Kenalan

9.9K 736 17
                                    

Hai guys jangan lupa vote+follow ya🥰
happy reading❤️

🖇🖇🖇

Caca berkacak pinggang di depan kamar farrel. "ABANG KUCING CACA JANGAN DI BUNUH!" teriak caca.

Farrel yang sedang mengangkat ekor kucing ke atas dan kepalanya berada dibawah kaget mendengar suara teriakan caca.

"Lagian si babi ngintipin gue mandi. Awas lo bi, bintitan mata lo!" tegur farrel.

Yang dipanggil babi itu kucing caca yang bernama cleo.

"ABANG NAMANYA CLEO BUKAN BABI. ABANG GA NGACA SIAPA YANG LEBIH MIRIP BABI?!"

"Heh dasar adik pungut lo!" kesal farrel.

"Sampe si babi ke kamar gue lagi, gue goreng si babi!" lanjutnya.

"ABANG JELEK!" teriak caca.

Caca mengambil cleo dari tangan farrel. "ayo sini cleo kita minum amer," ajaknya.

farrel tersentak mendengar kata-kata yang dilontarkan bocil satu ini. "SIAPA YANG NGAJARIN LO CIL?!" teriak farrel menggema di seluruh sudut ruangan.

Caca menutup telinga karena teriakan farrel merusak indra pendengarannya. "Caca liat di fyp tik tok bang yang "amer sayang". Emang amer itu apa bang?" tanya polos caca.

Farrel menatap geram kearah adiknya yang polosnya di atas rata-rata itu. "Udah pergi lo sana bocil!" usir farrel.

Caca yang teringat sesuatu lalu loncat ke atas kasur farrel. "Heh bocil sana pergi lo! ngapain lo disana hah?!" tegur farrel. Caca berjalan ke kanan dan ke kiri sambari meletakkan tangannya ke dagu seperti orang berpikir. "Pasti mami papi belum tau ya kalau abang masuk geng motor," gumam caca.

Farrel terkejut. Dari mana adiknya ini tau tentang itu. Dengan cepat ia membekap mulut caca. "Lo tau dari mana bocil," bisik farrel agar tidak didengar oleh orang tuanya.

"Ga penting tau dari mana, tapi abang harus ngenalin caca sama temen abang yang ganteng itu," ujarnya.

Farrel berpikir. "yang ganteng" Tapi yang paling ganteng menurutnya dirinya sendiri.

"Lah yang ganteng kan cuma abang," pede farrel.

"Ishh bukan abang. Kalo abang mah jelek. Itu lho yang tinggi, putih, rambutnya acak-acakan terus kayak ada manis-manisnya gitu."

"Le mineral kali ah," kesal farrel.

"Vano maksud lo?" tebaknya.

"Nah iya itu vano! Ganteng bangett dia aww," ucap caca sambil membayangkan wajah vano yang manisnya ga ada obat.

"Ohh lo suka sama temen gue? Bocil udah bisa suka-sukaan ternyata."

"Ishhh abang ngejek caca mulu! Ya udah kalo gitu caca lapor ke papi mami." Caca berpura-pura berjalan ke arah pintu.

"Ehh jangan dong adikku tercinta. Besok abang kenalin deh," bujuk farrel.

Caca lompat-lompat di lantai ke girangan. "Makasii abangg sayang!!"

"Udah gih tidur sana!" perintah farrel seraya mengacak rambut caca.

Pagi hari pun tiba. Caca dengan semangat menyiapkan makanan buat kak vano nantinya.

"Udah siap dek?" tanya farrel yang sudah menunggu di depan mobil sedari tadi.

"Udah bang, sabarr!"

Dengan nafas yang terengah caca masuk ke dalam mobil.

Ketika sudah sampai di sekolah, banyak orang yang menatap caca dengan iri karena berangkat bersama farrel, kakel famous di SMA Darmawangsa setelah vano.

"Abang kok semua pada ngeliatin kita?" tanya caca pada abangnya.

"Positif thinking aja mereka ngeliatin gue bukan lo!" ujar farrel santai.

"Udah gih sana! Nanti pas istirahat baru gue kenalin lo ke temen gue," lanjutnya.

Caca dan farrel berpisah jalan. Tiba-tiba dari arah berlawanan Dara, Dela, Via dan lala menghampirinya dengan wajah yang plongo.

"Lo deket sama kak farrel?" tanya lala tidak percaya.

"Caca kan adiknya kak farrel gimana sih," jelas caca.

Dan semua orang yang ada disana terkejut mendengar ucapan caca.

"Gila sih, gue ga nyangka," ucap dara.

"Udah-udah jangan bahas itu lagi! Btw lo sekelas sama kita ca," ujar Via.

"Ha beneran? Yey sekelas sama kalian," ucapnya sembari melompat-lompat di lantai. Mereka yang ada di sana menatap gemas ke arah caca.

"Ayo kita ke kelas," ajak dela.

•••

Bel istirahat berbunyi.

MEONGGG

eh salah-salah.

KRINGGG
Nah ini yang bener.

Caca dan yang lainnya berniat pergi ke kantin tetapi ia mengurungkan niatnya. Ia teringat janji farrel kemarin padanya. Dengan cepat, Caca segera berpamitan kepada teman-temannya.

"Abangg sinii," ujar caca yang sudah berada di depan kelas farrel.

Farrel yang sedang berkumpul dengan teman-temannya menoleh ke arah caca, bukan hanya farrel semua teman farrel menoleh ke arah caca. Caca yang di tatap oleh mereka hanya menunduk malu.

"Eh iya ini adek gue," ucap farrel memperkenalkan adiknya.

"Eh hai adik manis nama gue satria panggilnya tria/sat boleh, malah kalo panggil sayang juga boleh banget aww. Tapi jangan aja manggil BANGSAT tria."

Yang ini satria dia orangnya playboy cap badak 11 12 lah sama farrel tapi bedanya farrel jomblo kalau satria udah ada pawangnya.

"Hai kamu iya kamu yang sedang tersipu malu itu. Nama kakak, asthor tapi bukan merek makanan ya. Kalo ada apa-apa calling kakak aja."

Yang ini asthor bukan merek makanan yang astor itu ya guys. Dia orangnya humoris, ada aja tingkah lakunya yang bikin semua orang tertawa terbahak-bahak.

"Nama gue jordan."

Nah yang ini paling normal diantara mereka tapi sayangnya dingin banget kayak es batu.

"Nama gue vano."

Ini ni yang di incer-incer caca sedari tadi. Yang dibilang ada manis-manisnya gitu. Vano orangnya dibilang cuek engga di bilang friendly juga engga. Ya masih batas normal lah.

"Udah kan lo kenalan sama temen-temen gue? Sana gih pergi," usir farrel.

Caca tidak memperdulikan ucapan farrel. Ia menghampiri vano yang duduk di pojokan sana. "Hai kak vano ini aku kasi makanan buat kak vano, semoga suka ya!"

Vano terkejut ketika caca menyodorkan makanan ke arahnya, dengan ragu ia mengambilnya. "Makasi."

"Iya sama-sama kak. Boleh minta nomor telfon kakak ga?" ucap caca tidak tau malu.

Farrel malu dengan tingkah caca. Dengan cepat ia menarik tangan adiknya itu. "Udah gih sana lo pergi. Kalo bisa ngepet aja biar tambah kaya kita."

Caca yang kesal ditarik-tarik oleh farrel menghentakkan kakinya di lantai. "Abang ihh ngeselin!" Semua yang ada disana menatap lucu kearah caca termasuk vano.

"Lucu banget," gumam vano.

Caca Story [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя