Extra - 1

1.1K 93 0
                                    

Misi pertama Boboiboy pun mulai berjalan dengan kawan-kawannya. Boboiboy pun meregangkan badan sambil berjalan di sebelah Gopal.

"Jadi kita akan melawan siapa?" Tanya Boboiboy dan Fang pun menunjukkan hologram dari tabletnya.

"Musuh ini tidak terlalu kuat, tapi lebih baik kau menonton saja dari jauh. Kau boleh bantu mengarahkan kami Boboiboy" kata Fang dan Boboiboy pun cemberut.

"Kenapa aku hanya nonton? Aku pun ikut tarunglah" kata Boboiboy sambil melipat tangan dan Ying pun menggelengkan kepala.

"Sudah bagus kau ikut, kalau tak pun sampai sekarang kau tak ada di misi ini" kata Ying sambil menyenggol tangannya Gopal.

"Ya kita sudah lebih kuat Boboiboy" kata Gopal sambil meledek Boboiboy, Boboiboy pun menatap datar. Yaya pun hanya tertawa kecil.

"Tapi benar Boboiboy, kau tidak boleh memaksakan tubuh kau" kata Yaya sambil memegang bahunya. Boboiboy pun menghela napas.

"Tapi kan—" kata Boboiboy yang tak selesai dan mereka pun langsung reflek berpindah dengan Yaya menerbangkan Boboiboy dengan cepat.

"Apaa" kata Boboiboy kaget dan Yaya pun memindahkan Boboiboy ke pinggir.

Mereka berenpat pun langsung menerjang musuh dengan cepat dan tak hanya 2 menit pun selesai.

"Kau tidak apa-apa Boboiboy?" Tanya Fang dengan datar dan Boboiboy masih terkejut.

"Kenapa kalian..cepat sekali" tanya Boboiboy dan Fang pun menghela napas.

"Kami sudah latihan 1 tahun dengan keras karna kematian kau, jadi ini hasilnya" kata Fang dan Boboiboy pun tetap menatap Fang dengan terkejut.

"Hah"

........

Arley pun sedang mengaduk hot chocolate dari Tok Abanya sambil melihat monitor di depan. Dia pun mulai meneguk minumannya sampai...

"Kakakkkkk!!" Teriak Boboiboy dan Arley sontak menyembur ke depan sampai mengenai monitornya. Arley pub hanya melotot kaget dengan pucat, Boboiboy pun langsung memeluk kakaknya yang masih terkejut. Arley pun langsung menoleh melihat adiknya sambil menahan kesal.

"Kenapa kau ni" tanya Arley ketus dan Boboiboy pun berkaca-kaca. Arley pun langsung menatap serius.

"Hei, kau tidak apa-apa" tanya Arley yang langsung mengacak rambutnya.

"Aku.. aku.. kemampuan aku sudah tertinggal jauh dengan kawanku, aku tak jadi lebih kuat dari sebelumnya" kata Boboiboy dan Arley pun langsung menatap datar.

"Hah"

"Mereka pun dengan cepat mengalahkan musuh, dan lebih lagi aku tak boleh ikut pertarungan" kata Boboiboy dengan menggebu gebu. Arley pun menghela napas.

"Salah kau rencanakan ini semua" kata Arley dan Boboiboy cemberut.

"Jadi ini salahku" kata Boboiboy.

"Hmm aku tak bilanv gitu" kata Arley sambil menaikkan alisnya, Boboiboy pun langsung beranjak berdiri dan berjalan keluar pintu.

"Aku benci sama kakak" kata Boboiboy yang kemudian menutup pintu dengan kencang. Arley pun mengedipkan matanya dan menghela napas.

"Sialan, bapak-anak sama aja" kata Arley sambil membersihkan monitornya dan dia terpikirkan sesuatu.

"Emm, tapi Boboiboy tak pernah seperti ini" kata Arley sambil memegang dagunya dan dia teringat sesuatu.

"Apa jangan- jangan daritadi itu Duri..." kata Arley dengan muka pucat.

Di dimensi elemental

"Hacuuuuh" Duri bersin dengan kencang dan Gempa pun melihat Duri dengan khawatir.

"Kau tak apa" tanya Gempa dan Duri menggelengkan kepala.

"Aku sehat kok" kata Duri sambil memikirkan kenapa siapa yang membicarakan dia.

Dari jauh Solar menatap datar.

"Sejak kapan, kita bisa sakit" gumam Solar

Fin

Death [ Boboiboy Fanfiction ]Where stories live. Discover now