Caca Story [END]

Keputusan lala

(Maaf sebelumnya cuma pengen ngelurusin biar ga salah paham jadi yang di part"labrak"chandra itu cewe bukan cowo ya guys)

Happy reading🦋❤️

Suasana kelas 11 IPA sangat ricuh, ada yang menggedor-gedor meja, menyanyi di depan kelas, dan ada juga yang mengerjakan pr. Lala menghampiri teman-temannya yang asik mengobrol di bangku caca. BRUGH, Lala menggedor bangku caca yang menyebabkan mereka bertiga tersentak serempak.

"Hai," sapa lala dengan wajah yang tidak berdosanya.

"Lo ngagetin banget sih anjg!" kesal via.

"Gue mau ngomong sesuatu sama kalian," ujar lala.

"Ngomong aja kalik," ujar dara.

"Gue.."

"Gue apa anjing?! yang jelas dong!" kesal via.

"Guemaupindahkeaustraliabesok," ucap cepat lala yang membuat mereka kebingungan mendengarnya.

"Ihh caca ga denger jelas tau," keluh caca.

"Gue mau pindah ke australia besok," ucapnya pelan.

"HAH?!" terkejut mereka bertiga serempak.

"M-Maksud lo apa?" tanya dara tak percaya.

"Keluarga gue mau pindah ke Australia, mau ga mau gue juga harus ikut mereka," jelas lala dengan wajah sendunya.

"La? Lo mau ninggalin kita semua?" tanya sendu dara.

"Gue juga berat ninggalin kalian, tapi di sisi lain gue ga punya pilihan lain selain ngikutin apa kata ortu gue."

"Caca ga siap kalau ga ada lala hiks."

"Kita tanpa lo itu kurang la," ujar dara.

"Gue ga mau tau kalian harus tetep bahagia walaupun ga ada gue! Came on guys, kita cuman beda negara bukan beda alam. Kita masih bisa telfonan, chatan, video callan. Jangan lebay deh kalian!"

"Tap-"

"Bisa ga sih jangan bikin gue semakin berat buat ninggalin kalian?"

"Sorry," sesal via.

"Ga ada niat peluk gue gitu?" sindir lala.

"Ayo kita berpelukan," ujar caca.

Mereka bertiga saling berpelukan dengan air mata yang sudah membanjiri pipi mereka.

"Ga mau tau kita nanti harus ngumpul bareng buat terakhir kalinya!" perintah dara dan dibalas anggukan oleh mereka bertiga.

Akhirnya yang di tunggu-tunggu yaitu bel pulang sekolah berbunyi. Mereka bertiga bersiap-siap untuk mengadakan pesta terakhir kalinya bersama lala. Bukan hanya mereka bertiga, namun gerombolan vano juga ikut mengadakan pesta itu. Mereka sudah menganggap lala seperti sahabat mereka sendiri. Ketika mereka mendengar kabar kepergian lala, sedih itu lah yang mereka rasakan. Cowo-cowo dan cewe-cewe sudah berjanjian berkumpul di cafe dekat sekolah mereka. Dan disinilah mereka berada.

"La, lo beneran mau pindah ke australia?" tanya rafael.

"Iya."

"Ah ga seru lo! Siapa yang bakal ngajak gue ribut lagi nantinya?" tanya sendu asthor.

"Ah lebay lo thor!"

"Gue udah nganggep lo sebagai sahabat la. Kenapa lo ninggalin kita gitu aja?" nimbrung rafael.

"Gue juga udah nganggep kalian sebagai sahabat gue. Tapi mau gimana lagi? Udah takdirnya kan. Pokoknya ga mau tau lo Rel, Van, Thor kalian harus sampai pelaminan sama sahabat gue! Jangan pernah nyakitin sahabat gue! Dan buat lo Rafael sama Satria, gue pengen lo dapet cewe yang baik nantinya! Kalau kita reunian lagi Kalian harus nepatin janji kalian sama gue!"