Married

4.3K 276 4
                                    

TUESDAY, 08 JUNE.

Hari ini adalah hari dimana caca akan melepas status lajangnya. Caca terlihat cantik dengan dress putih dan riasan pada wajahnya membuat ia terlihat sangat menawan.

Ceklekk

Pintu kamar terbuka yang menampilkan sahabat-sahabatnya yang sudah berdiri disana dengan membawa rangkaian bunga. Dara dan via menghampiri caca dengan mata berkaca-kaca.

"Eh, kenapa kalian nangis?" tanya heran caca.

Bukannya menjawab, Dara dan via memeluk erat caca dengan tangisan yang mereka keluarkan. "Gue kangen sama lo ca hiks," ujar via.

"Caca juga kangen sama via kok," ucap caca yang sudah mengeluarkan mata berkaca-kacanya.

Trtttt...Trtttt...

Suara ponsel via berbunyi. "Gue angkat telfon dulu," izin via lalu meninggalkan mereka berdua di dalam kamar.

Kini hanya ada caca dan dara berdua di dalam kamar. "Dara," panggil caca.

"Iya, kenapa ca?"

"Waktu dara sama kak farrel nikah, Dara ngerasain gugup ga?" tanya caca.

Dara dan farrel sudah menikah sejak satu tahun yang lalu, namun hingga kini mereka belum mempunyai seorang anak karena keinginan dara yang ingin fokus melanjutkan S2 terlebih dahulu. Dara termasuk orang yang berprestasi dan pintar ketika dulu semasa SMA. Caca sebenarnya ingin melanjutkan S2 seperti kakak iparnya, Dara. Namun ia masih belum kuat untuk melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. Kadang ia iri dengan dara yang punya ambisius tinggi dalam dirinya.

"Maklum kalau kita gugup ca, apalagi ini hari sejarah lo seumur hidup kan?"

"Iya sih tap-"

"WOI LALA PENGEN NGOMONG SAMA KALIAN," teriak via dari arah depan pintu kamar.

"Lala?!" tanya terkejut caca.

"Iya ca."

"IH CACA MAU NGOMONG SAMA LALA," pinta caca sembari melompat-lompat di atas lantai.

"Dari dulu lo memang ga pernah berubah ya ca,"

"GEMESIN BANGET," lanjut via sembari mencubit gemas pipi caca.

Dara memukul tangan via. "Make up-nya nanti luntur dodol!" tegur dara.

"Eh iya lupa hehe," cengir via.

Via menyodorkan ponselnya pada caca, lalu dengan cepat di rampas oleh asthor dari arah belakang.

"Woi la! Kapan lo balik ke indo? Ga kangen lo sama pak ari?" tanya asthor pada lala di sebrang sana.

Pak ari adalah guru olahraga mereka dulu yang sering menggoda cewe-cewe cantik di sekolah.

"Sekate-kate lu kalau ngomong ye,'

"Gue mau ngomong sama caca cepet!"

Asthor memberikan ponsel itu pada caca. Belum sempat caca berbicara, teriakan suara dari sebrang sana sudah merusak indra pendengarannya.

"CAA," teriak heboh lala sehingga menggema di seluruh sudut ruangan.

"Suara lo kaya lucinta luna anjir, kecilin napa woi! Rusak ni kuping gue," keluh asthor.

"BILANGIN SAMA ASTHOR, MUKA LO MIRIP KUDA LUMPING!!" teriak lala dari arah ponsel.

"BACOT LO LELANG!!" ucap tak terima asthor.

Caca Story [END]Where stories live. Discover now