Bab 15

1.2K 116 33
                                    

"Oh jadi kalian sengaja ada di sini? Keputusan yang sangat bagus. Kalau tak, saya pun akan menghancurkan pesawat kalian" kata musuh.

Boboiboy dan Halilintar pun melakukan serangan dengan menggabungkan Gempa dan Halilintar menjadi satu.

"Jadi ini jurus andalan kau? Mari sini kau nak" kata musuh tu dan Boboiboy pun melakukan serangan. Serangan pun dilakukan dengan lama untuk mengulur waktu agar ayah datang tepat waktu dan kawannya bisa evakuasi.

"Kuasa kau cuma segini saja? Bagaimana bisa Retakka kalah dengan kau" kata musuh tu dan Boboiboy terbawa amarah. Dia pun melakukan serangan lebih ganas dan menyerang secara brutal hingga musuh pun terluka.

"Sial, kalau macam tu aku harus percepat" kata musuh tu dan dia sedang mempersiapkan sesuatu. Boboiboy pun tak mau membiarkan musuh tu dan dia menggunakan kuasa maksimalnya.

Mereka berdua pun maju dan mulai menyerang yang membuat ledakan hingga terlihat cahaya terang muncul dari ledakan itu. Amato pun sudah menghancurkan runtuhan dari pintu ruang utama dan melihat Boboiboy tergeletak dengan ada darah dimana-mana.

"Boboiboy!!!" Teriak Amato dan langsung memeluk Boboiboy, Boboiboy tidak bergeming dan terkulai lemas. Saat mengecek nadinya, Amato pun menghela napas.

"Kau jangan puas dulu Amato" kata musuh tu dan Amato pun melihat dengan tajam.

"Kauuu" kata Amato sambil meletakkan Boboiboy dengan lembut. Musuh tu mengeluarkan darah dari mulutnya, serangan Boboiboy membuat dia luka dalam.

"Tak sangka Boboiboy anak kau padahal seingatku anak terakhir kau tidak punya kuasa" kata musuh tu dan Amato menggertak gigi.

"Itu bukan urusan kau" kata Amato sambil mengeluarkan kuasanya dan musuh tu hanya menyeringai.

"Lebih baik kau perhatikan anak kau, anak tu sudah saya berikan serum ditambah dengan lukanya yang parah. Dia tak akan pernah bangun lagi Amato Hahahaha" kata musuh tu dan Amato pun menggertak giginya.

"Sialan kauu!!" Teriak Amato dan musuh tu masuk menghilang dengan cepat. Amato pun langsung menoleh kiri-kanan dan tidak menemukan dimana pun.

Amato pun langsung membawa Boboiboy dan memeluk dengan erat. Dia mencoba pergi tapi dia merasa pesawat pun sudah tertimpa dengan reruntuhan.

"Macam mana ni" kata Amato sambil memeluk Boboiboy, dia melihat Boboiboy terbatuk sambil terengah-engah.

"Paman, sebutkan letak koordinat portal"

"Planet Hebranyref, kota Eqhurif" kata Amato refleks dan dia pun kaget sendiri.

Amato pun menoleh ke sumber suara dan melihat power sphera kuning.

"Tunggu, bukannya kau Ochobot? Seharusnya kau sudah ikut bersama mereka..." kata Amato dan Ochobot hanya menghela napas.

"Aku dilupakan" kata Ochobot dan Amato menatap datar.

'Kasian' pikir Amato.

"Cepat sekarang paman" kata Ochobot dan Amato pun langsung masuk begitu pula Ochobot. Amato pun membuka mata dan melihat ini pertokoan yang dekat dengan rumahnya. Untung di planet ini sudah tengah malam, dia pun langsung berlari ke rumahnya.
Dia pun mengetuk pintu dan Amber pun menyambutnya.

"Amato.. tunggu Boboiboy!! Kenapa dengan dia" kata Amber dan Amato langsung terjun masuk ke dalam, Arley pun langsung turun ke bawah karna ada keributan.

"Ayah, kenapa ada di sini?" Tanya Arley dan dia pun terkejut melihat adiknya berdarah terkulai lemas, dia pun langsung terbang mendekati adiknya.

"Ayah kenapa dengan Boboiboy!!" Tanya Arley dengan panik dan Amato pun langsung meletakkan di sofa.

Death [ Boboiboy Fanfiction ]Where stories live. Discover now