Revils

5.3K 416 29
                                    

REVILS

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

REVILS. Nama geng motor yang diketuai oleh vano. Vano membuat geng motor ini agar bisa mempererat tali persaudaraan sekolah Darmawangsang dengan sekolah lainnya. Tidak hanya sekolah Darmawangsa saja yang ikut geng motor ini. Tetapi sekolah-sekolah lain juga banyak yang mengikutinya. Sesuai logonya bergambar sayap yang berarti melindungi dan gambar tanduk kepala berwarna merah yang berarti kemarahan ketika ada yang menggangu dan menyakiti salah satu anggota maupun inti geng mereka.

1. Vano alexander devantara

Vano menduduki sebagai ketua dalam geng motor revils. Ia yang akan maju terlebih dahulu ketika melawan musuh. Sisi lain vano yaitu kekejaman. Ia tidak segan-segan membunuh orang yang akan menyakiti orang yang ia sayang.

2. Farrel abraham ganendra

Farrel menjabat sebagai wakil ketua. Ketika ketua-nya sudah tidak sanggup melawan musuh. Wakil ketua lah yang membantu ketuanya melawan musuh bersama.

3. Satria azka pratama

Sekretaris geng revils. Tugas sekretaris yaitu mencatat strategi-strategi dalam melawan musuh.

4. Asthor alvaro rahadian

Asthor menjabat sebagai bendahara. Ia ditugaskan mengumpulkan dana ketika revils melakukan acara kegiatan apapun itu, selain itu mereka juga menyumbangkan dana ke panti asuhan tiap tahunnya.

5. Jordan aldebaran

Jordan menjabat sebagai capos geng revil. Ia bertugas mengatur, memimpin dan memberitahu anggotanya ketika ingin melawan musuh.

6. Rafael rendra wijaya

Wapos geng revil. Wapos singkatan dari wakil capos Ia juga bertugas seperti jordan. Mereka bersama-sama mengatur dan memimpin anggotanya ketika ingin melawan musuh. Tetapi jabatan jordan lebih tinggi dari rafael.

•••

"WOI AEL," teriak asthor.

Seorang lelaki tinggi dengan seragam putih abu-abu menolehkan kepala ketika merasa ada yang memanggil namanya. Setelah itu, ia menghampiri orang yang tadi memanggilnya lalu beradu tos ala gantle man.

"Eh lo apa kabar bro," sapa satria ramah.

"Baik bro," jawab rafael.

"Gimana bro, disana banyak cewe cantik ga?" tanya satria.

"Sorry gue mencintai produk lokal."

"Satu negara kita bro," setuju asthor.

"Yang lokal aja kaga ada yang mau sama lo thor," ejek satria.

"Tuhan diciptakan berpasangan. Kalo yang ga punya pasangan masih pantes buat dibilang manusia?" lanjut satria menyindir asthor.

"GUE DOAIN LO PUTUS SAMA BELLA!" teriak asthor.

"Eh btw, gue tadi ketemu cewe. Lucu banget gila," ujar rafael.

"Jadinya lucu apa gila sih?" bingung asthor.

"Bukan gitu konsepnya jamal." Rafael menoyor kepala asthor.

"Lah, lo bilang gitu tadi. Gue kan jadi bingung!"

"Susah ngomong sama orang SUSAH," sindir rafael.

"Mulut lo makin pedes juga ye" kesal asthor.

"Gue mau cerita kaga jadi-jadi," ujar rafael lalu membalikan badan memunggungi mereka seperti orang yang sedang ngambek.

"Najis el, kayak cewe aja lo. Cepet gih cerita," ujar satria.

"Tadi kan gue ketemu cewe. Terus lucu banget woi. Kayaknya gue mulai suka sama tu cewe," ucap rafael membayangkan betapa lucunya caca tadi.

"Lo balik ke indo langsung dapet doi aje," sahut asthor.

"Lo tau siapa namanya?" tanya satria.

"Kalau ga salah namanya caca," balas rafael.

BRUKK

Vano menggebrak meja yang mereka duduki. Semua orang menatap bingung ke arah cowo itu.

"Kenapa lo bos?" tanya asthor.

"Gue ke kelas duluan," ucap sinis vano.

"Kesambet apaan lo bos?" nimbrung rafael.

"Kenapa lo?! Ngejek gue?! sini duel lo anjing!" bentak vano menarik kerah rafael.

"Bos, gue cuman nanya bos," ujarnya yang sudah sesak ditarik kerahnya oleh vano.

Vano melepaskan tarikannya dan mendorong rafael hingga terjatuh di lantai. Lalu ia dengan tidak berdosa meninggalkan teman-temannya yang sedang membantu rafael.

Ketika vano melewati koridor. Ia tidak sengaja bertemu dengan caca. Tetapi gadis itu mengabaikannya. Lantas ia menarik tangan caca sehingga gadis itu menabrak dada bidangnya. Dengan cepat caca menjauhkan badannya dari vano. Ketika hendak melangkah pergi, Vano menahan tangan gadis itu.

"Lo kenapa jauhin gue ca?" kesal vano.

"CACA SUKA SAMA KAK VANO. TAPI KENAPA KAK VANO PACARAN SAMA SAHABAT CACA?!" teriak caca yang tidak kuat menahan emosinya.

"Maaf kak, Caca kebawa emosi. Caca ga nyalahin kak vano. Mungkin caca aja yang terlalu baper sama kak vano sampai terlalu berharap lebih sama hubungan kita,"

"Tapi kali ini, tolong jauhin caca. Caca udah janji sama dela bakal ngejauhin kakak," mohon caca.

Caca tidak kuat lagi menahan rasa sesak dihatinya. Ia menjatuhkan air matanya di hadapan vano. Lantas vano yang melihat itu, dengan cepat ia memeluk caca.

"Maafin gue ca," ucapnya yang tidak sadar air matanya ikut jatuh melihat caca menangis.

Caca melepas pelukan vano. "Langgeng terus ya kak. Jangan pernah nyakitin dela. Caca pamit," ucap caca menghapus air matanya lalu pergi dari sana.

Vano menatap kepergian caca. Ia seperti merasa kehilangan. Rasa sesak ketika melihat caca serapuh itu. Vano tidak pernah melihat caca serapuh itu. Kemudian cowo itu menghapus air matanya lalu melanjutkan jalan dengan wajah yang lesu.

Dela menghampiri vano yang berjalan lesu di koridor sekolah itu. "Kamu kenapa? Kok sedih?"

Vano yang menyadari dela di sampingnya dengan cepat ia mengubah ekspresi seperti tidak terjadi apa-apa. "Gue ga papa," ucapnya dengan wajah yang datar.

"Nanti kita jalan-jalan ya van," pinta dela.

"Hm."

"Kamu kenapa sekarang berubah sih van?"

"Perasaan lo aja kalik," ucap vano lalu meninggalkan dela sendiri disana.

"Gue tau lo suka sama caca. Dan gue ga bakal biarin kalian bersatu!" gumam dela menatap kepergian vano

Caca Story [END]Where stories live. Discover now