Caca Story [END]

Anniversary

Happy reading🦋❤️

Caca sudah siap dengan dress hitam sebagai outfitnya hari ini. Udah cantik. pikir caca mengaca di kaca kamarnya. Jujur, caca tidak bisa make up seperti wanita umumnya di luar sana jadi ia hanya memakai bedak dan lip balm di wajahnya agar tidak kelihatan pucat. Jam sudah menunjukan pukul 19.00, tetapi vano belum juga menjemputnya. Caca berjalan ke kanan dan ke kiri mengatasi rasa gugupnya saat ini. Bukan pertama kalinya caca berjalan berdua bersama vano, tetapi mengapa rasanya ia sangat gugup? Sekarang malah ia yang tidak ingin vano menjemputnya lebih cepat. Tetapi nasib tidak memihak pada caca untuk saat ini. Bel rumah berbunyi menandakan ada seorang tamu, caca yakin itu pasti vano.

"SAYANG ITU VANO NUNGGU DI LUAR," teriak mami.

Astaga, jantung caca saat ini ingin copot rasanya. Dengan langkah yang sengaja di pelankan, ia menghampiri vano yang berada di depan rumahnya itu. CEKLEK, suara pintu terbuka. Caca terkesima beberapa saat dengan penampilan vano menggunakan jas putihnya.

Sama halnya juga dengan vano. Ia terkesima melihat kecantikan gadisnya itu yang terbalut dengan dress hitam di tubuhnya, rambut yang di geraikan, wajah yang hanya di polesi bedak dan lip balm membuat caca terlihat cantik natural.

Mereka sama-sama terkesima dengan penampilan satu sama lain. Sehingga mereka tersadar kembali ketika mami berdehem di sebelah caca.

"Hekhem. Kalau terus tatap-tatapan kapan jalannya?" tanya mami menggoda dua remaja yang sedang di mabuk asmara ini.

"Mami ngerusak momen terus ish!" kesal caca.

"Vano minjem caca ya mi," izin vano.

"Ya udah maaf ya kalau mami ngerusak momen kalian berdua. Sana gih kalian berangkat, tapi pulangnya jangan terlalu malam ya!"

"Iya mi," jawab caca dengan nada malasnya.

"Eh iya lagi satu. Mami doain kalian semoga langgeng sampai pelaminan. Jangan pernah mutusin hubungan cuman karena hal kecil! Kalau ada masalah selesaiin baik-baik jangan asal main sepihak aja. Bahagia terus kalian berdua!!"