Final Extra Part

27 7 4
                                    

Bima sudah sibuk menyusun barang-barang di dalam mobilnya. Membantu sedikit pekerjaan rumah yang biasa diselesaikan oleh Layla. Ia benar-benar sangat sibuk setelah menjadi seorang Ayah. Begitu banyak sifat dan kebiasaan yang harus ia ubah sedikit demi sedikit.

Layla juga telah mengurangi kebanyakan sifat buruknya. Ia lebih sering mandi dibandingkan sewaktu kecil, maksudnya ia mandi tiga kali seminggu jika ada kegiatan. Suatu kemajuan, bukan? jika dulu ia mandi seminggu sekali, sekarang berubah menjadi tiga kali seminggu.

"Papa! Bantu Mama ih!"

"Bantu apa? benerin keran air lagi? atau bantu menjaring laba-laba?"

"Papa ada ada aja, yang ada Papa tuh yang dijaring sama laba-laba"

"Terus apa, Mama?"

"Bukain pintunya, Mama lagi gendong dua anak sekaligus, nih"

Bima baru menyadari bahwa Layla sudah berada dihadapannya sejak tadi. Menatap dirinya yang sibuk menyusun barang-barang. Bagaimana bisa dia membiarkan Layla begitu saja? Bima tersenyum dan membukakan pintu mobil untuk Layla beserta kedua anaknya.

"Silahkan masuk, kanjeng ratu"

"Gak usah panggil Mama gitu"

"Maunya dipanggil apa? gak enak kalo Papa manggil nama lagi. Takutnya anak-anak ikutan manggil Mama begitu"

"Panggil sayang dalam sehari, bisa?"

"Papa usahain"

Mobil tersebut melaju membelah kota, menuju suatu tempat yang telah menjadi tempat dalam rencana liburan mereka. Bima sesekali mencubit pipi Layla lembut, pipi yang tak kalah tembam dari kedua anaknya.

"Sayang"

"Iya? ada apa?"

"Emang gak apa kalo aku cubit pipi kamu?"

"Enggak, dong. Dari kecil juga udah suka cubit pipi, masa pas dewasa enggak dibolehin"

"Menurut kamu, dewasa itu enak atau enggak?"

Layla menolehkan kepalanya pada Bima, menatap manik mata milik Bima lekat. Mencoba untuk menjelaskan apa yang ia rasakan saat ini. Sungguh, dewasa memiliki makna yang begitu sulit untuk dijabarkan.

"Dewasa punya sisi enak dan enggak enaknya. Enggak enaknya, karena diselimuti berbagai masalah. Enaknya, aku jadi punya sesuatu yang baru, seperti kalian"

"Kamu suka?"

"Aku suka dengan hadirnya kalian semua. Aku jadi banyak berubah, bukan?"

"Iya, semakin cantik"

🌻🌻🌻

Mereka telah sampai pada sebuah villa yang letaknya tidak jauh dari kota. Suasana menyejukkan menyambut mereka, pandangan mata Layla menyapu area di sekelilingnya. Bima kembali mengangkut barang-barang kedalam villa tersebut.

Seseorang bergelayut pada kaki Layla, sontak membuat Layla terkejut dan hampir menendang orang itu. Terlalu takut jika yang bergelayut tadi bukanlah manusia ataupun hewan. Melainkan makhluk halus yang iseng dengannya.

"Duuh Tante kaget karena kamu, untung aja enggak Tante tendang," omel Layla kepada anak tengah dari Leo dan Nia.

Mereka sudah seperti satu keluarga saja, kemana-mana harus bersama. Seperti liburan kali ini, sebenarnya Bima malas mengajak kedua orang tersebut, karena ujung-ujungnya Leo dan Nia akan membuatnya pusing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary Layla [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang