Bab 23

1.2K 99 6
                                    

"Yap, adik kau tercinta terlibat rencana ini" kata Amato sambil membalikkan badannya.
Arley pun mundur selangkah dan memegang kepalanya.

"Itu tidak mungkin, tidak mungkin Boboiboy melakukan hal seperti itu" kata Arley sambil menunduk.

"Itu benar kakak"

Arley pun menoleh dan melihat Boboiboy yang dibalik tembok, ternyata dia mendengar semuanya.

"Boboiboyy??" Panggil Arley dan Boboiboy pun keluar dari kegelapan.

"Kalau yang dikatakan ayah itu benar, apa kakak akan membenciku?" Tanya Boboiboy dengan pelan. Arley pun mengglengkan kepala.

"Tapi kenapa kau melakukan hal seperti ini Boboiboy, semua berkorban untukmu dan kita selama ini harus bersembunyi" kata Arley dan Boboiboy hanya menghela napas.

"Aku tak pernah ingin kawan aku terlibat, tapi mereka bersikeras untuk ikut" kata Boboiboy sambil menunduk.

"Lagian ayah memang memiliki banyak musuh dan kita harus memiliki kuasa besar untuk melindungi semua" kata Boboiboy sambil melihat Arley dan Arley pun menatap dengan sedih.

"Sampai kau rela hampir mati dan koma selama 1 tahun?" Tanya Arley.

"1 tahun itu tidak berarti daripada kehilangan keluarga, kehilangan kakak" kata Boboiboy sambil meremas bajunya, dia pun matanya berkaca-kaca. Arley pun memeluk erat Boboiboy dan mengusap punggungnya untuk menenangkannya. Tiba-tiba Arley tersadar sesuatu.

"Lalu bagaimana kau tahu kawan kau susah payah mencari kau?" Tanya Arley yang mulai mencurigai Boboiboy.

"Dari jam kuasa, kau pun tahu jam kuasaku terkoneksi dengan jam kuasa lain" kata Boboiboy dan Arley pun menggelengkan kepala.

"Bukan itu, kita masuk dimensi elemental saja tidak bisa melihat kau, bagaimana kau bisa tahu hal itu?" Kata Arley dan Boboiboy menghela napas.

"Mereka tidak bisa masuk ke dimensiku tapi aku bisa sesuka hati ke dimensi elemental, anggap gentayangan haha" kata Boboiboy sambil menggaruk pipi.

"Untuk Taufan tahu hal ini pun, aku menggunakan tenaga terakhir untuk bisa memberitahunya. Itu saja hanya suara. Sekarang ini saja elemental tidak mendengar percakapan kita, itu juga aku bisa mengontrol untuk boleh didengar atau tidak" kata Boboiboy sambil menggaruk pipinya.

"Jadi selama ini kau.." kata Arley dan Boboiboy mengangguk.

"Ya selama ini aku memperhatikan kalian, terima kasih sudah berjuang untuk aku tetap aman dan hidup" kata Boboiboy sambil tersenyum dan Arley pun tersenyum.

"Aku lihat kau susah payah untuk menyempurnakan penelitian kau dan melihat Fang mencari jawaban kemana-mana sampai dia selalu mimpi buruk. Aku merasa bersalah dengan dia" kata Boboiboy dan Arley pun menghela napas.

"Kalau macam tu kenapa kau tak kasih tahu dari awal, pak tua hah?" Panggil Arley melihat Amato dengan tatapan tajam dan Amato hanya terkekeh-kekeh.

"Jangan ketawa saja kau" kata Arley dan Amato hanya tersenyum.

"Yaa aku merasa Boboiboy sedang menguping, jadi ayah hanya ingin membuat tegang. Kau pun langsung panik kan? Haha" kata Amato dan denyut nadi Arley pun muncul, kesal dengan sikap ayahnya yang kekanakan.

"Lagian awal ide ini dari Boboiboy sendiri dan ayah hanya menambah dan mengikuti idenya, mana tega ayah mau melakukan hal seperti itu" kata Amato sambil mengacak rambut Arley dan Boboiboy. Arley pun kaget dan menatap tajam ke Boboiboy.

"Jadi selama ini bukan ayah tapi kau yang membuat kakak hampir mati, kau ingin kakak mati hah? Kau keterluan" kata Arley dan Boboiboy mengangkat tangannya.

"Awalnya aku tak sangka sampai seperti itu, aku kira kau kuat eh maksudku hanya kehabisan tenaga jadi.." kata Boboiboy sambil terkekeh-kekeh.

"Oh macam tu hah" kata Arley yang menerbangkan pegangan besi di lorong, Boboiboy pun langsung mundur dengan muka pucat dan berubah menjadi Solar.

"Kalau macam tu makan ini" kata Arley dan Boboiboy pun langsung terbang.

"Maafkan aku kakakkkk" kata Boboiboy dan Amato hanya tertawa melihat mereka berdua.

Fin

Death [ Boboiboy Fanfiction ]Where stories live. Discover now