51 || Penampilan IPS 5

Mulai dari awal
                                    

Dara menarik napas panjang dan mengembuskannya dengan perlahan, berusaha menetralkan detak jantungnya yang berdegup kencang. Bahkan ia tidak segugup ini ketika mengikuti olimpiade Matematika tahun lalu. Saat menatap ke depan, matanya tak sengaja menangkap Ersya dengan kameranya yang terus saja direcoki oleh Ardi dan Revan sebagai penengah. Harusnya ia tertawa sekarang, tapi bibirnya terasa kaku.

Lagi-lagi mengisi pasokan udara di paru-paru, Dara kini merasa agak tenang. Ia tidak perlu takut. Ada teman-temannya sekarang, ia tidak sendirian. Dara menoleh, melihat mereka satu persatu. Dan ketika berhenti ke Dio, cowok itu mengangguk meyakinkan. Walaupun dari airmukanya kentara tetangganya itu agak cemas.

Pertunjukan dimulai dengan suara biola Dio yang mengalun halus, disusul oleh bass Asep yang dipetik senada, mengeluarkan nada tidak asing dari salah satu lagu Lauv yaitu I Like Me Better. Dan di waktu yang tepat, Alfa menyusul dengan piano yang mengalun halus sembari bersiap bernyanyi bersamaan dengan berhentinya suara biola Dio.

"To be young and in love in New York City...."

Dio menyahut, "In New York City."

"To not know who I am but still know that I'm good long as you're here with me.
To be drunk and in love in New York City."

"In New York City."

"Midnight into morning coffee....
Burning through the hours talking....

Damn, I like me better when I'm with you....
I like me better when I'm with you....
I knew from the first time, I'd stay for a long time 'cause,
I like me better when....
I like me better when I'm with you."

Andra bersiap memainkan drumnya dan ketika menuju intro, ia mengikuti musik dengan santai. Warna nada mereka selaras, menciptakan musik yang nyaman di telinga. Para penonton sudah bereaksi. Mereka terlihat sangat menikmati penampilan dari IPS 5. Beberapa bahkan berteriak ricuh sembari bertepuk tangan, tak terkecuali Ardi, Ersya, dan Farzan dengan plastik belanjaannya.

Tetapi berbanding terbalik dengan Dara. Dan kini, mulai datang bagiannya. Ketika bagiannya mulai, Asep menghentikan permainan bass-nya bersamaan dengan biola Dio.

"I don't know what it is but I got that feeling."

"Got that feeling."

Suara Dara mengheningkan kericuhan. Mereka lantas tertegun dan tercengang. Tetapi kemudian suara tawa pelan dan bisikan sana-sini mulai terdengar.

"Waking up in this bed next to you swear the room. Yeah, it got no ceiling.
If we lay, let the day just pass us by....
I might get to too much talking.
I might have to tell you something."

Berusaha mengabaikan semuanya, Dara dengan berani melanjutkan ke bagian reff diiringi oleh Alfa.

"Damn, I like me better when I'm with you....
I like me better when I'm with you.
I knew from the first time, I'd stay for a long time 'cause,
I like me better when,
I like me better when I'm with you...."

Kembali lagi ke intro. Dara mulai merasakan seragam belakangnya basah karena keringat. Ia mengulum bibirnya, berusaha mengabaikan Ardi, Ersya, Farzan, dan Revan yang masih terlihat cengo. Tetapi masih bisa berteriak,

utopia (segera terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang