PROLOG

28.6K 1.4K 815
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU SEBANYAK MUNGKIN

SELAMAT MEMBACA ❤

TERIMA KASIH 🥰

* * *

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

Waktu terbaik untuk mati adalah saat tengah malam, ketika orang-orang sudah tertidur, dan mereka baru menyadari kalau pagi itu kamu sudah tidak bernyawa lagi.

Mungkin dengan cara itu, berhasil melambatkan waktu. Mengulur-ulur hingga akhirnya mereka yang hidup akan menangis dan menyesali hal-hal yang tidak bisa mereka katakan pada dirimu. Mereka hanya bisa menatap jasadmu yang sudah tidak memberikan mereka kesempatan membicarakan segala hal kepadamu untuk yang terakhir kalinya.

Dan sekarang, Maherjuna berdiri di depan pintu masuk pemakaman. Tangannya bergetar dan matanya terfokus pada jarinya-jarinya yang sudah tertempel tanah. Tapi dia menghindar dari kerumunan orang yang berada di dekat kuburan.

Mereka semua sedang membantu mamanya yang baru saja pingsan setelah menangis terisak-isak. Lalu Maherjuna sadar, ia dan ibunya harus menerima kenyataan kalau pemakaman itu sudah selesai. Itu artinya orang yang telah dimakamkan di dalam tanah itu telah benar-benar saling berpisah dengan dirinya untuk selamanya.

Maherjuna merasa sangat kehilangan adik perempuannya yang baru saja ditemukan meninggal dunia di kamarnya pagi ini. Dia berusaha untuk menghilangkan kesedihan tersebut tapi suara tiba-tiba saja muncul di dekatnya.

"What the hell are you doing here?" tanya seorang perempuan dengan jelas dan tegas.

Pertanyaan itu membuat Maherjuna menoleh dengan cepat karena suaranya sangat terdengar jelas. Cowok itu dapat melihat mata cokelat seorang perempuan, si pemilik suara yang baru saja memberikan pertanyaan kepadanya.

"Maherjuna!" teriak cewek itu lagi.

Dia malah memberikan pertanyaan, "Lo kenal gue?"

Cewek itu menghela napas. "Ya, gue kenal lo," jawabnya cepat. "Lo harusnya bantu nyokap lo yang pingsan, bukan menghindar di sini dan ngebiarin nyokap lo sedih sendirian."

Namun Maherjuna tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari cewek itu. Ia bertanya-tanya siapa perempuan di hadapannya, mengapa dia mengenal dirinya?

Dan di antara banyak orang yang datang, kenapa hanya cewek itu yang sadar bahwa Maherjuna menghindar dari kerumunan?

* * *

HAI SEMUANYAA😍

Selamat datang dicerita
🎱MAHERJUNA🎱

GIMANA PROLOGNYA?

SEMOGA SUKA YAAA🥰

NEXT?

50 KOMENTAR YA BUAT NEXT

FOLLOW

INSTAGRAM
@erlitascorpio

TIKTOK
@erlitascorpio

TWITTER
@scorpioerlita

TWITTER@scorpioerlita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAHERJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang