#2. Nata dan Tara

134 38 141
                                    

Sebelum membaca, ayo support author nya dengan menekankan vote dan jangan lupa komen ✨

🌸🌸

Nata dan Tara, dua insan yang dipertemukan sedari jaman Sekolah Dasar. Sampai sudah menjadi mahasiswa pun, mereka masih selalu bersama. Saling terbuka dan menceritakan apa saja. Nata sangat pandai menjaga rahasia Tara, bahkan sebaliknya.

Nata dan Tara adalah dua kepribadian yang bertolak belakang. Nata yang selalu berwawasan luas, rajin dan sangat bodo amat soal penampilan.
Beda dengan Tara yang selalu memperhatikan penampilan, baik wajah atau busana yang digunakan ke kampus.

Akan tetapi, satu hal yang membuat Nata memiliki stok kesabaran yang banyak, Tara itu sedikit lemot.

Sampai pernah Nata bilang

"Sabar-sabar gue ngomong sama lo Ta. Kalau bukan temen gue dari kecil, udah gue buang kali lo ke Kalideres"

Banyak-banyak ngelus dada ya Nat.. :)

Karena kebetulan hari ini dosen mereka sama-sama tidak bisa menghadiri perkuliahan karena ada tugas di luar kota, kesempatan emas keduanya untuk bertemu. Tara sudah menunggu Nata di kantin Fakultas Ilmu Budaya dengan segelas lemon tea nya.

"Udah lama lo?" sapa Nata yang baru datang.

"Lumayan, sana pesen. Gue traktir." Ucap Tara dengan santai.

"Wah, kesambet nih pasti. Tapi makasih lho." Nata dengan semangat memilih menu yang akan ia pesan.

Setelah Nata menuliskan menu yang akan ia pesan dan memberikannya pada pelayan kantin, sudut matanya menangkap seperti seseorang sedang memperhatikannya.

Meski tak terlalu jelas siapa, tapi Nata yakin ia sedang diperhatikan. Nata salah tingkah dan risih. Hal itu disadari oleh Tara.

"Lo kenapa sih? Biasanya kalau abis pesen makanan seneng aja. "

"Ada yang merhatiin gue, Ta. Itu tuh, cowo yang disana" Nata menunjuk dengan arahan kepalanya. Nata enggan memastikan sendiri.

Tara mengikuti arah kepala Nata. Saat ia memastikan, ia merasa familiar dengan orang itu.

"ASTAGA NAT, LO GA KENAL DIA??" Suara Tara yang cempreng mengalihkan atensi seisi kantin padanya. Nata sontak membekap mulut Tara.

"Jangan norak deh. Malu gue aduuh" Nata ikut menutup wajahnya setelah melepas tangannya dari Tara. Nata harus banyak bersabar kalau tiba-tiba Tara seperti ini lagi.

Tara memutar badan ke arah Nata yang masih memijat pangkal hidung karena kelakuannya barusan.

"Nat, serius. Lo ga kenal sama Jeno?"

Nata gugup. "Emang lo kenal dia?"

"Ya kenal dong. Dia dijuluki pangeran kampus. Padahal se-fakultas sama lo juga." Nata hanya diam mendengar penuturan dari sahabatnya itu.

Pesanan Nata tadi tiba. Gadis itu masih berusaha untuk bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Nata menarik piring di hadapannya untuk memulai makan. Sedangkan Jeno di sebelah sana yang hanya tertawa sehingga matanya menghilang.

Right or Left  || Lee JenoWhere stories live. Discover now