Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


.
.
.

"Bunda, Kakak berangkat sekolah dulu ya, Assalamualaikum."

Disinilah Asya berdiri. Di pintu gerbang sekolah yang tampak besar dan mewah. Banyak pengendara mobil mewah yang tengah mengantar anak-anaknya bersekolah. Tapi tidak dengan Asya, ia lebih memilih untuk pergi seorang diri.

Dia adalah Zatasya Louvina. Orang-orang selalu memanggilnya dengan sebutan Asya. Banyak yang bilang jika Asya memiliki sifat yang cuek dan judes. Padahal itu bukan sifat Asya sepenuhnya.

Asya anak pertama dari dua bersaudara, dan sekarang ia duduk di bangku kelas XI IPA 2 SMA Cakra Birawa. Menurut gadis itu sendiri sekolahnya bisa dibilang aneh, apa benar sekolah adalah ajang memamerkan harta dan kekayaan? bukankah kita di sekolah dituntut untuk mencari ilmu?

Bahkan disekolahan nya sudah banyak murid yang menjadi korban bullying. Semua sekolah pasti memiliki tokoh pembully dan korban pembully. Disini juga banyak senior yang sangat gila hormat. Semua orang pasti tau itu. Begitupun sekolah Asya, tidak ada bedanya dengan sekolah lain.

"ASYA!"

"TUNGGUIN GUE BENTAR!"

"Aduh...melorot lagi rok gue"

Bukan hanya sekali ia disuguhi pagi harinya dengan suara toa temannya itu, sepertinya sudah hampir setiap pagi.

Dia Ersyavanya Yohana, dengan nama panggilan Anya. Teman kelasnya semenjak pertama kali memasuki sekolah ini. Walaupun sahabatnya memang mempunya sifat yang super berisik ia tetap menyayangi sahabatnya yang satu ini, walaupun menyebalkan.

"Cepet banget sih jalannya, rok gue melorot nih, pelan-pelan kek," dumel nya dengan rasa kesal.

"Iya, bawel."

Mungkin jika manusia tidak diberi rasa kesabaran, Asya tak akan mau berteman dengannya. Tapi dia lah salah satu alasan Asya bahagia.

Tak lama dari itu, tiba-tiba seseorang langsung merangkul pundak Asya dari arah belakang, dan di susul oleh orang yang ada di sampingnya. Sudah bisa di tebak jika mereka adalah Ivana dan Key.

"Udah dateng aja, kantin dulu kuy?"

Carenza Ivana, bisa dibilang ia yang paling tua dari mereka. Namun itu tak mempermasalahkan tentang persahabatan bukan?

Disebelahnya ada Key, sahabatnya yang satu ini cukup berbeda dari yg lainnya, sejak awal bertemu ia memang pendiam, dingin, dan irit bicara. Lia Aurelly Keane, tapi mereka manggilnya dengan panggilan Key, "Key, ikut gak lu ke kantin?" Tanya Asya.

"Ngikut,"

"Yess, ayo kita makan. Ivana yang bayar!!" Anya langsung berlari menuju kantin tanpa memperdulikan Ivana yang tengah mantapnya cengo.

MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang