56. Salah Paham

9.6K 1K 75
                                    

Andra tengah bersama Alena saat ini, kedua gadis itu mengunjungi sebuah club malam yang jarang diketahui oleh orang-orang sekitar. Andra sedikit takut untuk masuk kedalam tempat ini, sedangkan Alena seperti biasa saja, bahkan gadis itu sangat tenang.

"Lu mau minum?" tanya Alena menawarkan. Gadis itu memberi gelas kecil kepada Andra yang sudah terisi alkohol.

"Gue gak minum" tolak Andra. Alena hanya mengangguk dan meneruskan acara minumnya. Ia meminum cairan itu hingga habis dalam satu tegukan saja.

"Jadi, gimana soal Asya dan Kelvin?" tanya Andra mulai serius. Ia terus menatap Alena yang tengah asik dengan gelas keduanya.

"Gak lama Kelvin akan benci sama Asya"

"Lu serius?"

Alena mengangguk kecil, saat mengetahui perihal itu Andra tersenyum lebar, "Akhirnya, Kelvin bisa jadi milik gue,"

"Berhenti mengucapkan sebuah kalimat bodoh, Ndra" serkas Alena. Ia tersenyum miring dihadapan wajah Andra yang tengah menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya.

"Maksud lu?"

"Lu terlalu mudah untuk dibodohi, lu nyadar gak sih? Kalau lu cuma gue jadiin bahan permainan. Dasar gadis bodoh, Kelvin gak akan jadi milik lu, karena dia akan jadi milik gue selamanya" ucap Alena diikuti tatapan sinisnya. Ia mulai mendekati Andra, gadis itu masih menatap Alena dengan tatapan tidak percayanya. Jadi selama ini ia hanya dimanfaatkan?

"Lu itu hanya gadis bodoh yang selalu bersikap sombong!" ucap Alena sekali lagi.

Andra melebarkan matanya, ia beralih menatap mata Alena yang tengah menatapnya remeh. Andra merasa marah, ternyata semua perbuatannya selama ini hanya sia-sia.

"Darren" panggil Alena kesalah satu pengunjung club malam. Dari perawakannya pria itu seperti tidak terurus, bahkan kondisinya sudah mabuk berat, "Kenapa, Na?"

"Lu mau mainan? Gue ada mainan baru buat lu. Bawa dia, lu bebas ngelakuin apa aja, kalau bisa ambil saja kehormatannya" Alena mendorong tubuh Andra kedekapan Darren. Pria itu menatap Andra dengan tatapan mesumnya.

"Lepasin gue!"

"Brengsek lu ya Alena!"

"LEPASIN GUE! TOLONG..." Andra terus meminta pertolongan. Dirinya sudah ditarik paksa oleh Darren menuju sebuah ruangan khusus.

"Jangan berisik!" bentak pria itu. Ia membawa Andra kesebuah kamar kecil yang dijaga ketat oleh dua orang bodyguard. Darren langsung saja mendorong tubuh Andra kebenda empuk dibawahnya, Andra terus memberontak dengan berlinang air mata, ia tidak menyangka jika Alena sejahat itu. Andra jadi merasa bersalah dengan Asya.

Darren mengikat kedua tangan Andra ke penyangga kasur. Ia mulai mendekat sembari mengelus pipi Andra lembut, "Hari ini lu bakal jadi milik gue seutuhnya"

Juihhh

Andra meludah tepat diwajah Darren, "Gue gak sudi jadi milik lu! Dasar pria menjijikkan"

"Lu udah bikin gue kesel, Andra" Darren menatap Andra dengan menyeringai. Pria itu menampar pipi Andra sekali, hingga gadis itu memiliki bekas tamparan di pipi kirinya. Dengan cepat Darren langsung melakukan aksi tidak senonohnya itu. Namun aksinya sedikit terganggu dengan kedatangan Asya dan juga Rasya.

"Eh, upsss...sorry. Hai bitch" sapa Asya untuk Darren.

Brakk

Asya memukul kepala Darren menggunakan botol alkohol yang ia bawa hingga benda itu pecah, bahkan sebuah darah berhasil lolos dari tengkorak pria itu. Darren menatap Asya sekilas sebelum pria itu tidak sadarkan diri. Mendengar ada perkelahian, kedua bodyguard itu langsung masuk dan menyerang Asya beserta Rasya secara bersamaan.

MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓Where stories live. Discover now