia harus membiarkan Asya bersama orang pilihannya. Walaupun pada akhirnya Asya tidak akan menjadi miliknya, namun ia akan tetap selalu ada untuk Asya.

Gadis itu tersenyum manis menatap Nathan, "Iya, aku mau."

Kelvin kembali membawa Asya kedalam dekapannya. Akhirnya gadis yang selama ini benar-benar ada untuknya bisa menjadi miliknya, "Makasih Sya, makasih..."

Nathan menghapus paksa air matanya yang hampir saja jatuh. Wajah pria itu memang tersenyum, namun hati nya menangis.

"Cieee, pasangan baru nih" ucap Anya yang tiba-tiba saja masuk. Kini semua orang sudah berada didalam ruangan Kelvin. Bahkan Andra menatap mereka dengan tatapan harunya.

"Asikk, gak jomblo lagi" cibir Aland.

Arga menghampiri Nathan yang sedang berpijak didepan sofa. Ia menepuk pelan punggung Nathan, Arga tahu pasti Nathan sangat sakit melihat Asya yang sudah menjadi milik orang lain. Namun apa boleh buat? Asya tampak sangat bahagia jika bersama dengan Kelvin. Dan Nathan tidak mau menjadi penghalang kebahagiaan gadis itu.

MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓Where stories live. Discover now